HAPPY READING
~Jam istirahat kedua telah berbunyi. Sharon menghabiskan waktunya di dalam kelas dari pada ikut para sepupunya untuk pergi ke kantin. Sharon duduk di pojok dekat jendela, lalu menggunakan earpods sembil membaca novel. Ketertarikannya pada novel terjadi karena dulu sang adik mengoleksi beberapa novel, yang didominasi oleh genre fantasi, seperti cerita milik Tere Liye.
Buku-buku itu mengingatkan dirinya pada sang adik. Di saat Sharon merindukan adiknya, sudah sepastinya dia akan mampir ke perpustakaan novel yang ada di samping kamar adiknya.
That's why Sharon selalu menghabiskan waktunya di perpustakaan.
Air mata Sharon jatuh. Pikirannya menerawang pasca kejadian adiknya meninggal. Bayangan adiknya berada dimana-mana. Dirinya lemah jika mengenai adiknya. Sharon berhenti sejenak untuk me- refresh otaknya. Gadis itu merasakan sakit di kepalanya.
"Aagghrrr.." Erangnya sambil memegang kepala.
Sharon terus memukul mukul kepalanya. Air matanya bergelimang, dadanya terasa sangat sesak. Dia menerjang barang-barang yang ada di depannya.
Brughh
Sharon terjatuh kebawah saat tak bisa menyeimbangkan tubuhnya.
"Kakak bakal balesin dendam itu.. kakak janji, Shane!" Ucapnya terduduk dengan keadaan yang buruk.
"Sakitt.." Lirihnya pelan.
"Hikss.. maafin kakak, Shane! Maaf! Hiks.. jangan pergi.." Lirihnya mulai meracau. Sharon memukul mukul dadanya kuat.
"Hiks.. stop! please.. stop! I cant handle it! stoph.."
"STOPP!!!!" Teriaknya menggema ke seluruh penjuru ruangan.
Teriakan Sharon mampu mengundang para siswa/i untuk mampir ke kelasnya. Sharon gemetar, dia bergeser ke pojokan lalu memeluk kakinya.
Sharon menatap tajam ke arah siswa/i yang menatapnya malang. Dia benci di tatap seperti itu!. "PERGII!!!" Teriaknya mengusirnya, ucapannya mampu membuat mereka bubar, tidak.. bukan bubar, hanya sekedar mundur.
Sharon menenggelamkan wajahnya di sela-sela antara kaki dan tangan. Berselang dengan itu, seseorang langsung menghampiri dirinya.
"Sharon!" Pekiknya. Lelaki tersebut langsung membawa Sharon dalam pelukannya.
"Calm down.. im here for you" Ucapnya menenangkan. Tangannya mengelus surai Sharon, tubuhnya ber-irama ke-kanan dan ke-kiri.
"Don't leave me.. please.. don't say that.." Lirihnya terdengar nyeri. Tangannya mencengkram erat baju milik lelaki tersebut, sangat erat.
Lelaki tadi tersenyum tipis. Satu tangannya memeluk tubuh Sharon sedangkan yang satunya mengelus rambut Sharon dengan baik.
"Gaakan. I will always be there for you. Anytime."
"Thank you.. Arsen."
Cup
Arsen mengecup kening Sharon sekilas. "Ur welcome" Ucapnya dengan suara serak dan terdengar lirih.
***
Hal tadi tak luput dari pandangan para siswa/i. Banyak yang merekam lalu men share nya ke media sosial. Bahkan videonya menjadi berita panas di akun gosip sekolah sekolah. Tak hanya SMA PRADITYA namun banyak dari lainnya juga.
Malam ini Sharon kesal melihat trending Twitter, dia melemparkan ponselnya begitu saja. Gimana tidak? Berita tadi trending di Twitter, Instagram, Tiktok bahkan Line juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENAL
Teen FictionHIATUS Arsenal Deniver, adalah Leader Of Calvegase. Geng motor yang bersarang di SMA PRADITYA. Lelaki dingin, irit bicara dan sangat cuek terhadap lingkungan sekitar. Menjadi most wanted di sekolah, membuat para gadis gadis terpincut oleh ketampanan...