Aiden."
Aiden menatap ke arah Aska.
"Iya?"
Aska menghampiri Aiden dan duduk di samping Laki-laki itu.
"Kemaren kamu pulang dengan Aisyah?"tanya Aska.
Aiden mengangguk.
"Kenapa, Masalah?" tanya Aiden.
Aska terdiam, Mata Laki-laki itu menatap ke arah Aiden.
"Jangan sampai menyukai Gadis itu Aiden," suara Aska sedikit meninggi.
Aiden menghela napas, Laki-laki itu menatap datar Aska.
"Gue tau, lagian gue sama sekali nggak ada niatan menyukai Gadis itu," ujar Aiden.
Aska menepuk bahu Aiden.
"Aku hanya tidak ingin kejadian itu terulang kembali."
Aiden tersenyum getir.
"Pergilah! Lo menganggu waktu gue," ucap Aiden sedikit kasar.
Aska berdiri dari duduknya dan menatap Aiden yang tengah membaca buku, Laki-laki itu melangkahkan kakinya meninggalkan Aiden.
Setelah kepergian Aska, Aiden menghembuskan napasnya kasar.
***
Aisyah mendudukkan tubuhnya di kursi taman, Gadis itu sedang menunggu Gabi selesai Kuliah, itu sebabnya sembari menunggu Aisyah ingin membaca Novel dulu.
Gadis itu membuka Novel yang ingin dia baca, Aisyah dengan wajah yang serius dan fokus membaca Novel itu. Hembusan angin sepoi-sepoi membuat Aisyah menjadi nyaman jika membaca di tempat ini.
Bruk...
Namun kenyamanannya harus terhenti seketika karena suara yang berasal dari sampingnya, Aisyah menatap ke bawah dan menemukan bola basket yang menggelending di bawah kaki Gadis itu.
"Maaf," suara dingin terdengar di telinga Aisyah, Gadis itu menatap ke depan dan menemukan sosok Laki-laki tengah berdiri.
"Aska," lirih Aisyah.
Aska mengambil bola basket itu, tatapan mata Aska mengarah ke arah Aisyah.
"Tidak papa?" tanya Aska.
Aisyah menggeleng, kepala Gadis itu menunduk.
"Aisyah, tatap orangnya jika orang lain tengah berbicara denganmu," ujar Aska.
Gadis itu semakin menundukkan kepalanya, rona kemerahan muncul di pipi Aisyah.
"Aska, cepat lempar bolanya!" teriak Seorang Laki-laki dari lapangan.
Aska tersadar, Laki-laki itu langsung berlari kembali ke lapangan. Aisyah yang merasa Aska sudah pergi dengan berani mengangkat kepalanya dan menatap ke arah lapangan.
Namun tidak di sangka, Aska berdiri disana dengan tatapan mata tajam yang mengarah ke Aisyah. Pipi Aisyah langsung terasa hangat dan memerah, apalagi ketika Aska tersenyum tipis kepadanya.
Aisyah tidak dapat menahan debaran jantung yang berdetak kencang melihat senyuman itu, Aisyah langsung mengalihkan pandangannya ke Novel yang dia baca. Gadis itu berpura-pura membaca Novel tersebut, padahal saat ini Aisyah benar-benar salah tingkah hanya karena senyum tipis yang di berikan Aska.
****
"Syah, lo tau nggak? Besok salah satu Penulis favorit lo bakalan datang ke Gramedia, lo mau datang?" tanya Gabi dengan perkataan beruntun.
Aisyah menghentikan langkahnya.
"Pengen ikut sih, tapi Aku takut gak di izinin sama Ummi," jawab Aisyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Dan Salib(END)
Teen FictionBlurb : Bagaimana bisa seorang Gadis berhijab seperti diriku mengagumi dirinya, orang-orang mungkin menyebutku Gadis yang bodoh karena berani Mencintainya, tapi bukankah cinta datang tanpa di sangka-sangka? Aku, seorang Gadis pendosa dengan bodohny...