" you siapa ? " Tanya Riyana . Dhia berlari menuju ke arah Wardah .
" Mommy , what are you doing here ? " Tanya Dhia .
Riyana menjeling budak itu .
" I tanya , you siapa ? "
" Saya Wardah . Penjaga Dhia . "
" Huh ? Serius lah ? Hamizan upah you jaga anak i ? "
Riyana menyilangkan tangan ke dada . Jarang bekas suaminya itu mempercayai orang luar . Bibik itu pun , bekas pembantu rumah ibunya .
KREKK ..
Pintu utama dibuka . Tengku Hamizan dan Noah masuk ke dalam dengan muka selamba .
" Lambat you balik . " Tegur Riyana .
" Hye love . Okay tak jaga Dhia hari ni ? Dia degil ke ? " Lelaki itu tidak melayan Riyana sebaliknya soalan itu ditujukan kepada Wardah .
Wardah yang terkejut itu memandang pelik .
" Huh ? "
" Hurm . You must be tired , right ? Nak saya hantar balik ? Or awak nak stay sini lama sikit ? Lagipun ada bibik dekat dapur tu . Boleh teman "
" Err .. tak apa . Saya nak balik . Dah lewat . Terima kasih " balas Wardah lalu sling bag nya diambil .
Dhia sempat menyalami tangan Wardah sebelum gadis itu pergi .
"Eh kejap ! Apa benda ni ? Drama apa ni ?" Sampuk Riyana . Tengku Hamizan mengeluh sendiri .
Bahu Wardah dipaut lembut oleh Tengku Hamizan . Gadis itu terkaku .
" Bakal isteri i . You ada masalah ke ?" Jawab Tengku Hamizan . Noah yang turut menyaksikan perkara itu ternganga mulut .
" What ? Bakal isteri ? You gilaa ?? "
" Nope "
" Then how about me ? "
" About you what ? Kita dah tak ada apa-apa . Sedar lah , Riyana "
" Yes i know . Tapi i masih sayangkan you . I nak kita berbaik semula "
" Pftt-- aku rasa perempuan ni memang dah gila lah Mizan . Macam mana dia boleh cakap macam tu sedangkan dia dah nak kahwin dengan Daniel ? Aku tak faham .. " sampuk Noah lalu tertawa sendiri .
" Eh , benda ni tak ada kena mengena dengan kau lah !" Bentak Riyana .
Noah membuat rolled eyes .
" I nak you balik "
" Tapi - "
" Maaf . Saya dah lambat nak balik . Boleh tak awak hantar saya balik ?" Tanya Wardah kepada Tengku Hamizan .
Lelaki itu terdiam sejenak kemudian mengangguk perlahan . Bahu Wardah dilepaskan lalu menuju ke arah kereta .
Bukan mahu mengambil kesempatan , tetapi Wardah malas hendak mendengar masalah keluarga kaya ini . Kenapa dia perlu terlibat ? Dia bukan siapa-siapa .
Lebih baik dia balik cepat sebelum hal itu menjadi semakin besar .
" Dhia stay with uncle Noah sekejap . Daddy nak hantar aunty balik " pesan Tengku Hamizan .
" Okay " jawab Dhia .
Tengku Hamizan menarik Wardah menuju ke arah kereta tanpa berkata apa-apa . Jujurlah , siapa yang tidak berasa hairan kalau berada di situasi tersebut . Wardah cuma tidak mahu mengeruhkan keadaan sebab itu dia bercakap mengikut situasi .
" Oh ye . Noah , aku tahu balik nanti perempuan ni dah tak ada . " Sempat lelaki itu berpesan kepada Noah sebelum pergi .
Riyana menjeling manakala Noah memberi tanda isyarat 'okay' .
" Kenapa ?" Teguran Wardah memecahkan suasana kesunyian kereta .
" What ? "
" Apa tadi tu ? Saya tak faham "
" Nothing . Anggap benda tu tak berlaku "
" Saya perlukan penjelasan . Kenapa mesti nak libatkan saya ? Saya tak ada kena mengena dalam hal ni . "
" Abis kau nak aku melamar Noah dekat situ untuk hentikan perempuan gila tu kacau aku ? Logik lah sikit "
Minyak kereta ditekan laju .
" Kenapa sampai nak cakap saya ni bakal isteri encik ? Kenapa tak bagitahu saya perancangan ni dulu ? "
" Benda ni tak jangka lah . Spontan ."
" Kalau cik Riyana cari saya ? Macam mana ? "
Tengku Hamizan tertawa .
" Perempuan kolot macam kau ni dia nak cari ke ? Sedar diri sikit "
Gadis itu terdiam . Ada betul juga kata lelaki itu . Jawatan apa yang Wardah pegang sampai golongan sebegini ingin mengejar ?
" Esok datang macam biasa . Make sure sebelum pukul 7:30 . " Sambung Tengku Hamizan .
Wardah mengangguk .
Keadaan kembali sunyi . Jalan raya pada waktu itu juga tidak dipenuhi kenderaan . Wardah merenung ke luar cermin tingkap untuk menghilangkan rasa janggal .
" eh cik kak " panggil Tengku Hamizan .
" Rumah mana ? "
" Oh ye . Maaf . Encik boleh berhenti kan saya dekat selekoh nak masuk simpang empat tu . Nanti saya jalan sendiri "
" Hm "
Lelaki itu kembali fokus pada jalan raya . Sekali sekala dia mengerling ke arah wardah . Ada juga lah rasa bersalah kerana libatkan gadis yang naif itu .
Wardah langsung tiada kena mengena dalam hal ni . Tapi , apa yang Tengku Hamizan boleh buat ? Dia tiada jalan lain . Kalau tak , sampai ke sudah bekas isterinya itu tidak berhenti mengganggu hidup nya .
Hembusan nafas yang berat dilepaskan .
_
YOU ARE READING
W A R D A H (OG)
Romance❝𝘞𝘩𝘦𝘯 𝘈𝘭𝘭𝘢𝘩 𝘸𝘪𝘭𝘭𝘴 𝘵𝘸𝘰 𝘱𝘦𝘰𝘱𝘭𝘦 𝘵𝘰 𝘶𝘯𝘪𝘵𝘦, 𝘯𝘰 𝘧𝘰𝘳𝘤𝘦 𝘪𝘯 𝘵𝘩𝘪𝘴 𝘦𝘢𝘳𝘵𝘩 𝘤𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘱𝘢𝘳𝘢𝘵𝘦 𝘵𝘩𝘦𝘮❞ __ "I still love you, and I hate myself for it" Gadis itu sudah lelah terus disakiti oleh manusia yang be...