30. Nice Day

439 87 18
                                    

"argan, katanya kamu mau punya bunda ya?"

Argan mengangguk semangat menanggapi pertanyaan dari Delano, teman sekelasnya di TK B. Saat ini mereka sedang jajan di kantin.

"Iyaa, bentar lagi aku punya bunda"Argan menjawab

"Aku seneng buat kamu"Delano tersenyum tulus

"Makasi lan..."

"Sama-sama, kamu mau beli itu aja? Tunggu sebentar ya aku pengen beli es cream coklat ituu"ujar Delano

"Yaudah aku tunggu kamu disini"Argan menunggu seraya mencemili jajannya

"Ibu kantin, Delano mau beli es cream coklatnya satu. Topingnya pake yang wafer"Delano memesan es cream

"Ditunggu ya nakk..."

Delano menunggu dengan anteng, dia memang kalem. Ntah mengambil sifat dari siapa? Devan? Ahh tidak dia tidak kalem. Seraa?apalagi dia.

"Lan??udah??"

Delano menggeleng, "tunggu sebentar lagi..."pintanya

"Heh, anak ayah minta jajanmu dong"

Argan menoleh, lalu menyodorkan jajannya. Memberikannya pada Reno, dia juga teman sekelasnya, bedanya anak itu agak sedikit jahil.

"Cowok kok makannya kaya beginian sii?dasar anak ayah"ledek Reno dgn menjulurkan lidahnya bahkan sesekali dia mendorong Argan

"Kalo kamu mau ambil, kalo enggak gak usah."ucap argan,masih berbaik hati membagi miliknya dgn orang lain

"Ar,,,ayo aku udah beli-belinya"ajak Delano

"Oh ayo balik ke kelas"

"Tunggu dong cupu!!dasar cupu!!penakut kamu mah...ckk."Reno berdecak remeh

Disekolah ga boleh nakal ya dekk, nanti kalo adek nakal bunda marah!

Argan berusaha meredam kekesalannya, dan melanjutkan jalannya menuju kelas bersama Delano.

Brukk---!
Argan jatuh tersungkur, makanannya berserakan dilantai karna didorong dgn sangat amat jahat oleh Reno.

"Ehh arr?kamu gapapa?"Delano membantu temannya berdiri

"Aku gapapa,,"Argan membersihkan seragamnya yang sedikit kotor

"Uuuu!cupu!gak berani ngelawan!!wlee!"Reno tidak menyerah, selama ini Argan memang tidak pernah meladeninya

Jangan takut kalo ada yang bully ataupun cari gara-gara dulu sama adek. Jangan takut buat hajar.

Ucapan Anrez membuat Argan berani. Dia balik mendorong Reno hingga anak kecil itu jatuh mencium lantai.

"Maafin adek Bun..."gumamnya pelan

"Impas...,ayo lan kita ke kelas"Argan mengajak Delano pergi ke kelas setelahnya.

"Awas aja kamu arr,aku bakal aduin kamu ke guru"

❣️

Samuel memijat pelipisnya melihat wajah kusut Leo, pria bermata sipit itu menghampiri Leo ke apartemennya dan ini yang dia lihat apartemennya dipenuhi putung rokok.

Berantakan, seperti kapal pecah.

"Lee?lo yakin?ini tempat lo tinggal bukan kandang ayam?"kata Samuel

Tidak ada jawaban.

"Leo Natanio!!woii!Jing!"

"Diem lu cacing basi."sinis Leo

Sampai AkhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang