29

8.9K 939 45
                                    

"Udah pelukannya, Joana sekarang ajak Kak Agatha ke kamarnya" ucap Vivian.

Agatha menatap tak mengerti kearah Vivian, wanita itu hanya tersenyum menenangkan.

"Mama udah nyiapin kamar buat lo dari jauh-jauh hari. Saat papa bilang kalo dia punya seorang putri" jelas Alka.

"Mama..." Agatha merasa haru, bahkan ibu tirinya lebih sayang daripada ibu kandungnya.

Vivian mendekat memeluk Agatha erat. Agatha membalas pelukan Vivian, bahkan ia belum pernah merasakan pelukan hangat dari Sarah.

"Ayo kak" ajak Joana yang menarik lengan Agatha.

"Joana pelan-pelan kasian Kak Agatha" ucap Alka yang mengikuti dari belakang.

"Aku berhasil nemuin Agatha" bisik Pratama, Vivian memeluk suaminya.

"Iya mas, kamu berhasil nemuin putrimu yang hilang. Udah gak usah melow lagi, yuk susul Agatha" ucap Vivian mereka mengikuti larinya ketiga anaknya.

Agatha ditarik Joana menuju lantai dua sebuah lorong berisi barisan kamar, Joana menarik menuju pintu kedua.

"Itu kamar Joana disebelah kiri, kamar kak Alka disebelah kanan. Ini yang tengah kamar kak Agatha" Ucap Joana

Tak menyangka mereka menyiapkan segalanya. Kamar berjejer berdasarkan urutan siapa yang tertua. Agatha bahagia diterima ditengah keluarga papanya.

Alka meraih gagang pintu lalu membukanya "Selamat datang"

"Cantik" bisik Agatha terkagum dengan desain kamar yang simpel namun terasa nyaman. Alka yang mendengar gumaman Agatha merasa senang.

Joana menariknya duduk di ranjang "Kak Agatha bagus kan kamarnya, Mama sama Papa yang nyiapin. Katanya Joana punya kakak perempuan yang tinggalnya jauh. Eh gak taunya kakak perempuan Joana adalah kak Agatha" cerita Joana.

"Kakak juga suka" Agatha tak menyangka Joana pun tau jika papanya punya putri lain.

"Kita sekarang saudara, padahal dulu gue mau gebet lo" ucap Alka dengan nada dibuat sedih. Agatha hanya terkekeh.

"Mau gebet Agatha, sekalipun Agatha bukan putriku, papa gak akan restuin kamu sama Agatha" ucap Pratama memasuki kamar, ia tak akan sudi membiarkan Alka berdampingan dengan Agatha meskipun Agatha bukan putrinya.

"Kenapa pa, Alka kan baik, cakep, mapan, tidak sombong, rajin menabung"

"Mana ada. Orang kamu manja banget, udah gitu gak pernah mau ngalah kasian Agatha dapet pacar bentukan kek kamu" balas Mama Vivian.

"Hauhahauaha kasian di bully sama orang tua sendiri" ejek Papa Pratama

"Maaaa...."

"Tuh kan liat manjanya" ejek Mamanya mendelik kesal pada Alka.

"Iya, jangan mau sama kak Alka dia sering nyuri permen coklat Joana di kulkas" sambung Joana

"Nah... Mana mungkin papa restuin kamu sama Agatha, yang ada Agatha cepet tua ngurusin kamu" balas Pratama

"Kalian semua jahat, Alka mau keluar dari rumah ini" Alka ngambek.

"Lihat - lihat udah tua ngambekan gak malu sama umur, sana keluar dari rumah tinggal di apartemen aja. Lumayan hemat nasi kalo kamu tinggal sendiri" balas Vivian

"Tha lo ikut gue aja yuk pindah rumah, capek sama orang tua yang suka bully anaknya" ucap Alka menggandeng lengan Agatha mengajaknya lari dari rumahnya. Ia lelah melihat kedua orang tuanya yang hobi membully dirinya.

Agatha hanya tertawa melihat candaan keluarga barunya. Ia hanya pasrah digandeng Alka keluar dari kamar. Namun baru sampai pintu tangan Agatha ditahan oleh Vivian.

All Of My Happiness (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang