Rumit

149 59 0
                                    

. . .

Semua terlihat kacau. Semua menangis melihat jasad keluarga Zahra. Semua merasakan kesedihan Zahra.
Paman Zahra datang bersama dua orang polisi ke Villa setelah mendapatkan kabar bahwa Zahra dan teman - temannya sudah menemukan jasad keluarga nya.

Paman Zahra terus mencoba menenangkan Zahra.

"Sabar ya nak, om akan bantu semuanya. Om akan mengusut tuntas semua kasus ini. Dan om akan mencari tau dalang dari semua kejahatan ini" ucap pamannya Zahra

Hari sudah siang, mereka semua memutuskan untuk beristirahat setelah mengalami kejadian buruk tadi pagi. Zahra ditemani oleh Irma masuk kedalam kamarnya.

Sementara Shandy dan Icha masih menelusuri ruangan dimana jasad keluarga Zahra ditemukan. Shandy menemukan amplop berisikan photo - photo kenangan mamah nya Zahra bersama Pamannya.

"Cha, ini bukannya mamh Zahra sama Pamannya?" tanya Shandy.

Icha pun mengangguk.

"Coba diperhatiin lagi deh, photo ini bukan kaya photo layaknya adik kakak. Tapi lebih ke pasangan kekasih ga siiih? Liat deh, mereka mesra banget" ucap Shandy sambil melihat - lihat satu - persatu photo tersebut.

"Bener sii kak, tapi ini gabisa jadi bukti kuat. Karna bisa aja kakak adik se akrab itu" ucap Icha.

Lalu Shandy pun menarik tangan Icha bersembunyi dibalik lemari,

"Ada apa kak?" tanya Icha kebingungan

"Ada langkah kaki orang dateng" ucap Shandy
Lalu mereka melihat pamannya Zahra mulai memasuki ruangan tersehut dan menelpon sesorang

"Hallo?"

"Saya mau hasil otopsinya dipalsukan! Terserah kalian mau buat hasilnya jadi seperti apa!" ucap paman Zahra

Icha pun terkejut dan tanpa sengaja berteriak.

Paman Zahra yang mulai menyadari bahwa dibalik lemari tersebut ada orang langsung memtikan telpon nya dan mendekat kearah lemari.

Icha dan Shandy pun tertangkap.

"Kalian!" ucap paman Zahra dengan sedikit berteriak

"Ngapain kalian ada disini? Keluar!" Teriak paman Zahra

"Harusnya kita yang bertanya ke om! Kenapa om harus memalsukan hasil otopsi itu!" Tegas Icha

PLAKKK!

Paman Zahra mulai merasakan amarah dan menampar Icha. Shandy pun mendorong paman Zahra.

"Om, jangan kasar dong sama cewek!" ucap Shandy
"Kalian ini bener - bener kurang ajar ya! Mana mungkin saya memalsukn hasil otopsinya!" ucap paman Zahra

"Tapi kita punya telinga om!" ucap Shandy sambil memegang telinganya, "kita udah denger semuanya!" ucap Shandy

"Dan kita bakal bilang ini ke Zahra" ucap Zahra lalu pergi meninggalkan paman Zahra dan menarik tangan Shandy

"Bilang aja ke Zahra! Aduin ke Zahra! Dia gaakan percaya sama kalian!" ucap paman Zahra bertetiak

Lalu Icha pun masuk kemamar Zahra dan mulai mengadukan apa yang sudah ia dan Shandy dengar tadi.

"Ra, lo harus percaya sama gue kali ini!" ucap Icha memohon sambil memegangi pipinya yang masih terasa sakit karna tamparan paman Zahra

"Lo kenapa si Cha? Si Zahra harus istirahat" ucap Irma.

"Gapapa Ir, gue pengen tau anak ini lakuin hal bodoh apa lagi" ucap Zahra masih dengan nada sinis.

"Please, paman lo itu jahat Ra! Dia mau memalsukan hadil otopsi nya" ucap Icha menjelaskan

Travelling Season 1 | UN1TY | (Tamat + Sudah tebrit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang