16

1.1K 47 3
                                    

Tandai jika ada typo ya
-
-
HAPPY READING
^

Anggota Calvegase menaiki anak tangga menuju lantai 2. Guna untuk berpamitan sembari melihat apakah gadis yang mereka maksud tadi adalah Sharon atau malah bukan.

Jarvis menaiki anak tangga sambil bersenandung senang. "Money money moneyy, im coming baby!" Riangnya melompat kecil bak anak kecil. Jarvis sangat yakin bahwa gadis tadi adalah Sharon, tidak mungkin matanya salah.

Mahen tersenyum menggeleng melihat kelakuan satu temannya. "Sinting!" Hinanya santai saat kaki mereka telah menapak di lantai 2.

"Jangan pede dulu, ntar salah nangis lo Pis" Cerca Albar sembari melihat lihat sekeliling ruangan.

"ARSEN!" Fika secara tiba-tiba teriak memanggil membuat tatapan menuju ke arahnya.

Arsen melihat ke arah mama nya yang berada di meja pojok ruangan indoor. Dengan ramah Arsen berjalan menuju kearah kedua orangtuanya. Di tengah tengah mereka terdapat Bian juga ternyata, adik Arsen.

"Mama, Papa." Panggilannya pelan sambil tersenyum kaku menatap Adeena dan Steve.

"Arsen, say hi dulu sama temen Mama ih!" Tegur Fika menyubit pinggang Arsen, membuat sang empu merintih pelan.

Arsen melotot pada Fika kala ibunya menyubit pinggangnya. "Hallo om, tante!" Sapanya terlihat lebih natural dan ramah.

Adeena tersenyum lalu membuka suara. "Oh ini toh Arsen, ganteng sekali kamu nak." Pujinya terhadap Arsen. Jujur, memang ketampanan remaja satu ini sangat sangatlah menawan dan menggugah selera, apalagi para gadis gadis di luaran sana.

"Terimakasih tante. Tante juga terlihat cantik sekali" Ucapnya lembut.

"Haha, bisa saja kamu. Perkenalkan nama saya Adeena dan ini suami saya Steve. Kami adalah orangtua teman kamu" Jelas Adeena memegang lengan suaminya. Steve tersenyum terhadap Arsen, mencoba untuk menilainya sebelah mata.

"Ah iya tante, kalo boleh tau tante dan om orangtuanya siapa ya? Mana tau saya bisa berteman baik dengan anak tante"

"Tentu saja, saya akan menunggu kabar baik pertemanan kalian. Saya adalah ibu dari Sharon, Shaka dan Rion. Kamu kenalkan?"

"E-eh?" Mendadak Arsen menjadi gugup, mendengar bahwa orang yang di depannya adalah orangtua Sharon. "Arsen kenal kok tan. Cuma ya gitu, Sharon suka jauh jauh sama Arsen jadi gabisa pdkt dehh, apalagi kabar terbaru Sharon udah punya pacar, kan hati Arsen potek tan" Curhat Arsen. Semuanya tertawa kecil melihat kelakuannya.

Namun di sela-sela tawa, Adeena tampak terkejut mendengar pernyataan yang keluar dari mulut Arsen. "Loh? Sharon sudah punya pacar kok tidak bilang ke saya ya. Nama pacarnya siapa kalo boleh tau?"

Arsen membelakkan matanya. Dia kira orangtua Sharon sudah tau, karena Arsen mendengar bahwa Laskar memiliki tanggung jawab bersama keluarga Sharon. "Loh? Tante belum tau? Pacar Sharon itu di Laskar Laskar itu, anak baru di SMA PRADITYA."

"Laskar? Mereka itu layaknya seperti kakak dan adik, Tante mempercayai Sharon pada Laskar kala Sharon kembali dari Canada sekitar satu atau dua tahun lalu, karena Laskar adalah salah satu orang kepercayaan tante."

"Kamu yakin mereka berpacaran, Arsen?"

***


Jarvis sangat bahagia memenangkan taruhan tadi, benar gadis tadi adalah Sharon. Jarvis memamerkan uangnya di depan wajah temannya sembari meloncat-loncat tak jelas. "Duit nih duitt, wangy abissss" Pamer Jarvis menebas nebas-kan uangnya di tangan kirinya.

ARSENAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang