38

6.1K 702 24
                                    

Semua siswa tengah berkumpul di kelas masing-masing, hari ini adalah pembagian hasil ujian. Mereka merasa pusat hidupnya sedang dipertaruhkan.

Suasana kelas menjadi tegang karna mereka akan mengetahui hasil dari pertempuran mereka selama 1 minggu kemarin.

Agatha tengah duduk disebelah Selena, jarinya sejak tadi saling meremas karna gugup. Padahal biasanya ia akan masa bodo dengan hasil ujian, kali ini berbeda ia sudah belajar dengan sungguh-sungguh dan berharap mendapat hasil yang terbaik.

Satu persatu siswa dipanggil untuk mengambil amplop berisi hasil ujian mereka, semua sudah mendapatkan amplop termasuk Agatha.

"Dalam hitungan ketiga silahkan buka amplop kalian.

Satu

Dua

Tiga

Buka"

Agatha membuka amplop dengan pelan, matanya terpejam harap-harap cemas.

Ia membuka mata pelan dan membulat melihat jajaran angka miliknya, semua tertulis sembilan ia menjerit tertahan tak sia-sia usahanya kali ini.

"Gila Tha nilai lo bikin insecure" ucap Selena yang melihat nilai Agatha

"Lo juga bagus nilainya" balas Agatha, nilai Selena juga sama cuma ada 1 mata pelajaran bernilai 8.

"Bodo amat dah yang penting gue lulus, masuk univ impian" balasnya, beruntung Selena mendapat jalur undangan masuk universitas impiannya.

"Bener sih, gue masih bingung mau kemana, Kak Alka sih nyaranin gue ke univ dia tapi gue belum tau" Alka menyarankan dirinya agar masuk ke univ tempatnya mengenyam pendidikan dokter. Namun ia masih bimbang sementara Pratama membebaskan dirinya mau kemana.

"Bareng Angkasa aja"

"Yang ada gue bukannya belajar malah bucin mulu" balasnya

"Kalian bisa melihat urutan nilai tertinggi di mading sekolah. Sekian dari bapak sampai ketemu di hari wisuda kalian" ucap guru tersebut lalu berjalan keluar kelas.

Semua siswa mendesah lega ada yang bahagia ada juga yang kurang puas dengan hasilnya. Beberapa ada yang membuat video katanya untuk dokumentasi kapan lagi mereka kumpul.

Selena mengajak Agatha untuk melihat mading siapa yang menduduki peringkat pertama ujian kali ini.

"Ayo ke mading" ia menarik Agatha keluar kelas. Agatha pun penasaran siapa yang menjadi nomor 1 kali ini.

Agataha bisa melihat mading penuh dengan manusia yang penasaran hasil mereka mendapat kedudukan berapa.

Agatha dan Selena menatap ngeri mereka akan menunggu dan tak mau bersusah payah untuk berdesak-desakan. Bisa pingsan kalo ia ikut berperang hanya untuk menuntaskan rasa penasaran mereka.

"Gimana hasilnya" tanya Angkasa yang entah kapan sudah berdiri disebelah Agatha.

"Liat" ucap Agatha menyodorkan kertas pada Angkasa. Ia senang karna hasilnya tak akan mengecewakan pemuda tersebut.

Kerja keras mereka terbayarkan dengan hasil ujian Agatha yang memuaskan.

"Bagus, jadi makin sayang" ucap Angkasa mengusap pipi Agatha, ia bangga pada Agatha karna kerja kerasnya berbuah manis.

"Mau hadiah?" Tanya Angkasa pada Agatha.

Ia berpikir sebentar apa yang tengah ia mau dari Angkasa.

"Hadiahnya, cukup lo selau disamping gue itu udah lebih dari cukup" ucap Agatha.

Angkasa sempat terkejut, ia mengira kekasihnya akan meminta barang yang cukup menguras kantongnya ternyata Agatha diluar dugaan.

Ia menarik Agatha kedalam pelukannya merengkuh kekasihnya yang sudah pasti akan selalu ia jaga dan lindungi.

All Of My Happiness (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang