27. PKS.

570 49 0
                                    


Satu Minggu kemudian. Tangan Lia sudah baik-baik saja dan hubungan nya sekarang dengan Alfan ada pendekatan.

Sedangkan Dinar sudah di masukan ke penjara ruang bawah tanah yang berada di dalam markas white wolf .

Sekarang SMA AG sedang mengadakan PKS-an. Semua siswa-siswi di-sibukan dengan kegiatan nya masing-masing. Ada yang berjualan di depan kelas, lomba dan sebagai macam nya.

Ketiga gadis itu sedang duduk di dalam kelas.

"Eh Li, nanti lo mau ya jadi model gue." Ucap Arsil. Karena Arsil mengikuti lomba make-up.

Lia menoleh."Gak deh yang lain aja. Lo kalo dandanin ora gak kira-kira bedak nya." Ucap Lia."Noh si aures aja."

Aures mengangguk."Iya aku aja Arsil."

Arsil langsung menggeleng."Lo aja ya li, lo kan cantik."

"Jadi kamu ngatain aku jelek?" Tanya Aures dengan raut wajah yang ingin menangis.

"Eh-eh engga." Ucap Arsil sambil menggerakkan kedua tangan nya."Poko nya lo gak boleh jadi model gue res, ini udah di tentuin."

"Yaudah." Cibir Aures.

"Gimana Li mau gak?" Tanya Arsil."Plis ya mau, bantuin ke. Gue jamin, kita bakal menang."

"Yaudah iya."

"Nah gitu dong." Girang Arsil langsung memeluk tubuh Lia.

"WOUY DI SURUH KE LAPANGAN NOH!" Teriak Raka ketua kelas.

Semua siswa-siswi langsung menoleh dan langsung keluar dari dalam kelas. Termasuk ketiga gadis itu.

Semua siswa-siswi mengelilingi lapangan. Mencari tempat yang adem untuk menonton pertandingan.

Yang pertama perlombaan balap karung cowok, menggunakan helm. Antara kelas 10 MIPA 2, 10 IPS 6, 11 MIPA 3, 11 IPS 4, 12 MIPA 5, 12 IPS 1.

Semua siswa-siswa itu sudah berkumpul di garis start.

"Liat Noh si kunyuk Luke, narsis banget." Pekik Arsil. Saat melihat Luke yang melambaikan tangan.

"Nama nya juga mau jadi artis. Tapi gak pernah lolos ujian." Cibir Lia.

"LUKE SEMANGAT!!" Teriak Aures. Membuat Lia dan Arsil terkejut.

Pertandingan sudah di mulai. Siswa 12 MIPA 5 menggelinding. Alhasil meneggor siswa 10 MIPA 2.

Luke lebih unggul dan dapat tepuk tangan dari semua siswa-siswi.

"AYOK LUKE SEMANGAT SAYANG!!" Teriak Dimas. Yang berdiri dengan Lio, Dony, arden dan Bambang.

"Don beli teh jus 6." Ucap Lio kepada Dony.

Dony mengangguk."Siap." Ucap Doni dan berjalan pergi.

"Anjay menang." Ucap arden sambil bertos ala jentelman dengan Luke.

"Yaiya dong." Girang Luke sangat bangga dengan diri nya sendiri.

"Lio." Ucap Mora kepada Lio. Dengan tangan Mora memegang kertas dan pulpen.

Lio menoleh dan tersenyum untuk gadis nya."Cape, hm?"

Mora mengangguk."Sedikit."

Lio menggeleng, lalu berjalan kebelakang Mora dan mengumpulkan semua rambut Mora."Bawa ikat rambut?"

Mora memperlihatkan pergelangan tangan nya.

Lio langsung mengambil ikat rambut hitam yang berada di pergelangan tangan milik Mora dan menguncir rambut Mora dengan rapih.

THE TWINS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang