17

1K 51 3
                                    

HAPPY READING
~

Di sebuah restaurant, ke empat gadis yang tadinya basah basahan kini sudah duduk manis menikmati sunset yang ada, sesekali mereka bercanda tawa ataupun sharing tentang kehidupannya.

"Sha, jadi hubungan lo sama Arsen gimana? Lo di apain?" Orlen tiba tiba membuka topik yang berbeda, membuat semuanya menatap ke arahnya.

Sharon menyeruput kopi hangat yang dia pesan tadi. "Ga gimana-gimana" Jawab Sharon masih terlihat santai dan rileks.

"Ga gimana-gimana, begimane? Kan perjanjiannya yang kalah nurutin kemauan yang menang, tapi lo malah bohong kalo lo pacaran sama Laskar"

"Ya gimana, itukan urusan gue sama Arsen"

"Ish! Kita kan kepo! Mana tau dia maunya lo jadi tunangan gitukan atau mungkin istri? Kan derajat nya lebih waw gitu dari pada pacar"

Tuturan Orlen membuat Sharon tersedak, lalu Sharon menatap Orlen tajam. "Gila lo! Ya gak mungkin lah!" Ketusnya terhadap ucapan sahabatnya tadi.

Orlen menghela setelah menyeruput kelapa muda yang sangat segar dengan sedotan.  "Yakan mana tau, Sha."

"Lagian lo aneh, ga semudah itu kali Esha bakal terima. Pasti bakal ada yang namanya seleksi!" Kata Aren ikut nimbrung

Casel mengangguk setuju, mulutnya masih berisikan lemon juice. "Bener kata Aren. Pilihan Esha kan pasti yang berkelas dong! Yang bisa menjaga dirinya dan anaknya kelak gituloh!" Casel memperjelas ucapan Aren tadi. Tidak mungkin Sharon akan menerima orang asing mentah-mentah, itu sangat mustahil!.

"Iye iye, santai dong teman, gue juga tau itu kok!" Beo Orlen tersenyum, tangannya tak lepas dari batok berisi kelapa muda yang sedang tadi dia pegang.

Sharon termenung memikirkan kemauan Arsen yang dia terima kemarin. Bibirnya tipis berwarna pink soft itu terangkat, mengingat bahwa dulu Arsen sering membantu dirinya saat di bully oleh melody. Walau sebenarnya dia tidak membutuhkan bantuan itu.

Lamunan Sharon buyar saat tangan seseorang memegang pundaknya. Sharon melihat ke-arah tersebut lalu berdecak kesal.

"Shaka! Lo ngapain sih disini?!" Kesal Sharon menghadap ke arah kembarannya itu. Ya, dia adalah Shaka. Tidak hanya Shaka namun di belakangnya terdapat beberapa anggota inti Aztheros lainnya.

"Hehe, maaf.. tadi abis keliling di sekitar sini sama anak-anak, terus ga sengaja ngeliat mobil Casel, yaudah kita cari aja deh" Jelas Shaka santai, bahkan dia mengambil kursi yang ada di meja belakang lalu menariknya untuk ikut bergabung bersama dirinya.

Sharon berdecak kesal. "Tck! Ganggu ih!" Pasalnya kembaran dirinya yang satu ini dulu sering sekali mengikuti Sharon kemana-mana. Seperti fans yang terobsesi oleh idolanya.

Drtt

Ponsel Sharon berbunyi menandakan ada notifikasi masuk. Sharon segera mengambil ponsel miliknya lalu melihat notifikasinya.

______________________________________

+628 21** ****

|Hai, bbu!
|Sv mjikn l!
|Bsk gue yg jmpt l
|G blh nlk, nykp l yg nyrh.

______________________________________

ARSENAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang