Lio membawa Mora ke apartemen nya dan mendudukkan nya di atas kasur. Dengan diri nya duduk di sebelah Mora."Kamu gak papa?" Tanya Lio.
Mora menggeleng.
"Ada yang luka?"
"Enggak."
"Mereka nyentuh kamu gak?"
"Enggak."
"Mukul kamu?"
"Engga juga."
"Kalo kamu, cinta aku gak?"
Mora tersenyum geli kearah Lio."Banget."
Lio membawa Mora kedalam dekapan nya."Kenapa keluar?"
Mora mendongak dan beradu pandang dengan Lio."Disuruh keapotik sama ibu."
"Kalo mau kemana-mana, izin dulu sama aku." Mora mengangguk.
"Aku gak mau kejadian ini terulang lagi."
"Iya Lio." Ucap Mora, lalu mempererat pelukan nya.
****
"ASSALAMUALAIKUM, ANAK MU YANG CANTIK INI SUDAH PULANG!" Teriak Lia, setelah sudah berada di dalam mansion nya. Tetapi tidak melihat keberadaan siapa-siapa di ruang tamu.
Lia menggaruk kepala nya yang gatal sambil duduk di sofa ruang tamu dan membuka ponsel nya.
"Danu." Guman Lia sambil memencet rom chat Danu.
-Danu
Online| Besok berangkat bareng yuk?
Ayo ||Lagi dimana?
Rumah |
| Oh, okeeLia mendongak dan mematikan ponsel nya. Saat diri nya di panggil oleh BI Anum.
"Non Lia mau makan?" Tawar bi Anum."Pak Hanfrel sama Bu Zava gak pulang dulu non, kata nya keluar kota ada proyek yang harus di lihat."
Lia mengangguk."Boleh bi. Yaudah bi Iya."
Bi Anum langsung pergi ke dapur dan kembali lagi sambil membawa nampan yang berisi makanan dan air putih. Lalu meletakkan nya di atas meja.
"Makasih BI." Ucap Lia.
"Sama-sama." Ucap Bi Anum."Den Lio kemana non?"
"Biasa bi markas." Ucap Lia, lalu meminum air putih. Saat Bu Anum pergi lagi kedapur.
Lia sudah menghabiskan makanan nya. Lalu membawa nya kedapur dan berjalan masuk kedalam lift.
Lia sudah berada di dalam kamar, meletakkan ponsel nya di atas nakas dan berjalan, masuk kedalam kamar mandi. Setelah mandi nya selesai. Lia keluar dengan memakai handuk kimono. Berjalan kearah nakas, mengambil ponsel nya. Lia menoleh kenakas kembali, melihat setangkai bunga mawar putih. Lalu Lia mengambil nya."Perasaan tadi gak ada." Ucap Lia. Lalu menoleh kesana dan kemari, mencari keberadaan seseorang yang sudah berani menaruh bunga ini didalam kamar nya..
Lia keluar dari dalam kamar dan membuka kenop pintu kamar Lio."Bang." Ucap Lia dengan menongol sedikit kepala nya di pintu. Tapi tidak melihat keberadaan Lio. Lia menutup kembali pintu nya dan masuk kedalam kamar nya. Lia berjalan dengan cepat, saat melihat setangkai bunga mawar lagi di atas kasur nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS [END]
Teen FictionArcelio Chairil Almortaza dan Arcelia Chairil Almortaza, yang kerap di panggil Lio dan Lia. Kaka dan adik yang memiliki sifat yang hampir bertabrakan. Jika Lia sakit, Lio pun akan merasakan nya. Begitupun sebalik nya, semacam ada borgol yang melilit...