Under The Tree part 8

471 15 0
                                    

you’ve change so much, but I always knew you were like this, I just couldn’t admit it until now

 Dua sejoli ini kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju toko kado, justin menghentikan motor besarnya disebuah mall dan menyuruh gadis itu turun. Awalnya gadis itu hendak memarahi pria itu karena dia mengatakan toko kado bukan mall tapi ketika pria itu mengatakan membelinya didalam mall saja, akhirnya gadis itu menurut.

 Bukan masalah membelinya dimana saja, bagi gadis itu. Tapi jika dia harus membelinya di mall, itu tandanya mereka harus berjalan mengelilingi mall besar tersebut untuk mencari dimana toko kado, dan itu membutuhkan energy banyak bagi gadis ini. Ghelzie akan cepat merasa lelah hingga pergerakannya semakin lamban, tentu ini akan menimbulkan pertanyaan bagi justin. Dan ghelzie tak mau itu terjadi. Dia hanya bisa berdoa dalam hati agar dia tak merasa lelah dan menjadi semakin lamban.

 “cepatlah!” ucap justin menatap ghelzie yang berjalan dibelakangnya

 “i-iyahh” ucap ghelzie dengan nafas yang mulai terengah-engah tapi sebisa mungkin dia tak menunjukkannya.

 Rasa lelah sudah menghampirinya, dan gadis itu masih tak menunjukkannya, walaupun nafasnya sudah terengah-engah karena tak bisa ditutupi lagi. jalannya mulai melambat membuatnya tertinggal jauh dari justin, sebisa mungkin tangannya ingin menggapai tubuh justin tapi karena langkah justin yang cepat membuat wanita itu merasa mustahil. Dia memukuli kakinya sendiri dan berusaha berlari tapi ini batas terakhirnya, gadis itu tak sanggup. Matanya memerah menahan betapa kesalnya dia terhadap dirinya, diapun kembali melanjutkan langkahnya dengan paksa walaupun energinya sudah habis.

Baru beberapa langkah, kakinya hampir melemas karena dipaksa. Dilihatnya justin sudah semakin jauh, ingin dia berteriak memanggil justin tapi volume suaranya tak mungkin sampai pada justin. Sangat kesal sekali rasanya, terpaksa dia berhenti ditempatnya dan menundukkan kepalanya karena airmatanya sudah terbendung dipelupuk matanya.

 Kenapa seperti ini. Sangat menyebalkan! Tak bisakah aku melangkah sedikit lagi? aku membenci diriku. Kini tak ada yang bisa ku pertahankan. Kenapa aku tak mati saja sekarang. Agar aku tak bisa merasakan waktu bahagia bersama pangeranku! Batin ghelzie marah dengan nafasnya yang tak beraturan.

 Wanita itu merasa justin pasti sudah melangkah sangat jauh sampai-sampai justin saja tak sadar kalau ghelzie mematung ditempatnya. Gadis itu ingin menangis karena penyakit ini waktu indahnya harus hilang begitu saja.

Tiba-tiba sebuah tangan menggenggam tangan gadis tersebut hingga membuatnya terkejut.

 “kupikir kau hilang, ternyata mematung disini. Merepotkan” ucap justin dan menarik tangan ghelzie agar melangkah bersamanya.

 Tangan justin menggenggam erat tangan ghelzie agar gadis itu tak mematung lagi tapi melanjutkan langkah mereka. ghelzie sangat senang melihat justin kembali walaupun kata-katanya kasar. Tapi dia juga sedih kalau dirinya benar-benar merepotkan justin hanya karena penyakit yang dideritanya.

Ghelzie berusaha mengikuti langkah justin walaupun sebenarnya dia masih merasa lelah. Wajahnya sudah sangat pucat dan berkeringat tapi dia justru memasang senyum dan rasa semangat hanya agar pria ini tak mencurigainya. Kembali beracting. Hidupnya hanya untuk membuat orang disekitarnya senang dan tak satupun menyadari itu.

  Sesampainya ditoko kado justin melepaskan genggamannya agar gadis ini segera memilih barang yang diinginkannya, tapi yang terjadi ghelzie justru hampir saja terjatuh syukurlah justin segera menangkapnya dan membantunya duduk disebuah kursi yang disediakan oleh toko tersebut. Justin terlihat khawatir, dia menatap heran wajah gadis itu yang pucat dan matanya yang mulai sayu walaupun tetap ada senyum disana.

Under The Tree By Dreaming BieberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang