Teman Baru

117 52 0
                                    

Disaat kondisi semua kebingungan. Tiba - tiba datang seorang wanita dikepang dua ke ruangan tersebut.

"Lo? Lo siapa? Gimana caranya lo tau tempat ini?" tanya Zahra kebingungan.

Namun, sosok itu tetap terdiam.

Tiba - tiba Icha seperti mendapatkan jawaban dari diamnya sosok tersebut, "dia mau bantu kita. Di depan Villa ada mobil dia. Mobil kita kan yang satu rusak karena kecelakaan. Jadi, kita pake mobil dia dulu untuk satu tim. Kita bawa Fenly sama Irma ke rumah dia. Dia bisa ngerawat Irma sama Fenly. Minimal sampe mereka bangun, baru kita bernagkat." ucap Icha.

"Hah?" ucap teman - teman yang lain dengan kebingungan.

"Oh, yauudaahh.. ayuu, cepet, cepet!!" ucap Sela dengan khawatir.

"Hayu, hayu.. kalian duluan aja ya. Gue sama Gilang naro mobil kita yang rusak dulu di bengkel yaa" ucap Zahra

Lalu mereka pun sepakat, dengan keputusan tersebut. Dan pergi menuju rumah sosok wanita yang tak diketahui namanya tersebut.

Sesampainya dirumah tersebut. Sosok yang diduga teman barunya Icha itu mulai mengobati Irma dan Fenly.

Sementara Zweitson menarik tangan Icha keluar dari rumah dan kerumunan tersebut.

"Kenapa siii Son?" tanya Icha

"Lo yakin itu temen lo?" tanya Zweitson

Icha pun mengangguk, "ya gue yakinlah. Dia yang nemenin gue selama gue dikurung sama Irma" ucap Icha

"Tapi dia dateng nya dari mana Cha? Bukan nya lo sendiri yang bilang kalo rumah yang dipake buat ngurung kita itu udah ditutup secara merata?" tanya Zweitson

"Yaa gue sii, gamikirin ke situ Son. Yang penting, dia mau bantu kita kan?" ucap Icha meyakinkan Zweitson, "ah udah deh, gue mau bantu dia dulu ya" ucap Icha tersenyum sambil menepuk - nepuk bahu Zweitson.

Zweitson masih terdiam kebingungan dengan adanya wanita teman baru Icha tersebut.

Tiba - tiba sepasang tangan mulai menjalari bahu Zweitson. Tangan putih, berisi, dingin menyelimuti bahu Zweitson.

Zweitson pun memasang wajah penuh ketakutan. Tiba - tiba sosok tersebut muncul dalam seketika dihadapan Zweitson.

"DORR!" ucap sosok tersebut.

"Yeeee, pea!" ucap Zweitson sambil menoyol kepala Fiki.

"Lo ketakutan kaaann?" ucap Fiki sambil menggoda Zweitson.

"Ya abisnya, tangan lo tadi dingin banget Fik. Pake apaan lo?!" tanya Zweitson.

"Nih!" ucap Fiki menunjukkan dua buah es batu yang digenggam nya.

"Stress lo Fik!" ucap Zweitson

"Lagian lo dari tadi ngelamun mulu. Kenapa si? Mikirin apaan?" tanya Fiki

"Ngga, siapa yang ngelamun" ucap Zweitson berbohong.

"Kalo ga ngelamun, lo gabakal kaget dodol" ucap Fiki kembali menoyol kepala Zweitson.

"Aaah udah deh, gue mo masuk. Gue mau list keadaan roommate gue" ucap Zweitson meniggalkan Fiki.

"Kaaan, gue ditinggalin lagi! Woy Son!" ucap Fiki mengejar Zweitson.

. . .

Sebagian cerita dihapus demi kebutuhan penerbitan

Travelling Season 1 | UN1TY | (Tamat + Sudah tebrit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang