Ibunda Zahra

181 66 22
                                    


Pada pagi hari yang cerah, mereka semua sepakat untuk lari pagi dan mengitari sekitar Villa.

"Waaah, udaranya sejuk ya disini" ucap Wawa sambil menghirup udara yang segar.

"Iya Wa, bener banget..apa karna disini penuh sama pepohonan ya?" sambung Sela.

"Kayanya sii gitu Sel." balas Wawa.

Setelah beberapa saat mereka mengitari pedesaan tersebut. Mereka memutuskan untuk kembali ke Villa melewati hutan jati lagi.

"Eeeh eh, liat deh!" ucap Gilang, "ada warung tuh! Kita minum dulu kali ya disitu" ucap Gilang.

"Boleh lang boleh" ucap Farhan. Lalu mereka pun mendatangi warung tua tersebut dan memesan minuman. Namun, hanya Zweitson sajalah yang sepertinya sibuk memperhatikan kamera miliknya.
"Son!" sapa Fenly "lo ga pesen minum?" Tanya Fenly.

Zweitson hanya menggelengkan kepalanya dan berkata

"Lo ngerasa aneh ga si Fen?" Tanya Zweitson. Fenly hanya mengangkat bahu nya mengandakan tidak merasakan keanehan sedikit pun.

"Gue kan, dari awal berangkat jogging sempet photo - photo lingkungan sekitar ya? Pas berangkat, yang gue photo tuh, cuma ada rumah tua yang sudah kumuh disini bukan malah warung kaya gini" ucap Zweitson menjelaskan sambil memperlihatkan hasil photonya.

"Gue kan, dari awal berangkat jogging sempet photo - photo lingkungan sekitar ya? Pas berangkat, yang gue photo tuh, cuma ada rumah tua yang sudah kumuh disini bukan malah warung kaya gini" ucap Zweitson menjelaskan sambil memperlihatkan hasil pho...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmmm" Fenly bergumam sambil memperhatikan gambar yang sempat Zweitson potret sebelumnya, "kayanya ini lo moto di bagian lain deh Son" ucap Fenly menenangkan. Zweitson pun tidak membalas sepatah kata pun kepada Fenly.

"Yaudah gais, kalian udah pada selesai belum pesen minumnya?" Tanya Farhan.

"Kayanya udah semua deh han" jawab Gilang.

"Yaudah, kita cabut yuuuk" ajak Farhan. Lalu teman teman nya yang lain pun berdiri dan bersiap siap akan pergi.

"Buuu! Buuu?!" ucap Farhan mencari - cari keberadaan ibu tua yang sebelumnya sudah melayaninya, "si ibu nya kemana sii ini?" Tanya Farhan.

"Udah Han, lo tinggalin uang aja di mejanya 200 ribu cukup kali ya... Malah lebih kayanya" ucap Ricky.

"Oke deh kak" lalu Farhan pun menaruh uang dua lembar 100 ribuan di tumpuk dengan handphonenya. Farhan tidak menyadari bahwa handphone nya sudah tertinggal.

Saat mereka sudah berada di depan Villa, Farhan baru menyadari dan mencari cari dimana keberadaan handphone miliknya.

"Lho! Hp gue kemana?" tanya Farhan sambil merogoh rogoh kantong celananya.

"Lo tadi taro dimana kak?" tanya Fajri.

"Hmm, sebentar gue inget inget dulu yaaa" Farhan pun memejamkan matanya dan mulai mengingat ingat dimana handphone nya berada, "aaaah, gue baru inget! Handphone nya ketinggalan di warung tadi" ucap Farhan.

"Yauda Han, kita ambil hp lo! Gue temenin" ucap Shandy.

"Oke deh"

Mereka berdua pun balik lagi ke lokasi dimana tadi mereka memesan minuman di sebuah warung di pertengahan hutan, namun mereka tidak menemukan keberadaan warung tersebut. Yang mereka temukan hanya rumah tua yang sudah kumuh.

Travelling Season 1 | UN1TY | (Tamat + Sudah tebrit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang