Kejutan untuk Sela

104 42 6
                                    

Malam harinya, Fenly sudah rapih dengan pakaian nya yang bertemakan hitam dan putih. Dengan beberapa aksesoris yang sudah terpasang di beberapa sudut tubuhnya.

"Woooaaaahhh! Cakep juga nii adik gue. Mo kemana lo?" tanya Farhan

"Biasa lah kak, urusan cowo" jawab Fenly

"Biasa - biasa lo. Mo ngedate lo? Kek punya cewe aja lo" ucap Gilang berteriak menyahut obrolan Farhan dan Fenly di ruang latihan dance.

"Yaelah kak. Lo tenang aja. Gue bentar lagi punya cewe niih!" Jawab Fenly sambil berteriak.

"Oohh, jadi lo mo nembak Sela ceritanya Fen?" tanya Fajri

"Doain aja ya jri" jawab Fenly singkat

"Siaaap dah!" ucap Fajri sambil mengacungkan ibu jarinya.

"Yaudah gih, lo nunggu apa lagi. Berangkat gih!" ucap Farhan mempersilahkan adiknya itu pergi.

"Gue masih nunggu soni nih kak" ucap Fenly

Tak lama kemudian, Soni datang dengan mobil yang sudah dipenuhi oleh stiker wajah Sela dan Fenly.

"Lah anjir, apa apaan nih! WAHAHAHA" ucap Shandy tiba - tiba datang dan mendekat ke arah mobil sambil tertawa terbahak bahak.

"Eeehh, mo ngapain lo kak!" ucap Zweitson menghalangi Shandy mendekati mobil yang sudah ia dekor sebelumnya tersebut.

"Yeee, gue cuma mo liat doang kok" ucap Shandy

"Ah, lo tuh gamungkin kak kalo cuma kia6t doang! Lo kan bocahnya jail banget!" ucap Fenly kepada Shandy

"Yeeee, bucin loo!" uca Shandy sambil mengacak - acak rambut Fenly yang sudah tertata rapih.

"KAK SHANDYY!!" teriak Fenly sambil bersiap melepas sepatunya untuk memukul wajah shandy.

"Eeehh, udah udah. Lo susul Sela aja. Jangan ladenin kak Shandy. Udah sono! Lo benerin rambut lo di mobil aja. Nanti telat, Sela nganbek lagi!" uca Zweitson

"Yaudah deh Son, gue berangkat dulu yaaa. Baaaayyy" ucap Fenly berpamitan kepada semua orang yang berada di rumah tersebut.

Fenly pun mulai menyalakan mesin mobil nya dan melaju dengan kencang.

Saat Fenly sudah tak terlihat, tiba - tiba Shandy melompat ke punggung Zweitson dan memaksa Zweitson untuk menggendongnya.

"Son, buru! Anter gue ke kamr" ucap Shandy sambil tertawa.

"Huuffttt gue lagi aja!" uca Zweitson sambil menghela nafas berat namun tetap melaksanakan perintah Shandy.

"Woy, kak Shand! Kasian tuh si Soni. Nafas nya udah ngap - ngapan. Masii aja lo gangguin" ucap Fiki.

"Oh iya, lo udah cape ya son?" ucap Shandy sambil turun dari tubuh Zweitson, "sorry ya son"  sambungnya sambil tersenyum tanpa beban dan menepuk nepuk bahu Zweitson

Zweitson hanya mampu bersabar dan membalas semunya dengan senyuman.

"HAAPP!" tiba - tiba Shandy menaiki tubuh Fiki tanpa permisi dan perizinan apapun.

"Lo ngapain sii kak! Turun! Turun!" ucap Fiki sambil menepuk nepuk kaki Shandy.

"Uusssstttssstttstttstt! udah malem, anak bungsu jangan tidur malem - malem! Ayoo kita segera masuk kamarrr!" ucap Shandy

"Huuufftt! Nolongin si Soni. Malah jadi gue yang kena!" ucap Fiki terus megeluh dan muli menaiki tangga sambil membopong tubuh Shandy ke kamar mereka yang letaknya ada di lantai atas.

. . .

Sebagian cerita dihapus demi kebutuhan penerbitan

Travelling Season 1 | UN1TY | (Tamat + Sudah tebrit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang