Tak lama kemudian, paman Zahra pun muncul secara bersamaan dengan empat orang suruhannya yang menggunakan jubah hitam.
Orang suruhannya mendorong tubuh Sela dan Fenly yang sudah dipenuhi darah. Karna luka di kepala dan telapak tangannya bekas malam sebelumya terbuka lagi.
"Selaa!" ucap Wawa, Mamel dan Icha
"Fen, lo kenapa?!" ucap Zweitson.
Paman Zahra mengelus elus kepala Irma dan tersenyum
"Pinter kamu sayang, orang sebanyak ini bisa kamu lumpuhin semuanya" ucap paman Zahra
"Tapi pah, Gilang sama Zahra berhasil lolos. Aku takut dia lapor ke polisi" ucap Irma
PLAK!
Sebuah tamparan keras mengenai pipi Irma.
"Kenapa kamu bisa biarin mereka lolos?!" ucap paman Zahra sambil menggenggam sebagian rambut Irma dan mulai diangkat rambut Irma dengan sekuat tenaga.
"Om stop! Jangan sakitin Irma!" ucap Icha memberanikan diri.
Lalu paman Zahra mengeluarkan pisau kecil dari sakunya dan meletakkan di pipi Icha.
"Anak manis, kamu mau jadi pahlawan ya buat anak saya?" tanya paman Icha dengan senyum jahat
"Woy, orang tua yang brengsek! Apa mau lo!" ucap Shandy memberanikan diri.
"Anak kurang ajar! Kamu kira saya bodoh?" tanya paman Zahra menatap kearah Shandy, "udah gaada yang bisa saya harapkan lagi. Selain karna kebodohan anak saya Irma yang melepaskan Zahra sama temen bodohnya Gilang itu. Cewek sok lugu ini juga jadi biang masalah!" ucap Paman Zahra terus menekankan pisau kearah pipi Icha.
"Om stop!" ucap Shandy
"Kamu kira kamu siapa? Kenapa saya harus ngedengerin omongan bocah ingusan kaya kalian?" tanya paman Zahra kini sambil menggores pipi Icha menggunakan pisau ditangannya.
"ARRRRGHHHHHH! Icha berteriak kesakitan
"Ichaa!" ucap teman - temannya khawatir.
"Pah, stop pah!" ucap Irma kini menahan tangan paman Zahra untuk melanjutkan aksinya tersebut.
"Irma! Sejak kapan kamu jadi nurut sama perkataan mereka!" ucap paman Zahra membentak Irma lalu kembali menarik rambut Irma
"Aku emang ikut ngerasain semua nya pah! Tapi sedikitpun aku gak pernah dukung papah buat ngelakuin hal jahat. Sekalipun saat itu papah berusaja membunuh Zahra dan keluarganya. Aku berhasil buat nyelamatin Zahra. Begitupun dengan hari ini. Aku gabakal biarin papah buat nyakitin temen - temen aku pah!" ucap Irma sambil menangis.
Tiba - tiba paman Zahra menabrrakkan kepala Irma ke sebuah meja sampai Irma tak sadarkan diri.
"Dasar anak kurang ajar!" ucap paman Zahra.
Tiba - tiba Farhan bangun dari duduk nya dan sudah dalam kondisi ikatan yang terbuka dan segera membopong tubuh Irma menjauh dari orangtuanya yang psychopat tersebut.
"Kamu? Kok?" tanya paman Zahra kebingungan
"Om kira, anak om sama jahatnya sama om iya?" tanya Farhan "om salah. Dia baik banget. Dan sekarang dia ngerelain bapaknya sendiri baut dimasukin kepenjara demi kebaikan semua orang!" ucap Farhan.
Lalu beberapa polisi pun mulai masuk kedalam ruangan dan menahan anak buah paman Zahra.
Namun dengan cepat paman Zahra mengambil kembali pisau yang sudah jatuh dan mulai mengarahkan pisau tersebut ke perut Fenly.
"Jangan bergerak!" ucap polisi dan paman Zahra secar bersamaan.
"Om, saya mohon om lepasin Fenly. Dia udah ga berdaya om. Tolong oommm!!" ucap Sela memohon dengan tangis.
"Pak polisi, lepasin saya! Atau anak ini jadi tumbal!" ucap paman Zahra.
"Gabisa! Kamu harus ikut kita ke kantor polisi!" ucap salah satu polisi dengan paras masih muda.
"Baiklah kalau begitu" ucap paman Zahra lalu menusukkan pisau ke arah perut Fenly dan menyerahkan dirinya.
"Fenly!!!" Teriak Sela lalu merangkul Fenly.
"Fen, bertahan Fen. Kita cari klinik terdekat yaaa!" ucap Sela sambol menangis terisak
"Sel, gue tau lo sayang sama gue. Sampe - sampe lo nangis kaya gini. Gue juga sayang sama lo Sel" ucal Fenly, lalu melirik ke arah Zweitson sejenak dan kembali lagi menatap wajah Sela, "Zweitson waktu itu janji sama gue kalo dia bakal bantu gue buat cari cara supaya gue bisa nembak lo. Tapi liburan kita gagal. Jadi, gue nembaknya sekarang ya. L-l-lo m-m-ma-mau ka-kan ja-ja-jadi pa-pa-car..." tanya Fenly dengan nafas sudah tak teratur. Belum selesai Fenly mengucapkan kalimat nya tersebut, ia sudah terbaring tak sadarkan diri.
Kini, dua orang sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Travelling Season 1 | UN1TY | (Tamat + Sudah tebrit)
HorrorPertemuan keempat sahabat perempuan dengan sebuah boyband asal Indonesia bernama 'UN1TY' Perkenalan mereka yang bermula dari keributan, akhirnya bersatu menjadi sebuah geng dan berlibur ke berbagai tempat yang dipenuhi dengan misteri. Dimulai denga...