7

45.6K 1.8K 66
                                    

"Lo yakin ini lokasinya?" Tanya Angkasa yang bergidik ngeri melihat lingkungan sekitar cukup sepi hanya ada satu rumah yang berunsur mistis ditambah lagi rumah ini dekat dengan pemakaman.

"Yakin, ini rekomendasi orang pinter dari tetangga gua. Dijamin topcer setan langsung bablas ga balik lagi"

Leon tadi sepulang sekolah mendatangi rumah tetangganya yang pernah melakukan ritual pengusiran setan di rumahnya. Ia sebagai sahabat yang baik menanyakan dimana rumah orang pinter tersebut.

Berakhirlah mereka disini. Dengan semangat 45 yang menggebu Leon dan Angkasa mengetuk rumah tersebut.

Tok Tok Tok

"Permisi"

"Silahkan masuk" mereka disambut oleh pria paruh baya dengan pakaian serba hitam, jenggot yang memanjang serta kumis sebesar lautan bercanda author suka berlebihan.

Mereka giring menuju ruang tamu tanpa basa basi pria tersebut menanyakan maksud kedatangan dua pemuda tersebut.

"Jadi niat kita kesini ingin meminta tolong pada..."

"Panggil Mbah Tejo"

"Jadi gini mbah temen saya mau melakukan ritual pengusiran setan"

"Dimana lokasinya?"

"Setannya ada di dirinya mbah nempel di pipi"

"Mbah ga liat temen kamu ketempelan setan" balas Mbah Tejo terheran karna tidak ada aura makhluk halus

"Saya habis dicium sama temen saya yang melambai di pipi mbah jadi saya ingin melakukan ritual pengusiran setan"

Mbah Tejo terkejut namun tak ayal ia terkekeh karna ada - ada saja tingkah remaja zaman sekarang

"Kamu ada - ada aja"

"Bisa ga mbah" tanya Leon penasaran

"Baiklah jika kalian memaksa" Mbah Tejo kemudian mengambil gelas berisi air bening lalu ia membacakan mantra

"Bimsalabim abrakadabra buah buah beeh beeh ujug ujug ujug tut tut acikiwirrr setan minggiro cuihhh.... minggiro soko anak seng elek rupane iki cuihhhh......"

Sementara Leon dan Angkasa terhenyak ingin sekali mereka tertawa saat mendengar mantra tersebut namun mereka urungkan

Merka yang tak tau apa arti bahas tersebut hanya diam sambil menahan tawa. Mereka tak sadar jika Mbah Tejo tengah menghina rupa tampan Angkasa. Sebenarnya itu bukan mantra ia hanya ingin pemuda tersebut menjadi waras dan tidak gila hanya karna dicium bencong.

Mbah Tejo meminum sedikit air tersebut dan hanya mengumpulkannya di mulut.

BYURRRR......

Angkasa dan Leon telah basah kuyup mereka terhenyak dan masih belum mendapatkan kesadarannya lalu

"Udah selesai ritualnya kalian boleh pulang" ucap Mbah Tejo mereka kemudian pamit dan tak lupa memberi sedikit uang terima kasih.

Sampai disebelah sepeda motor yang mereka bawa Angkasa menahan lengan Leon.

"Leon lo sadar ga?"

"Sadar kenapa"

"Kita abis disembur air yang udah dikumpulin dalam mulut Mbah Tejo tadi"

Leon masih mencerna ucapan Angkasa. Sementara Angkasa masih terbengong dengan hal yang baru saja ia alami.

"Anjirrr Angkasa abis ini kita harus segera mencari 7 mata air dan mandi kembang 7 rupa, ga cuka lo doang gua juga harus ikut mandi" ucap Leon sambil mengelap mukanya dengan kemeja yang ia pakai.

All Of My Happiness (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang