Dalam satu ciuman engkau akan tau semua yang belum kuucapkan :*
Ghelzie melangkah menuju kamarnya. Dia merasa hari ini begitu lelah. Direbahkannya tubuhnya pada kasurnya dan menatap langit-langit kamarnya. Semakin hari tenagaku semakin hilang, apa aku akan lumpuh setelah ini? pikirnya dengan airmata yang terbendung tak sanggup membayangkannya.
“siapa yang akan pertama pergi, Aku atau justin ya?” ucap ghelzie tertawa renyah walaupun airmata sudah mengalir diwajahnya. Dihembuskannya nafasnya yang berat dan mencoba menutup matanya.
“aku lelah seperti ini, kenapa tak ada keajaiban? Apa aku tak pantas mendapatkan keajaiban?” desahnya lagi
Tiba-tiba terdengar seseorang mengetuk pintu kamar ghelzie. Gadis itu melihat kearah pintu dan dia baru menyadari kalau dia mengunci pintunya. Dielapnya asal airmatanya dan berjalan menuju pintu. Dibukanya secara perlahan dan menemukan glemarie dengan tampang sangarnya berdiri disana. Ghelzie sedikit takut tapi dia mencoba tersenyum dan mempersilahkan glemarie masuk. Tumben sekali evil ini singgah kekamarku, pikirnya.
“kenapa kau tadi bersama Jason murid baru itu?” Tanya glemarie to the point dan menumpukan tangannya pada pinggangnya
“ah-aku bertemuh deng—“ ucap ghelzie tergagap, dia benar-benar sangat takut kalau glemarie seperti ini
“kenapa kalian bisa bersama?” Tanya glemarie lagi, nadanya semakin terlihat kesal
“dih-diahh –“
“apa yang kau lakukan dengannya?”
“kenapa kalian bisa saling kenal?”
“kenapa kalian begitu akrab?”
"kenapa kau merebutnya dariku?”
“kenapa harus kau lagi yang mengambil milikku? Kenapa kau tak bisa melihatku menikmati hidupku? Kenapa, cepat jawab KENAPA?!!” bentak glemarie dan membuat ghelzie semakin merasa drop dan kehilangan tenaganya. Ghelzie terjatuh ditempat tidurnya, ucapan glemarie benar-benar membuatnya drop
“sejak lahir kau hanya bisa menyusahkanku! kau benar-benar tak berguna! Hanya mengambil milikku, semua milikku! Kau mendengarnya, hah?” ucap glemarie sangat kesal dan memegang wajah ghelzie agar menatap matanya.
“kalau begitu jadi apa gunaku dilahirkan, HAH?! APA GUNAKU DILAHIRKAN KALAU HANYA UNTUK MEMBANTUMU HIDUP?!!!” bentak glemarie. Kata-kata itu kembali muncul. Kata-kata yang tak pernah ghelzie tau jawabannya. Kalimat menyakitkan yang selalu menjadi andalan glemarie untuk membuat ghezie down.
Wajah ghelzie memerah. Airmatanya sudah berjatuhan sejak tadi. Kenapa glemarie selalu seperti ini padanya. Sangat sakit mendengar semua kalimat yang keluar dari mulut glemarie. Pedas dan sangat mematikan, membuat bertambah banyak goresan-goresan dihatinya. Harus sampai kapan semua ini terjadi? Waktu tinggal sedikit kenapa harus masih seperti ini? bibir ghelzie bergetar, dia terisak tak mampu berbicara didepan glemarie. Apa yang bisa diucapkannya? Dia tak tau jawabannya. siapa yang mengetahuinya? Dia menatap glemarie dengan matanya yang memerah dan airmata yang mengalir, bisakah ini berakhir? Pikirnya.
“jawab aku!” bentak glemarie dan menekan keras tangannya pada wajah ghelzie membuat gadis itu mengaduh. Ghelzie tak tahan lagi, semua harus dihentikan dengan apapun itu sekarang juga. Dengan tenaga yang tersisa ghelzie melepaskan tangan glemarie dari wajahnya.
“jauhkan tanganmu dariku! Mengerti” ucap ghelzie kesal dan mengelap asal airmatanya. Dia menutup sebentar matanya sebelum memulai untuk berbicara
“kau mau tau jawabannya? baiklah aku akan menjawabnya. Setelah itu silahkan pergi dari kamarku. Kau mau taukan apa gunamu dilahirkan? Kau tau! Kau dilahirkan memang hanya untuk membuatku hidup. Bukan aku yang tak berguna. Tapi kau yang tak beguna! Lihatlah sejak lahir kau hanya mendonorkan seluruh organ ditubuhmu untukku, dan aku hanya menikmati semuanya tanpa harus membalasmu. Bagaimana kau sudah taukan gunamu dilahirkan? Sebenarnya kau tak berguna juga. Aku saja muak harus memakai organ-organ yang kau donorkan. Itu membuatku terlihat aneh. Dan kau? Haha kau sangat kasihan” tawa ghelzie menirukan semua gaya glemarie dan menatap tajam kearah gadis itu.