10

1.5K 66 0
                                    

Happy reading all <3
°
°

Brakk!!

Suatu dentuman dari sisi pintu kantin terdengar nyaring. Seseorang menendang meja sangat kuat.

"Anjir! Astaga kaget gue bangke!" Pekik Nathan.

"Sabar Nath, minum dulu nih" Ucap Orlen menyodorkan minuman.

"Tck! Itu siapa dah, nge-sok amat jadi orang! Mana ganggu lagi!" Decak Casel tidak senang.

Arav melirik Sharon. "Jadi si dia?.."
Ucap Arav membuat Sharon menatap nya.

Sharon mengangguk. "Call me Sharon, not Esha" Ujarnya lalu menghampiri pelaku penendang meja tadi.

"Heh! Lo sengaja banget ya ngerjain pr gue asal asalan biar nilai gue rendah?!!" Bentak Melodi pada sang siswi.

"E-enggak kak.. aku emang gatau p-pelajaran kelas sebelas.. aku m-masih kelas sepuluh.." Gemetarnya tak tertahankan.

"Halah!! Alesan lo!!"

"A-ampun kakk" Mohon sang siswi.

"J-jangan bully aku.. hikss"

"GIRLS! SINI BAWAIN EMBERNYA!"
Pinta Melodi memekik.

Tak lama datang lah Icha dan Gisya membawa ember berisi air pel.

"Nih Mel! Siram langsung!!" Cerca Icha tak sabaran.

Melodi mengangguk. "Anggep aja ini belasan karena lo udah buat nilai gue rendah!" Bentaknya hendak menyirami siswi malang tersebut.

Sharon mencekal tangan Melodi.
"Lo kalo mau bully mem-bully di luar kantin kek!! Lo tau disini semua orang lagi makan bego! Nyium aroma beginian emang mereka bakal selera lagi?! HAH?!" Bentak Sharon membuat seisi kantin mengalihkan pandangan ke arah dirinya.

Melodi melepas cengkraman Sharon yang begitu kencang membuat tangannya me-merah. "Terserah gue dong!! Mau lo pada muntah juga gue ga peduli!"

Sharon melirik ke arah Orlen, Orlen mengerti lalu mengangguk. Lalu Sharon menarik tangan Melodi ke luar kantin. Begitu juga dengan Orlen yang membawa ember berisi air pel tadi. Di sisi lain, Casel menghampiri sang siswi malang tadi lalu menenangkan nya.

Byurrr..

Tanpa aba aba Orlen langsung menyiram Melodi dengan air pel.

Sharon tersenyum. "Good job, Orlen!"

"ANJING! MAKSUD LO APA APAAN BANGSAT!!!" Pekik Melodi tak di amggapi oleh dua sejoli itu.

Melodi hendak menjambak rambut Sharon, namun Shaka segera menangkis tangan kotor Melodi.

"Berani lo sentuh Sharon? Mati lo sama gue!" Ancamnya lalu pergi begitu saja.

***

Markas Calvegase diisi dengan suara suara dj. Mereka semua sedang me-refresh otak mereka yang penuh dengan teka-teki.

"PISS GOYANG PISS GOYANGG, EAKKKK. HAHAHAHA" Gelak tawa Albar.

"ANJIR BARR, ASOYY BENERRR ELAH BARR BARR"

ARSENAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang