Pada dasar nya mencintaimu itu tidak baik. Semakin dalam aku mengharapkan mu, semakin sakit aku jatuh.
-Luke
___HAPPY READING___
"WOUYY!!" Teriak gadis itu yang baru saja masuk sambil membuka kedua pintu. Membuat semua nya menatap kearah nya.
Mora membuka kedua mata nya dan terkejut, saat melihat ruangan nya sudah ramai oleh anggota White Wolf. Ia langsung menegakkan posisi nya menjadi duduk.
Lio langsung menatap tajam Lia.
Lia menggaruk tengkuk leher nya yang tak gatal."Sorry." Ucap Lia, lalu berjalan kearah Mora."Lo gak papa?"
Mora mengangguk.
"Sayang ini makanan kamu." Ucap Alfan sambil membawa bungkusan plastik dan terkejut saat mendapati ruangan sangat ramai.
Kruyuk kruyuk
Semua nya langsung menatap kearah Lio. Tetapi Lio masih menunjukkan ekspresi wajah angkuh nya.
"Sini." Ucap Lia kepada Alfan dan Alfan pun berjalan kearah Lia, lalu memberikan bungkusan plastik tersebut kepada Lio."Lo belum makan, makan dulu." Lanjut Lia. Walaupun diri nya masih sakit dengan perkataan Lio waktu kemarin. Tapi bagaimanapun Lio tetap Abang Lia satu-satu nya.
Lio menerima bungkusan tersebut."Mending lo semua pada pulang." Ucap Lio.
"Cie cie, Lo berdua habis ngedate ya?" Tanya Dimas kepada Lia dan Alfan. Karena menggunakan pakaian yang sangat rapih dan warna yang senada.
Lia melihat ke pakaikan nya dan pakaian Alfan. Yang memang senada."Enak aja lo, siapa tau kita gak sengaja." Ucap Lia, lalu menoleh kearah Alfan."Iya kan fan?" Lanjut Lia, sambil menyikut tangan Alfan.
"I-iya." Ujar Alfan.
Lio terkekeh geli saat melihat cincin yang melingkar di jari manis milik Alfan dan Lia yang sama persis. Membuat semua nya menatap ngeri kearah Lio yang tertawa sendiri.
"Lio kamu kesurupan?" Tanya Mora kepada Lio.
Lio menggeleng."Mending lo semua pergi." Ucap Lio.
"Yaudah yok balik. Tuan rumah nya ngusir." Ucap Luke."Bukan nya di suguhi malah di usir." Lanjut Luke dan berdiri.
"Dih emang nya lo bawa buah tangan, segala mau di suguhi." Pekik Alfan kepada Luke.
Luke mendelik."Songong nih anak baru." Ucap Luke sambil menuding Alfan."Sini lo, baku hantam kita."
Alfan langsung bersembunyi di balik tubuh Lia."Sayang takut."
"Muka doang ganteng. Mental ciut cih." Ucap Luke.
Satu persatu semua nya keluar dari ruangan Mora. Termasuk Alfan dan Lia.
***
Keesokan nya. Pagi-pagi sekali Alfan sudah standby di dalam mansion milik Lia.
Lia turun kebawah dengan sudah memakai seragam sekolah yang lengkap dan siap."Ngapain si pagi-pagi banget kesini." Ucap Lia sambil berjalan kearah meja makan.
Alfan tersenyum."Berangkat sekolah lah, ya kali mulung."
"Udah ayok." Ucap Lia kepada Alfan dengan di tangan nya memegang sandwich.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS [END]
Teen FictionArcelio Chairil Almortaza dan Arcelia Chairil Almortaza, yang kerap di panggil Lio dan Lia. Kaka dan adik yang memiliki sifat yang hampir bertabrakan. Jika Lia sakit, Lio pun akan merasakan nya. Begitupun sebalik nya, semacam ada borgol yang melilit...