Part 10

384 38 0
                                    

Aisyah terbangun dari tidur lelapnya, gadis itu dengan mata yang masih mengantuk melirik jam dinding, jam menunjukkan 04:50.

Setelah itu, pandangan Aisyah mengarah ke arah Gabi dan Kiara yang masih tertidur dengan lelap.

Aisyah beranjak dari kasur, gadis itu langsung masuk ke kamar mandi.

Srrr...

Mata Kiara terbuka lebar, dia mengucek matanya, gadis itu seperti mendengar suara air dari kamar mandi, Kiara terduduk di kasur, gadis itu menatap kasur yang kosong dan setelah itu kembali menatap kamar mandi.

"Mungkin Aisyah," gumam Kiara.

Gadis itu merentangkan tangannya, dia memang tidur dengan nyenyak, tapi entah kenapa, Kiara masih terbayang dengan kejadian malam Na'as itu, gadis itu merasa bersyukur dan berhutang budi kepada Aiden yang telah menyelamatkan mahkotanya.

Cklek...

Aisyah yang baru selesai mandi, langsung terkejut melihat Kiara dengan rambut acak-acakan tengah duduk.

"Kamu udah bangun ya."

Kiara langsung menoleh ke arah Aisyah.

"Iya, eh? Kamu habis mandi?" tanya Kiara terkejut.

Aisyah mengangguk, gadis itu berjalan ke arah lemari.

"Buat apa?" tanya Kiara heran.

"Aku mau shalat shubuh, kamu nggak shalat?" tanya Aisyah sembari mengambil mukenanya.

Kiara terdiam sejenak, Kiara mengambil sesuatu dari lehernya dan menunjukkannya kepada Aisyah.

Aisyah tersenyum tipis melihat kalung yang terdapat gambar salib di leher jenjang Kiara.

"Maaf ya, aku pikir kamu Islam."

"Gapapa."

Aisyah mengambil sajadah dan membentangkan sajadah itu ke arah kiblat, setelah itu baru lah Aisyah memakai mukenanya.

Kiara hanya dapat memperhatikan gerak gerik Aisyah, apalagi ketika melihat gadis itu melaksanakan shalat seperti teman-teman muslim Kiara yang lainnya.

Lagi-lagi Kiara dapat merasakan getaran aneh dalam dirinya, ketika melihat Aisyah yang tengah shalat, hati Kiara selalu bercampur aduk jika melihat orang-orang Islam tengah shalat.

Kiara terus memperhatikan Aisyah, hingga Aisyah selesai shalat.

Aisyah yang merasa di perhatikan, langsung menoleh ke arah Kiara, dan betul saja, gadis itu tengah menatap ke arah Aisyah.

"Kenapa?" tanya Aisyah lembut.

Kiara menggeleng.

"Aku nggak tau, tapi--ngelihat lo yang shalat kayak gini, buat hati gue jadi adem aja."

Aisyah tertegun sejenak, bibir Aisyah seketika tersenyum manis, Kiara yang melihat itu, juga tidak sadar melengkungkan bibirnya.

Aisyah mengambil Al-Qur'an dari tas kecilnya, gadis itu duduk di kursi dan membaca Al-Qur'an dengan merdu.

Lagi-lagi ada getaran aneh yang dirasakan Kiara mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an yang di bacakan oleh Aisyah, Kiara secara tidak sadar langsung menutup matanya, gadis itu merasa sangat nyaman.

Ada 30 menit, Aisyah membacakan Al-Qur'an, dan selama itu juga Kiara terus mendengarkan.

Aisyah menutup Al-Qur'an itu, dia meletakkan kembali Al-Qur'an itu di tas kecilnya yang ada di atas meja.

Aisyah membuka mukenanya dan menyusunnya kembali ke lemari, setelah itu Aisyah menatap ke arah Kiara.

"Kenapa?" tanya Aisyah lagi.

Tasbih Dan Salib(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang