. . .
Fajri terus berjalan mengikuti sosok wanita tersebut sampai Fajri terhenti di depan sebuah ruangan terkunci yang dimana ruangan tersebut sudah terkunci dari awal mereka sampai di Villa itu. Fajri melihat sosok tersebut masuk menebus pintu yang terkunci tersebut. Fajri mulai mencari - cari alat untuk membuka pintu tersebut tanpa disadari Fajri bertabrakan dengan dua orang temannya yaitu Icha dan Zweitson.
"Lho? Soni? Icha? Kok lo berdua ada disini juga?" tanya Fajri
"Harusnya gue yang nanya sama lo jri. Lo ngapain disini?" tanya Zweitson
"Lah, gue tadi ada sosok wanita yang bawa gue kesini" ucap Fajri
"Itu pasti mamah nya Zahra" ucap Icha sambil menundukkan kepalanya.
"Lo tau dari mana?" tanya Fajri
"Gue udah ketemu mamah nya Zahra tiga kali. Yang pertama sama kedua gue udah ceritain semuanya ke lo. Yang terakhir, tadi beliau dateng ke mimpi gue terus sosok itu cuma bilang : pintu, kunci, pintu, kunci, pintu, kunci! Kata - kata itu doang yang gue tau" ucap Icha
"Terus kalo lo ngapain kesini son?" tanya Fajri kini melihat Zweitson
"Gue kesini karna Icha telfon gue buat nemenin dia nyari pintu yang ke kunci. Kalo pintu depan kan gamungkin, jadi, pas gue inget - inget pintu yang ke kunci selain pintu depan ya cuma pintu ruangan ini aja" ucap Zweitson menjelaskan
Fajri pun mengangguk.
Tak lama kemudian terdengar suara ramai seperti suara keluarga yang menangis, pria yang berteriak suara dentuman, pukulan dan suara - suara lainnya yang berasal dari ruangan tersebut.
"Aaaahhh, gue gasuka tangisan mereka.. gue gatega dengernya" ucap Icha sambil jongkok meringkuk dan mulai menangis
"Udah Cha, lo tutup kuping aja ya" ucap Zweitson dengan nada lembut sambil memegang kedua tangan Icha dan membantu Icha menutup telinganya.
Mereka bertiga terus menerus mendengar suara tersebut tanpa henti. Tangisan tersebut semakin menjadi - jadi. Mulai dari suara tangisan seorang ibu yang menyelamatkan anaknya, dan suara lainnya.
Sampai jam menunjukkan pukul 2 dini hari, suara tersebut mulai terhenti untuk sejenak, mereka pun mulai memberanikan diri untuk berdiri dan Zweitson mencoba untuk melihat apa yang ada di ruangan tersebut. Tetapi Zweitson terpental menabrak meja di belakang mereka. Icha dan Fajri pun mencoba untuk membantu Zweitson untuk duduk sejenak dan bersandar di dekat meja."Son lo kenapa?" tanya Icha
"Gue tadi liat mata tapi cuma sebelah aja. Tapi mata itu kaya betem ntah abis di pukul atau he is cry maybe?" ucap Zweitson sambil mengangkat bahunya, "but, gue liat ada goresan darah di deket matanya" tanya Zweitson.
Karna Icha penasaran Icha pun mulai mendekati pintu tersebut
"Cha lo mo ngapain? Gausah aneh - aneh deh" ucap Fajri memegang tangan Icha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Travelling Season 1 | UN1TY | (Tamat + Sudah tebrit)
HorrorPertemuan keempat sahabat perempuan dengan sebuah boyband asal Indonesia bernama 'UN1TY' Perkenalan mereka yang bermula dari keributan, akhirnya bersatu menjadi sebuah geng dan berlibur ke berbagai tempat yang dipenuhi dengan misteri. Dimulai denga...