Part 17

296 32 0
                                    

Aisyah dan Gabi tengah berada di perpustakan, Aisyah sedari tadi membujuk Gabi untuk menemaninya ke perpustakan, alhasil Gabi sekarang hanya bisa diam dengan wajah cemberut.

Aisyah melirik Gabi.

"Udah dong, jangan ngambek. Nggak ikhlas ya nemenin aku?"

Gabi semakin menekuk wajahnya.

"Bukan gak ikhlas! Tapi kan lo tau, gue pengen makan seblak di kantin!" seru Gabi.

Aisyah menggelengkan kepalanya.

"Kerjain dulu tugas kamu, baru beli seblak," ucap Aisyah kembali menulis.

Gabi melipat tangannya di depan dada

"Lagi gak mood! Gue udah kehilangan ide, karena gak kebagian seblak."

"Emangnya seblaknya udah habis?" tanya Aisyah.

Gabi mengangguk, gadis itu menelungkupkan wajahnya ke meja.

"Aaaa gue gak mood hari ini, gak dapat seblak," rengek Gabi.

Aisyah menepuk bahu Gabi.

"Udah-udah, gak usah galau. Nanti aku traktir seblak," ucap Aisyah menenangkan.

Gabi menegapkan tubuhnya kembali, kepalanya menoleh ke Aisyah.

"Masalahnya, seblak Ibu kantin itu enak banget, bahkan kalah sama seblak yang ada di Restaurant," ucap Gabi.

Alis Aisyah mengeryit bingung.

"Emang seblak ada di Restaurant?"

Gabi berdecih.

"Ada dong, baru tau lo?"

Aisyah mengangguk dengan polos.

"Tck tck, makanya jangan terus-terusan di kamar doang, sekali-kali jalan sama gue."

Aisyah menghela napas.

"Gak ah, jalan sama kamu gak seru."

Gabi menatap tidak terima Aisyah.

"Ha? Gimana-gimana maksudnya?"

Aisyah melirik Gabi yang terlihat kesal.

"Kalau jalan sama kamu, aku selalu ditinggalin," ujar Aisyah.

Gabi terdiam, gadis itu menyengir.

"Hehehe, namanya juga aku lagi ngejar diskon, makanya lari-lari, takut di borong orang."

Aisyah menepuk jidatnya.

"Itu makanya, aku malas kalau jalan sama kamu."

"Makanya Syah, cari Suami cepetan! Biar lo bisa digandeng, gak di tinggalin."

Aisyah langsung menatap tajam Gabi.

"Enak aja, aku mau selesain kuliah dulu, baru mikirin itu. Lagian, calonnya belum ada."

Gabi terkekeh, tatapannya mengarah ke seorang laki-laki yang tengah mengambil buku dari rak.

"Tuh calon Suami lo," ujar Gabi sembari menunjuk laki-laki itu.

Pandangan Aisyah mengarah ke arah laki-laki itu.

"Aska ya," gumam Aisyah.

"Kenapa? Lo masih suka kan sama dia?"

Aisyah menatap mata Gabi lekat, diam-diam Aisyah merasa jahat dengan dirinya sendiri, Gabi hanya dapat menendam perasaan sukanya pada Aska, karena tau kalau Aisyah sangat menyukai Aska.

Aisyah tersenyum tipis.

"Gak kok, cuman kagum aja."

Gabi sedikit terkejut mendengarnya, pandangan gadis itu kembali mengarah ke Aska.

Tasbih Dan Salib(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang