44

6K 663 51
                                    

Hari perpindahan telah tiba, sesuai janjinya setelah prom night Agatha akan ikut tinggal bersama papanya. Meninggalkan rumah yang telah memeluknya dalam kesunyian selama ini.

Angkasa tengah membantunya berkemas. Memasukkan barang-barang milik Agatha ke dalam kardus, sementara Agatha tengah memasukkan pakaiannya kedalam dua koper besar.

"Nanti siapa yang jemput kamu?"

"Papa tadi sih kata mama" balas Agatha pemuda itu hanya mengangguk.

"Kkkkk.... Kkkkk...." Angkasa tengah terkekeh melihat salah satu potret Agatha waktu kecil.

"Apa sih Sa" tanya Agatha yang mendengar pemuda itu terkekeh berulang kali.

"Ga papa" jawabnya menahan senyum

Agatha yang penasaran apa yang menyebabkan tawa tertahan pemuda tersebut. Agatha berbalik berjalan mendekat dan menemukan Angkasa yang tengah memegang frame fotonya waktu kecil.

Dengan cepat Agatha meraih frame foto tersebut namun sialnya Angkasa segera berdiri mengangkatnya tinggi. Membuat Agatha sulit menggapai, ia melompat-lompat agar mencapai frame fotonya tersebut.

"Balikin gak ihhh..."

"Orang lucu gini, aku baru tau kamu lucu waktu kecil" kekeh Angkasa.

"Aib itu ihhh, siniin Asa aku malu" kalo fotonya itu waktu bayi dan dia imut-imutnya Agatha bisa terima. Masalahnya foto itu waktu gigi depan Agatha sedang tanggal dan meringis.

Lengan Angkasa melingkar sempurna di pinggang Agatha menahan kekasihnya yang terus meloncat agar tak terjatuh.
"Kenapa malu coba. Padahal kamu disini kelihatan gemesin"

Agatha menatap mata teduh itu "Malu ih aku kelihatan gak punya gigi"

"Gemes sayang, gak perlu malu"

"Terserah" Agatha memeluk Angkasa menyembunyikan wajah memerah malunya. Pemuda itu hanya terkekeh mengusap kepala kekasihnya yang berada dalam rengkuhannya.

"Kamu selalu sempurna di mataku, semua dalam dirimu selalu membuatku semakin jatuh terlalu dalam, ingat itu" bisik Angkasa.

"Asaa" panggil Agatha yang mendengar semua penuturan pemuda itu membuat hatinya selalu menghangat.

"Iya sayang" balas Angkasa yang sesekali mencuri kecupan pada dahi Agatha.

"Kamu tau, sejauh apapun kita aku akan selalu mencintaimu. Entah jarak antara Amerika ataupun jarak yang tak tergapai. Akun akan selalu mencintaimu"

"Aku juga" balas Angkasa yang dibuat tak mengerti, entah akhir-akhir ini Agatha selalu membicarakan jarak seolah ia akan pergi jauh dan membuat ketakutannya menjadi besar. Namun ia tak mungkin memperlihatkan itu dan menjadikan beban untuk kekasihnya.

"Udah, ayo beres-beres lagi. Malah pelukan terus kapan selesainya coba nanti keburu papa datang" Agatha melepas pelukannya lalu berbalik namun sebelum itu Angkasa menarik Agatha agar menghadapnya lagi lalu.

Cupp

"Aku mencintaimu disetiap kehidupan" ucap Angkasa mengusap sebentar pipi Agatha.

"Aku juga" balasnya memegang tangan yang mengusap pipinya. Memejamkan mata menikmati setiap belaian hangat dan lembut itu.

Mereka kembali berkemas, cukup bermesraannya akan Angkasa sambung nanti. Sekarang saatnya membereskan barang-barang Agatha.

Tok

Tok

Tok

"Asa ada tamu, aku keluar dulu mungkin aja papa. Kamu lanjut sendiri dulu ya" ucap Agatha yang mulai berjalan keluar.

All Of My Happiness (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang