24

889 42 6
                                    


yang lagi puasa semangat!
yang ga puasa juga harus semangat!
-
Happy Reading!
-
-

"SHARON!! WHERE ARE YOUU~~~"

Sharon dapat mengenali suara siapa yang berteriak menggema ke seluruh penjuru lantai 3 itu. Shaka, siapa lagi kalau bukan lelaki usil itu?.

Sharon mengurungkan niatnya untuk bangkit dari kasur dan memilih untuk kembali tidur dengan menyumpalkan telingan cantiknya dengan Earphone yang ada.

Jderr jderr..

"ESHAA!! BUKA PINTUNYA!" Sekali lagi lelaki itu berteriak, Sharon pastikan wajah tampannya akan tergores pisau.

"ESHAAAAAAAAAAA"

brughh

Tubuh atletis Shaka yang tadinya berdiri tegap sekarang sudah jatuh terbaring di atas lantai kamar milik Sharon.

"Brisik setan! Ngapa sih lo pagi-pagi gangguin gue?" Geram Sharon bertanya. Nyawanya belum sepenuhnya terkumpul namun emosinya yang malahan terkumpul penuh.

"Suara lo bikin gue jenuh, muak bego!" Hina Sharon dengan enteng.

Shaka segera menegakkan tubuhnya kembali. Alih-alih tangannya mengelus keningnya yang terasa sangat pening akibat benturan keras pada lantai marmer tersebut.

"Kembaran anjing lo! Sakit nih kepala gue, tanggung jawab ga lo!" Kesal Shaka menatap tajam kembarannya itu.

"Dih? Salah lo lah, suruh siapa pagi-pagi gini gangguin gue lagi tidur. Kurang kerjaan tau ga!"

"PAGI-PAGI MATA LO PEANG!"

"LIAT NOH JAM DINDING KAMAR LO UDAH JAM BERAPAA SETAN!" Geram Shaka menunjuk arah jam dinding berada.

Sharon segera berbalik melihat jam dinding yang dimaksud Shaka. Matanya membulat sempurna, seketika nyawanya yang belum penuh kini sudah terisi penuh kembali.

"Hah.. jam empat sore?" Gumam Sharon terkejut.

Shaka berani mengutuk kembarannya itu jika berpura-pura bodoh lagi.
"Hih, jim impit siri?" Ujar Shaka dengan suara di buat-buat. "Makan noh jam empat sore!"

"Lagian lo tidur apa simulasi mati sih, heran banget gue punya kembaran tololnya minta ampun"

"Ye.. bacot amat lo bocah!" Komentar Sharon.

"Ambilin gue makan dong, laper nih gue." Pinta Sharon menyuruh sang kembaran.

Shaka melototkan matanya seketika.
"Agak gak tau diri juga ya lo. Udah buat kepala gue benjol sekarang lo mau nyuruh gue? AMBIL SENDIRI TSAYYY, MENDING GUE CABUT. BYE SHAITONN~~~"

"Bajingan!"

BLAM~

***

Sharon mendudukkan bokong indahnya di kursi yang berada di halaman belakang rumahnya.

Sembari menunggu malam, Sharon menikmati indahnya pergantian senja dan malam sambil menyeruput secangkir kopi yang sudah di sediakan oleh maid.

Tangannya beralih mengambil MacBook yang berada di atas meja kecil. Membuka lalu menghidupkan-nya. Sesekali mata indahnya menelusuri tempat sekitarnya. Sepi, ya pantas saja sepi jika penghuninya saja sedang berpergian. Mama yang sedang berjalan-jalan dengan temannya, Papa yang sedang bekerja, Abang serta kembarannya yang sudah di pastikan sedang berkumpul di markas Aztheros. Kini hanya tersisa beberapa bodyguard dan beberapa maid yang ada di rumah besar itu.

ARSENAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang