05

1.7K 93 2
                                    

Malam ini Sharon uring uringan di kasur queen-size milik nya, pikiran nya tak luput dengan kejadian tadi siang.

"Ihhh!!!! Cowok sialan!! Anjinggg!!"
Kesal Sharon terus mengumpat

"Awas lo ya, anjing AAAAGGHHRR!"

"BANGSAT! COWO BAJINGAN!"

"FIRST KISS GUEE UDAH DI AMBIL, HUAAA" Teriak histeris Sharon.

Dirinya begitu kesal! Bagaimana bisa first kissnya bisa di ambil dengan cowok yang bahkan tidak Sharon kenal?!. Tidak bisa di biarkan!.

"Awas ya lo!! Anjing anjing, gue tandain muka lo ye! Udah jelek, belagu lagi!! Huh!!" Umpat Sharon tanpa dosa.

Tok tok tok

"Non.. sudah saatnya makan malam"
Suara maid terdengar diluar kamar membuat Sharon yang sedang emosi berbalik menatap pintu.

"Iyaa, Sharon sebentar lagi turunn kokk" Jawab Sharon sedikit lembut.

Sharon juga punya otak, tidak mungkin dia akan marah marah terhadap maid di mansionnya, yang di mana asal usul kemarahan Sharon saja bukan berasal dari mereka.

Sharon berjalan menuju meja makan bersama, di sana sudah ada sang Papa dan Mama nya yang menunggu kedatangan Sharon.

"Malam mah, pah!" Sapa Sharon degan senyuman yang mengembang

"Malam Esha!" Sahut mereka bersamaan.

"Esha mau makan apa nak? Sini biar mama ambilkan" Tawar Adeena sang Ibu.

Fyi, Esha adalah nama panggilan sayang dari keluarganya ya!.

"Umm, Esha mau ayam sama sayurnya aja ma, sedikit aja sayurnyaa" Pinta Sharon tak menolak tawaran Adeena.

Adeena mengembangkan senyuman nya. Sangat manis!. Puji Sharon dalam hati, wajah ibundanya ini bak dewi yunani, sangat perfect dari ujung hingga ujung!.

Adeena meletakkan piring di hadapan Sharon. "Makan yang banyak ya anak Mama, jangan sampe sakit, okey?!"

"Iya maa, Esha ga bakal sakit koo, ehee" Balas Sharon dengan senyum manis.

"Good girl!" Pujinya.

"Esha, gimana sekolah mu? Lancar saja kan?" Tanya lembut Steve aka sang Papa.

"Baik kok pa, seperti biasa!"

"Bagus, jika ada kendala cepat hubungi papa ya!"

"Iyaa"

"Kata Laskar kamu sudah ada peningkatan di bidang menembak, apa kamu suka dengan bidang baru ini, Esha?" Tanya sang papa tiba tiba mengganti topik.

Sharon menanggapi pertanyaan papanya dengan senyum. "Suka pa! Esha suka main pistol! Tapi lebih suka main belati!" Jawab Sharon berusaha jujur, jika dibilang dia masih sangat suka bermain dengan belati kesayangannya itu.

"Anak papa inii, kenapa sangat pintar sekali hm?" Puji Steve sambil mengacak acak rambut milik Sharon.

"Esha kan memang pinter!" Pujinya terhadap diri nya sendiri.

"Uhum? Pede sekali kamu yaa" Sahut Adeena sambil mengunyah makanan.

"Kalo kata Shaka, pede itu harus di terapkan di diri kita masing masing ma, pa"

"Kalian ini yaa, ternyata sama saja." Lirik Steve tersenyum terhadap anak perempuannya ini.

"Iyalah sama, soalnya kita kan kembar!" Jawab Sharon disuguhi kekehan kecil.

***

06.15

Hari ini Sharon memutuskan untuk pergi menggunakan mobil nya sendiri tanpa harus membawa sopir. Bukan tanpa alasan, namun pasal nya
Kemarin malam Sharon dapat kabar dari Laskar bahwa T'chare sedang menguntit all inti member Aztheros.
Pastinya Sharon tidak ingin membuat pak Tono alias sang sopir merasa cemas.

ARSENAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang