TEMPAT, PERUSAHAAN, INSIDEN DAN LATAR BELAKANG ADALAH FIKSI!!
CERITA INI TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENYINGGUNG, PIHAK MANAPUN.
AKU BUAT CERITA INI KARENA KEHALUANKU, DAN TIDAK BERMAKSUD MERUGIKAN
"aku menyuruhnya mundur untukmu, bukankah aku melakukan hal yang bagus?"ucap Xavier kepada Natasha."lupakan. Kau ikut denganku,"ucap Kimmy dengan nada dinginnya.
"Tentu,"sahut Theo.
"berhenti kau disana,"Natasha, saat Theo hendak pergi.
"ah,, Kukira dia berbicara denganku, dulu aku sering mendengarnya. Sebaiknya kau pergi Xavier,"ucap Theo.
"aku ingin tetap disini,"Xavier sambil menghela nafas, lalu pergi menyusul Kimmy, yang sudah pergi terlebih dahulu.
"Tidak, itu hanya pertemuan biasa, Kami hanya minum biasa,"ucap Xavier.
"sungguh pria sejati,"Kimmy dengan tatapan tajamnya kepada Xavier.
"terimakasih,"Xavier dengan percaya dirinya.
"Kamu harus sering mengajak wanita minum teh, kau tampak begitu bingung saat aku pergi, sehingga aku mengira kau akan melajang selamanya. Aku sungguh kasihan padamu. Aku tidak tahu ternyata selama ini kau memiliki kekasih. Mana Xavier yang selalu menjadikanku ratunya,"ucap Kimmy, dengan melipat kedua tangannya kedepan.
"Dia bukan kekasihku, aku dipaksa kesana, Mama dan Theo bekerja sama. Aku pergi kesana karena aku anak yang penurut sama Mama. Aku tidak punya Pilihan lain,"sahut Xavier.
"Omong kosong. Kau lebih tampak seperti orang yang tidak tahu harus melakukan apa, karena kau sangat senang,"ucap Kimmy.
"Pernikahan kita kurang dua bulan lagi Xavier! Apa kamu mau pernikahan kita batal hanya karena wanita ini?"sambung Kimmy sambil berdecak pinggang.
"Jika tahu seperti ini aku terima saja lamaran Prince Mateen waktu itu,"kesal Kimmy tanpa sadar bercup, membuat Xavier semakin khawatir.
"Sweetheart, kamu tidak melihat fotonya dengan seksama, aku memiliki ekspresi datar, aku minum teh dengan ekspersi seperti ini,"Xavier menuju wajahnya yang datar.
"Jangan berkata seperti itu Sayang. Aku tidak mau kehilangan Kamu. Maafkan aku. Wanita hanya wanita kencanku dulu. Karena mama sangat ingin aku menikah,"Xavier takut, Kimmy marah dan membatalkan pernikahan mereka yang hampir rampung 60 persen.
"sekarang, kau harap aku akan percaya begitu,"Kimmy dengan ekspersi jengkelnya.
"Tidak, aku mengharapkanmu untuk melupakannya. Aku bahkan tidak ingat namanya,"Xavier yang masih belum mengakuinya.
"ah,, kau tidak ingat namanya? Tapi ketiga suku kata itu membuatmu langsung berlari seperti dikejar hantu?"kesal Kimmy.
"itu bukan aku,"menghindari kontak mata dengan Kimmy.
"aish,,, ini sungguh menggangguku!"teriak kesal Kimmy.
Lalu ponsel, Kimmy berbunyi, seseorang menelponnya.
"orang ini baru saja menyelamatkan nyawamu,"Kimmy menunjuk ponselnya yang masih, berbunyi
"siapa dia? Apakah dia seorang pria ?"tanya Xavier, mendekat kearah Kimmy, ingin tahu.
"sekarang, bukankah waktu yang tepat bagimu untuk menanyakan hal itu? siapa yang peduli jika itu pria atau wanita, Jung Haein Oppa atau Bisa saj Prince Mateen,"ucap Kimmy.
"Jika wanita, akan aku traktir makan. Jika pria aku akan traktir minum. Jika itu Haein, akan aku pikirkan kembali. Jika itu Prince Mateen aku akan mengajaknya main golf. Aku berutang budi pada orang itu,"ujar Xavier mundur selangkah dan tersenyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Maxwel Vs Mr. Wilson [END]
RomansaLarissa Evelyn Maxwell Kim salah satu pewaris dari keluarga Maxwell yang sangat berpengaruh, tetapi tanpa sepengetahuan Ayah dan Mamanya dia bergabung dengan Agent CIA. Awalnya Larissa masuk kedunia Entertaiment Korea untuk mencari tahu penyebab kem...