Wajah putih Aisyah langsung memerah mendengar perkataan Aiden, gadis itu membuang wajahnya ke samping agar tidak dilihat orang lain.
"Ciee Kak Aisyah salting," ujar Lili yang melihat Aisyah.
"G--gak ad--a," ujar Aisyah terbata-bata.
Aisyah melirik ke arah Aiden, wajah gadis itu semakin memerah melihat Aiden yang tersenyum.
Aiden kembali melihat Qila. "Kakak suka sama Kak Aisyah, karena Kak Aisyah adalah sosok perempuan baik, pintar, dan sholehah," lanjut Aiden.
Qila mengangguk-angguk. "Berarti Kak Aiden gak cinta?"
"Emangnya arti suka sama cinta itu beda ya?" tanya Aiden balik pada Qila.
Qila mengangguk. "Iya, kata Guru Qila di sekolah, cinta sama suka itu beda!" seru Qila dengan semangat.
Aisyah menoleh ke arah Aiden, untuk mendengar jawaban dari laki-laki itu, Aiden ikut menatap Aisyah.
"Hmm--mungkin," jawab Aiden.
Qila menunjukkan wajah cemberut. "Jawabannya yang jelas dong!" seru gadis kecil itu.
"Udah-udah gak usah dibahas lagi," ucap Aisyah sembari mengenggam tangan Qila. "Yuk kita lanjut jalan lagi," ajak Aisyah.
Qila menggeleng. "Qila masih penasaran sama jawaban Kak Aiden," ucap gadis kecil itu cemberut.
Aisyah mengelus kepala Qila. "Kita pulang yuk, Ummi Kakak udah nunggu di Rumah."
Tanpa persetujuan Qila, Aisyah langsung menarik tangan gadis kecil itu.
Ketiga anak kecil itu langsung mengikuti Aisyah, sedangkan Aiden hanya tersenyum kecil, sembari melihat punggung Aisyah.
****
Qila, Lili, Aida, serta Naila berpamitan pada Aisyah dan Aiden."Kak, kami semua mau main lagi, Kakak hati-hati ya dijalan," ujar Qila.
Aisyah mengacungkan jempolnya."Siap! Hati-hati ya mainnya, jangan sampe luka," ucap Aisyah mengingatkan.
Mereka berempat mengangguk.
Aisyah dan Aiden kembali berjalan."Lo akrab banget ya, sama orang-orang di kompleks ini," celetuk Aiden.
Aisyah mengangguk."Mereka ramah-ramah banget, makanya aku cepat berbaur," jawab Aisyah.
Aiden tersenyum tipis. "Tapi lo juga ramah banget, dan baik juga. Itu mungkin yang membuat mereka nyaman dan mudah akrab sama lo."
"Mungkin." Aisyah berbelok memasuki perkarangan Rumahnya, Aiden menatap lekat Rumah itu.
"Terakhir kali gue kesini, belum ada bunga-bunga, Rumah ini cepat berubah ya," gumam Aiden.
Aisyah yang masih mendengar itu, hanya terkekeh kecil. "Bunga ini baru mekar, waktu kamu datang. Bunganya belum mekar," jawab Aisyah.
Aisyah mempersilahkan Aiden untuk masuk ke dalam.
"Assalamu'alaikum," ucap Aisyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasbih Dan Salib(END)
Teen FictionBlurb : Bagaimana bisa seorang Gadis berhijab seperti diriku mengagumi dirinya, orang-orang mungkin menyebutku Gadis yang bodoh karena berani Mencintainya, tapi bukankah cinta datang tanpa di sangka-sangka? Aku, seorang Gadis pendosa dengan bodohny...