Cinta itu tidak sakit. Hanya saja, kita menaruh hati kepada orang yang salah.
-Dony
___HAPPY READING __
Lia sedang bersiap-siap untuk datang ke pertemuan dengan keluarga tunangan nya. Termasuk tunangan nya. Ia memakai baju simpel."Semoga tunangan gue ganteng, Aamiin." Guman Lia. dan setelah selesai. Ia keluar dari dalam kamar.
Setelah di lantai bawah. Lia menghampiri kedua orang tua nya yang sudah siap semua.
"Udah?" Tanya Hanfrel kepada Lia.
Lia mengangguk."Udah."
"Ih anak mama cantik banget." Ucap Zavanessa sambil mengelus puncak kepala anak gadis nya.
Lia tersenyum malu."Mamah bisa aja." Ucap Lia."Oh iya, Abang mana pah mah."
"Abang di rumah sakit, lagi jagain Mora." Ujar Hanfrel.
"Mora kenapa?" Tanya Lia sedikit panik.
"Mora mensayat tangan nya dan berakibat fatal kaya gitu." Ujar Zavanessa.
Lia mengangguk."Pasti Abang nih gara-gara nya."
"Yaudah ayok ah, nanti telat." Ucap Hanfrel dan merangkul kedua pundak istri dan anak nya.
***
Lio sedang memegang mangkuk bubur dan mengarahkan sendok nya kearah mulut Mora yang masih bungkam."Makan dulu Mora."
Mora memalingkan wajah nya."Gak laper."
"Satu sendok aja ya, biar sembuh."
Mora menggeleng."Gak mau. Pergi Lio."
Lio menghela nafas nya panjang dan menaruh mangkuk beserta sendok di atas nakas."Aku minta maaf. Setelah kamu sembuh, kamu gak papa pukul aku atau bunuh aku." Ucap Lio."Yang penting kamu makan dulu ya." Lanjut Lio, lalu mengambil kembali mangkuk itu. Dan menyodorkan sesendok bubur kearah mulut Mora dan Mora langsung memakan nya.
"Gadis pintar." Ucap Lio sambil tersenyum.
***
Lia sedikit gugup, saat sudah masuk ke restoran yang mewah.
"Ayok itu di sana mah." Ucap Hanfrel yang di ikuti oleh istri dan anak nya.
"Mah gerogi." Ucap Lia kepada Zavanessa.
Zavanessa menoleh."Ini kan kemauan kamu sendiri. Ya DL itu mah."
Lia mengerucutkan bibir nya lucu."Mamah mah."
"Maaf sedikit telat." Ucap Hanfrel sambil menjabat tangan pria paruh baya yang sekitar berumur 60 tahun dan di samping nya ada ibu-ibu yang berumur 50 tahun. Lalu Zavanessa dan Lia menyalami kedua punggung tangan Milik Manto dan Siti.
"Tidak apa-apa." Ucap Manto."Silakan duduk." Lanjut manto dengan ramah.
Hanfrel, Zavanessa dan Lia langsung duduk.
Siti tersenyum kearah Lia."Anak nya cantik kaya mamah papah nya."
Lia tersenyum malu, ia tidak melihat keberadaan tunangan nya."Makasih Tante, Tante juga cantik."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS [END]
Teen FictionArcelio Chairil Almortaza dan Arcelia Chairil Almortaza, yang kerap di panggil Lio dan Lia. Kaka dan adik yang memiliki sifat yang hampir bertabrakan. Jika Lia sakit, Lio pun akan merasakan nya. Begitupun sebalik nya, semacam ada borgol yang melilit...