Tertangkap

115 49 0
                                    

Saat dipertengahan perjalanan. Hari mulai gelap, jalanan sudah mulai sepi. Shandy tiba - tiba kebelet ingin buang air.

"Lang, lang, stop dulu dong!" ucap Shandy kepada Gilang.

"Ngapain si Shand?" ucap Gilang kesal. Karna kondisi sedang kelelahan.

"Kepinggir dulu dong. Gue kebelet buang air nih" ucap Shandy.

"Shand, lo ngaco ya! Ini jalanan sepi. Jangan ngadi ngadi dah" ucap Gilang sambil memberhentikan mobil nya.

"Ya justru karna sepi, gue berani buang air disini Lang" ucap Shandy dengan teguh pendirian sambil membuka pintu mobil belakang.

"Kak Shandy, bahaya tau, takut takut ada penunggunya atau apa ih. Baca doa gih jangan lupa lhoo" ucap Icha.

"Iya Ichaaaa.." ucap Shandy sambil mencubit kedua pipi Icha.

"Sakit kak" ucap Icha sambil mengelus - elus pipinya.

"Icha gamau nemenin gue pipis. Takutnya gue kenapa napa lho" ucap Shandy.

Tiba - tiba telapak tangan Gilang menyentuh kepala Shandy sangat cepat sampai tubuh Shandy hampir menabrak tubuh Icha.

"Eh, sorry sorry Cha. Abisnya ni bocah ngadi ngadi aja dah" ucap Gilang

Icha pun hanya mengangguk sambil menahan malu.

"Lo sii Lang. Untung cewe gue ga kenapa - napa" ucap Shandy.

Kini wajah Icha sudah mulai memerah karna kelakuan Shandy.

"Kamu gakenapa napa kan sayang?" tanya Shandy kepada Icha berusaha menyentuh kepala Icham namun tangan Gilang menghalanginya.

"Yeee, Jamal pea! Katanya mo buang air" ucap Gilang

"Eh iya, sampe lupa gue gara gara liat bidadari cantik di bangku belakang hehe" ucap Shandy cengengesan.

Lalu Shandy pun berlari ke pinggir jalan yang terdapat beberapa pepohonan. Lalu buang air ditempat itu.

"Aaahhh, legaa!" ucap Shandy sambil menutup resleting celananya.

Shandy melihat sosok wanita berbaju putih dengan rambut panjang dari kejauhan.

"Mbak, malem - malem ngapain di sini. Abis ngintipin saya ya" ucap Shandy polos.

Lalu sosok itu memutar kepalanya 180° menatap kearah Shandy. Kini, tangannya pun ikut terputar dan sosok itu terlihat terbang mengejar Shandy.

Shandy pun lari terbirit - birit menuju mobil.

"Lho Shan, lo kenapa lari lari kaya gitu? Kaya abis liat setan aja" ucap Gilang.

"Bacot lo!" ucap Shandy menyingkirkan Gilang dari hadapannya lalu kini Shandy menarik tangan Zweitson keluar dari mobil.

"Lho kak, Zweitson kenapa disuruh keluar?" tanya Icha kebingungan.

"Son, lo didepan dulu ya temenin Gilang. Gue yang ditengah deh gantian" ucap Shandy lalu duduk di bangku tengah.

Zweitson pun tak menjawab apa - apa hanya mengangguk pasrah.

"Kak, lo kenapa sii? Lo abis liat sesuatu ya? Yakin gue kak" ucap Icha.

Shandy pun mengangguk pelan.

"Yaampun kak, lo ga lupa buat permisi kan?" tanya Icha.

"Gue lupa Cha kebelet tadi" ucap Shandy

"Ya ampun bang!" ucap Fajri menepok jidatnya, "lo baca - baca dah sekarang!" sambungnya.

Lalu, selama diperjalanan Shandy terus membaca ayat kursi berulang - ulang tanpa henti.

Tiba - tiba Shandy merasakan ada keanehan di bangku Wawa dan Fajri. Shandy memberanikan diri untuk melirik kearah belakang melalui kaca spion di mobil depan. Namun, yang ia lihat hanya sosok wanita yang sedang tersenyum lebar dibelakangnya.

"ARRRRGGGHHHH!" Shandy oun terkejut dan menutup matanya dengan kedua telapak tangannya.

"Kenapa kak?" tanya Zweitson.

"Cewe Son di belakang gue" ucap Shandy

"Lu sii kak, ga permisi sama penunggu sana" ucap Fajri sambil menepuk bahu Shandy.

"Auu nih, Shandy. Gamalu apa lu sama crush lu" ucap Gilang.

"Bacot lo lang!" ucap Shandy dengan kesal dan masih dalam posisi menutup matanya.

"Yaudah, kak. Lo baca doa aja yaa terus jangan berenti" ucap Icha sambil mengelus punggung Shandy dan menenangkan nya.

Shandy terus membaca ayat kursi. Namun, tiba - tiba dadanya terasa makin sesak bahkan matanya kini terasa dingin sampai menusuk kedalam.

"Mata gue dingin banget Ji. Dada gue sesek" ucap Shandy

"Yauda, lo lepasin tangan lo kak dari mata lo!" ucap Fajri.

"Susah Ji! Susah ini!" ucap Shandy sambil berusaha untuk melepaskan tangan dari matanya.

Lalu Fajri pun segera membacakan ayat suci ke telinga Shandy dan meniup niup nya secara berulang terus menerus sampai akhirnya Shandy bisa melepaskan tangan dari matanya.

Namun, matanya masih belum bisa terbuka. Shandy masih tetap dalam keadaan merem.

Fajri pun memilih untuk melepon Ricky untuk membantu Shandy.

"Lagian si Shandy ada ada aja lagi nih bocah" ucap Ricky dari panggilan suara tersebut.

"Bacot lo Rick! Bantuin gue nih!" ucap Shandy

"Yauda, lo terus baca doa aja Shand. Tahan, bentar lagi kita sampe rest area. Nanti sekalian kita mampir buat shalat" ucap Ricky.

Lalu Fajri pun mematikan telpon nya.

Shandy tak henti - hentinya membaca doa didalam hatinya. Tiba - tiba ada bisikan suara wanita yang terdengar lembut namun kencang.

"TERTANGKAP HIHIHIHIHIHI!" suara sosok tersebut terdengar jelas dan melengking di telinga Shandy.

Shandy pun kini memilih untuk menutup telinganya juga.

Icha yang khawatir dengan keadaan Shandy, ia terus membantu menenangkan Shandy begitu pula dengan teman - teman yang lain.

Saat sampai di rest area, Ricky langsung menghampiri mobil tim Shandy dan membasuhkan muka Shandy dengan air yang telah dibacakan doa olehnya. Lalu Shandy perlahan mulai membuka matanya.

Namun dadanya tetap masih terasa sesak.

"Ini dada gue gimana Rick, bantuin dongg!" ucap Shandy memohon kini mulai mengeluarkan air mata.

"Iii kok kak Shandy nangis siii" ucap Icha sambil mengelap air mata Shandy, "jangan nangis kak. Malu sama aku hehe" sambungnya sambil mencairkan suasana.

"Haduuuuhhh, sekarang gue harus gimana. Dada gue sakit banget. Tapi bidadari abis nherayu gue huhuhuu" ucap Shandy menangis setengah tertawa (yakalian bayangin aja kali ya)

"Masih aja nih bocah" ucap Gilang menoyol kepala Shandy.

"Eeeehh, gue jatooh nii" ucap Shandy sambil berakting dan menjatuhkan badannya kearah Icha. Icha pun menahan tubuh Shandy.

"Eh, untung ada bidadari" ucap Shandy sambil tersenyum lebar menatap kearah Icha

"Shandyyyyy Maulanaaaa!! Ke masjid sekarang! Baca doa yang bener! Biar lo ga diikutin sama hantu itu lagi!" ucap Ricky.

"Iye, iye, siap pak Ustadz!" ucap Shandy, lalu menatap kearah Icha, "gue ibadah dulu ya bidadari. Bidadari jangan terbang dulu, sayapnya taro dulu. Kita shalat bareng - bareng" ucap Shandy sambil tersenyum manis ke arah Icha lalu pergi ditarik oleh Ricky.

Icha hanya mampu menahan pipinya yang kini telah memerah karna ulah dari Shandy Maulana.

Travelling Season 1 | UN1TY | (Tamat + Sudah tebrit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang