bab 6

212 21 0
                                    

Dhia berbaring di atas peha milik Wardah yang sedang khusyuk membaca novel cinta itu . Wardah tersenyum lalu hanya membiarkan sahaja Dhia berbuat demikian .

" Aunty tinggal dekat mana ? " Tanya Dhia .

" Hurm ? .. owh , aunty tinggal dekat kawasan kampung je . Tak macam rumah Dhia ni .. besar . Kenapa ? "

" Wahhh ! Seronok apa duduk kawasan kampung . Boleh tengok ayam , kambing , dan lembu ! Macam dekat rumah nenek Dhia tuu "

" Nenek Dhia bela ke haiwan-haiwan tu semua ? "

" Haah aunty ! Kalau Dhia balik rumah nenek , mesti dapat main dengan anak lembu dekat sana . Best ! "

" Best nya ! "

Dhia hanya mengangguk laju tanda setuju .

" Aunty nak Dhia bawa aunty pergi rumah nenek tak ? "

" Nak ! Boleh ke ? "

" Hurmm .. boleh ! Tapi , aunty kena buat satu benda ni .. " jawab Dhia . Wardah mengerut dahi .

" Apa ? "

" Kahwin dengan daddy dulu lah .. baru boleh pergi rumah nenek . Mana boleh suka suka masuk rumah orang yang tak dikenali kan ? "

Wardah sudah tercengang . Telinga nya mulai panas dek kerana malu .

Pipi Dhia dipegang lembut .

" Dhiaa .. mana boleh cakap macam tu . Tak boleh sayang . Dhia kan dah ada mommy . Apa lah Dhia ni . Ish Ish Ish "

" Tapi Dhia nak aunty kahwin dengan daddy . Aunty baik dengan Dhia ! Tak macam mommy . Hari hari marah Dhia . Hurm .. "

" Dhia .. mommy marah tanda sayang lah tu . Kalau mommy tak marah .. maknanya mommy tak sayang Dhia lah . Nak ke ? "

" Dari dulu lagi mommy tak pernah sayang Dhia . Sebab tu lah -- "

" Ehem " tegur Tengku Hamizan .

Wardah meletakkan kembali novel yang dibaca itu ke dalam rak dengan keadaan yang tergesa-gesa .

" Hai daddy ! " Dhia berlari anak dan memeluk Tengku Hamizan .

" Hai Dhia . Dah habis baca buku dah ? "

" Dah . Tapi aunty yang baca kan untuk Dhia . Dhia dengar je . Hehehe "

" Urm .. nakal eh anak daddy ni " Tengku Hamizan mencuit perlahan hidung anaknya itu .

Dhia tertawa kecil .

" Saya minta maaf sebab duduk lama-lama dekat sini . Saya minta diri dulu . Terima kasih "

Wardah mengemas barang-barang nya lalu berjalan perlahan menuju ke pintu utama .

" Ada aku suruh kau pergi ke ? " Kata Tengku Hamizan .

" Huh ? "

" Jaga Dhia . Aku ada urusan dekat pejabat . Malam baru balik . "

" Yeahhh !! Aunty boleh jaga Dhia ! " Jerit Dhia gembira .

" Tapi - "

" Kalau lapar , bibik ada masak dekat dapur . Baju nak mandi nanti aku suruh pekerja aku carikan . Apa apa hal , call Noah "

Kunci kereta mahalnya diambil . Tengku Hamizan sempat mencium dahi anak kesayangan nya sebelum bergerak pergi .

" Terima kasih ! " Kata Wardah sekali lagi . Tengku Hamizan keluar dari rumah tanpa melayan gadis itu .

W A R D A H (OG)Where stories live. Discover now