20

11.4K 1K 46
                                    

Leon tengah berjalan tergesa, tampilannya kini acak-acakan. Sementara Angkasa, Selena dan Agatha sedang berada di rooftop. Tempat itu kini menjadi lokasi berkumpul mereka. Karna jarang yang akan susah-susah datang ke sana.

Jam menunjukkan pukul 6.30 tapi mereka sudah berada di sekolah.

Brak....

Leon melempar tasnya ke samping Angkasa, kemudian ia duduk disebelah Selena. Kepalanya kini bersandar pada bahu perempuan disebelahnya. Nafasnya masih tersengal sepertinya umur Leon tak lama lagi, mari kit ikhlaskan manusia prikk tersebut.

'bacot mulu author dah, buruan balik tulis narasi yang bener' ucap Leon

Angkasa dan Agatha menatap heran Leon yang seperti habis berlari maraton.

"Kenapa lo?" Tanya Agatha

Angkasa hanya menatap tak minat pada sahabatnya, pasti ada saja tingkah aneh Leon kali ini.

"Nafas lo kek habis dikejar malaikat maut" celetuk Selena

"Kok kamu tau beb" balas Leon yang membenarkan ucapan Selena.

"Hah"

"Gue kan tadi pagi iseng naik bus rejeki lancar a.k.a rela dari rumah nenek gue yang jaraknya 1 jam, Gue kesel anjing abang supirnya kek ngajak mati bareng. Perjalanan yang harusnya 1 jam jadi 30 menit. Pegang jantung gue masih tremor"

Leon menarik jari Selena agar memegang jantungnya yang masih berdetak kencang.

"Kan gue belum siap ketemu malaikat maut, mana masih muda lagi, belum nikah, belum jadi sugar daddy. Gak kasihan sama gue tu supir" lanjut Leon

"Suruh siapa naik bus, biasanya juga naik motor kan lo" balas Angkasa yang melihat wajah tersiksa Leon saat bercerita.

"Gue gabut tau, lo tau sendiri kan gue suka coba-coba"

"Lain kali ajak gue" celetuk Agatha

"Jangan aneh-aneh" Angkasa menarik kepala cewe tersebut ke pelukannya lalu mengapitnya di lengan.

"Biar Leon aja yang ngeprank malaikat maut lo ga usah" lanjut Angkasa

"Iya anjirr dijalan gue berasa lagi dikawal malaikat maut, salah belok sedikit nyawa gue melayang. Keknya kalo busnya lewat pengguna jalan lain langsung minggir takut kena cium"

Selena mencubit perut Leon agar kembali waras, kenapa ia bisa terjebak dengan cowok prikk seperti Leon.

"Awshhh.... Sakit beb"

"Bacot mulu, makannya jangan banyak tingkah. Diem kek Angkasa gak bisa ya lo" kesal Selena, ia heran Leon selalu memiliki cara gila setiap hari.

"Kita harus berani mencoba sayang. Jangan cuma diem ditempat. Sesekali harus melewati batas dan melampauinya" Balas Leon.

Hidup cuma sekali setidaknya kita harus menikmati tanpa takut terjatuh.

"Besok jangan telat, kalau telat lo jalan kaki ke lokasi camping" ucap Angkasa

Besok adalah hari keberangkatan mereka, menikmati acara camping sebelum bergelut kembali dengan rutinitas sekolah.

"Jemput gue"

"Pasti dong beb" balas Leon. Apa sih yang enggak buat ayang. Meski harus menyelam ke dasar laut Aa Leon siap.

"Ntar anterin cari barang ya" Agatha menatap Angkasa yang dibalas dengan dehaman.

"Busnya dicampur?"

"Gak tau, keknya sih iya biar saling kenal"

"Ahh males, tapi semoga aja kita satu bus" celetuk Selena kearah Leon.

All Of My Happiness (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang