35

7.1K 794 41
                                    

"Bye Zaza mama berangkat sekolah dulu ketemu papa, jangan kangen ya" pamit Agatha setelah mengisi wadah makan Zaza.

Agatha keluar dari rumah tidak lupa mengunci pintu, walaupun rumahnya tidak ada barang berharga ia tetap harus mengunci pintu kan, sekarang ada sih barang berharga si mungil Zaza adalah barang berharganya.

Angkasa tidak bisa menjemputnya karna pemuda itu katanya sedang ada urusan dengan papanya dan mungkin berangkat terlambat, jadi ia tak mau membiarkan Agatha terkena hukuman.

Didepan rumahnya sudah terdapat ojol yang ia pesan tadi.

"Kak Agatha" ucapnya

"Iya mas, ayo buruan udah hampir telat hayati" ucap Agatha tangannya segera meraih helm untuk penumpang milik ojol tersebut. Kemudian naik membonceng. Gini nih kalo gak ada Asa dirinya akan tetap jadi manusia ngaret dan telat.

"Ayo mas gasss"

"Siap Kak, jangan lupa pegangan nanti kalo terbang saya yang susah gak dapet ongkos"

"MOODUUUSSS MAS, UDAH BURUAN SAYA KEBURU TELAT"

Motor melaju meninggalkan rumah Agatha yang memang tak akan lari kemanapun.

"Buruan mas, ngebut kek pembalap di Mandalika kemaren itu lo, ntar gerbang sekolah saya keburu ditutup" Agatha menepuk punggung kang ojek tadi agar menambah kecepatannya. Ia kan tak ingin dihukum, Angkasa sudah menjadi mantan ketos. Jadi ia tak bisa mendapat keringanan.

"Ini udah ngebut Kak saya takut nyium motor tetangga" balas kang ojek tadi

"Gak akan nyium mas, ayo cospley jadi pembalap dulu"

"Sabar kak inget alon-alon waton kelakon"

"Halah mas saya gak bisa basa enggres"

"Basa hati itu Maimunah"

"Masnya lucu deh jadi gemes" keluh Agatha baru kali ini ia ketemu dengan tukang ojek yang spesies langkah sepertinya.

"Kalo lucu pacarin aja kak" goda kang ojek dengan senyum yang terhalang helm honda.

"Ma to the les, saya udah punya mas crush hahaha" dengus Agatha.

"Yah udah ditolak sebelum berjuang"
Ucapnya mendramatisir

"Udah mas saya mau telat nih" motor terus melaju dengan kecepatan sedang ingat utamakan keselamatan guys. Kalo udah nyium aspal apa motor tetangga sudah pasti akan menyakitkan.

"Eh eh... Kenapa ni mas"

Tiba-tiba motor terasa tersendat, lalu mesin motor mati secara mendadak.

"Loh mas kenapa?"

Tukang ojek tadi mencoba menyalakan motornya namun nihil.

"Motor saya mogok kak, maaf ya cuma bisa sampai sini. Gak usah dibayar" ucapnya tak enak.

Agatha turun dari motor lalu menyerahkan helm, ia mengambik uang untuk membayar pesanan ojek tersebut walau tak sampai tujuan.

"Gak, saya bayar lagian sekolah saya tinggal beberapa meter lagi. Udah ya mas byee saya buru-buru"

Agatha langsung menyerahkan uang pada tangan kang ojol lalu berlari menuju sekolahnya.

"Makasih loh kak, sekali lagi maaf yaa" teriaknya

Agatha hanya mengangkat tangan kanannya memberi isyarat 'OKE'. Kini ia berlari menuju sekolah, jam menunjukan pukul 06.50 dan sepuluh menit lagi bel masuk akan berbunyi, jarak sekolahnya tinggal 500 meter lagi.

"Pake mogok segala tu motor kang ojek lagi" gerutunya

Gukk

Gukk

All Of My Happiness (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang