58

3 0 0
                                    

TEMPAT, PERUSAHAAN, INSIDEN DAN LATAR BELAKANG ADALAH FIKSI!!


CERITA INI TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENYINGGUNG, PIHAK MANAPUN.

AKU BUAT CERITA INI KARENA KEHALUANKU, DAN TIDAK BERMAKSUD MERUGIKAN

"apa kau gila,"ucap Taylor.

"kau bisa anggap begitu. Kau membuatku kehilangan orang yang kucintai dulu tapi sekarang kau tidak bisa melakukan itu lagi. Jangan bicara dengannya, jangan sentuh dia. Kau hanya punya urusan denganku. Bawa saja aku. Kalau kau mau, kau bisa bunuh aku sekarang seperti yang kau mau,"ucap Kimmy.

"Kimmy kau gila. Tidak. Jangan lakukan itu,"ucap Xavier. Kimmy hanya tersenyum lembut mendengar ucapan Xavier.

"Okey. Lebih menyenangkan lagi kalau kau menyerahkan tubuhmu itu kepadaku,"ucap Taylor. Xavier yang mendengar perkataan ingin menghajar habis habisan Taylor tapi Kimmy memberi isyarat jangan.

Kimmy menemukan wirelessnya di bahu Xavier dia memberitahukan hal itu pada Agen Natasha. Kimmy menurunkan pistolnya lalu berbicara pada Xavier.

"Maaf karena datang terlambat. Jangan bergerak, tetap berdiri di tempatmu. Kau percaya padakukan? Jangan sampai bergerak," Kata Kimmy pada Xavier menggunakan Bahasa korea. Kimmy mengarahkan pistolnya kembali.

Xavier sangat bersyukur, dulu ia bepajar bahasa korea. Jadi dia bisa paham apa yamg Kimmy katakan disituasi seperti ini.

Xavier juga merasa gagal sebagai lelaki, karena tidak bisa berbuat apa apa disituasi ini.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Taylor.

"Aku akan melakukan tembakan." Kimmy menembakkan ke arah wireless tersebut dan wirelessnya pun tidak terhubung lagi. Mereka melakukan tembakan begitu juga dengan Team White Widow.

Xavier bergegas menuju kearah Kimmy. Kimmy melihat taylor ingin menembak, dengan gerakan cepat Kimmy menembak Lampu gantung kemudian jatuh hampir mengenai Taylor.

Lampu gantung yang jatuh itu mengeluarkan percikan api.

Kimmy masih menembak Taylor yang berusaha melakukan perlawanan terhadapnya.

Karika sedang mencoba melepaskan bom rompi yang ada pada Xavier. Kimmy mencoba merilekskan Xavier yang sedikit gemetar.

"Lihat aku. Tatap mataku. Aku sudah berkecimpung di Agen CIA selama kurang lebih 10 tahun, dan aku tak pernah lihat Agen Karika dan Jessica gagal dalam menjinakkan bom. Dia adalah yang terbaik dalam tim kami. Jadi, Jangan khawatir. Xavier, kau tak akan mati. Dasar Penakut,"ucap Kimmy kemudian tersenyum geli.

"Tapi... waktunya tinggal 30 detik. Sebelum bomnya meledak, cepat pergi ke tempat yang jauh!" Kata Xavier

"Kau tak tahu apa yang bisa kita lakukan dalam waktu 30 detik itu,"

Agen Jessica melepas bom rompi itu dan melemparkannya ke luar bom pun meledak. Kimmy melindungi Xavier.

Taylor masih tersadar dia mengambil pistolnya dan menembakkan ke arah Kimmy dan Xavier.

"Girls Phoniex arah jam 9,"ucap Luke. Kimmy melindungi Xavier dan dia pun tertembak entah di bagian mana karena dia masih bertahan.

Taylor berdiri, ingin melarikan diri. Agen Felix, Agen Luke dan Agen Erick menembakkan pelurunya ke arah Taylor. Taylor masih bisa menghindar dan berlindung di dinding.

"lupakan kejadian ini,"ucap Kimmy, menutup mata Xavier dan mencium bibirnya. Lalu Kimmy menembakkan pelurunya ke arah Taylor. Dia menembak Taylor sampai mati tapi mata Kimmy mengeluarkan air matanya.

Mrs. Maxwel Vs Mr. Wilson [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang