if you admire the rainbow after the the rain. Then why not love again after the pain?
“mustahil saja dia yang menolongmu” ucap Rene memandang aneh kearah ghelzie
“ya katakan alasannya. Aku serius dia itu pangeranku” jawab ghelzie dan mengalihkan pandangannya kepada pria dibawah pohon itu.
“dia pria yang dingin, kau tak lihat tak ada yang mau berteman dengannya, dia juga kasar, aach jangan Tanya aku, pokoknya dia aneh. Jangankan pria, wanita saja dia sanggup membentaknya. Intinya jangan cari masalah kalau kau mau hidupmu aman” Ucap Rene mengikuti mata ghelzie memandang pria itu, Ghelzie terlihat tak setuju dengan jawaban Rene, dia menaikkan salah satu alisnya
“dengarkan aku! Sekejam-kejamnya Glemarie, pria itu lebih kejam. Secuek-cueknya Harry, dia paling cuek. Dan setampan-tampannya Grayson dia yang paling tampan haha sayang sifatnya tak mendukung” tawa Rene geli, tapi ketika melihat ghelzie memandangnya aneh, Rene menghentikan tawanya.
Rene terdiam, ghelzie kembali memandang pangerannya. Matanya tak berkedip ketika melihat pangerannya yang berjarak 15meter darinya. Rasanya taman kampus berubah kosong, hanya ada dia dan justin. Semua orang yang berlalu lalang seperti tak berperan dalam dunia ini, hanya dia dan justin yang mengambil alih. Dia menggigit bibir bawahnya dan mengedipkan matanya beberapa kali.
Kalau dia seperti yang dikatakan Rene, kenapa dia selalu menolongku? Kami tak saling kenal, atau dia mengira aku glemarie? :’( wajar jika dia menyukai Glemarie :’( dan mustahil dia menyukaiku batin ghelzie
Bell berdering, tapi ghelzie masih melihat kearah justin. Rene juga sibuk dengan handphonenya. Terlihat pria itu menutup buku tebal merahnya dan menengadahkan kepalanya. Seketika saja mata mereka bertemu, keduanya kembali terdiam. Ghelzie mencoba tersenyum tapi seluruh anggota tubuhnya terasa kaku, sama halnya dengan pria tersebut yang terdiam melihat wanita pucat itu. Tiba-tiba Rene menarik tangan ghelzie karena bell telah berdering cukup lama. Rene menarik tangan Ghelzie menuju kelas mereka. wanita itu menurut saja tapi matanya masih menyempatkan menjangkau wajah pria itu.
Sesampainya dikelas Rene membantu ghelzie kembali ke tempat duduknya, setelah itu Rene kembali pada Glemarie. Seperti menanti berita Glemarie langsung mengintrogasi sahabatnya Rene.
“terjadi sesuatu pada Ghelzie?” bisik Glemarie
“tidak, kau tak lihat dia baik-baik saja” ucap Rene tersenyum dan mengambil buku dari dalam tasnya.
Glemarie terlihat kembali tenang. Harry dan Grayson tak ada, tentu Ghelzie menjadi tanggung jawabnya. Mereka pun kembali melanjutkan pelajaran hari ini dengan aman, walau sesekali glemarie melirik kembarannya yang terlihat terdiam memikirkan sesuatu.
Kenapa kau diam, apa pelajarannya terlalu sulit? Batin glemarie melirik ghelzie yang duduk paling depan
Aku hanya sedang memikirkan pangeranku batin ghelzie dan tetap terdiam dengan buku ditangannya
Lagi-lagi seperti mendengarnya, masing-masing dari mereka melihat satu sama lain tapi dalam waktu yang berbeda.
**
Saatnya jam pulang, ghelzie masih membisu walaupun grayson sudah datang untuk membantunya membawakan tas. Selama dijalan juga ghelzie masih saja terdiam.
“ghelzie?” ucap glemarie
“glemarie?” ucap ghelzie
Mereka berdua mengucapkannya secara bersamaan, membuat mereka jadi terdiam. Harry dan Grayson terkejut mendengar mereka saling berbicara. Segera Grayson dan Harry melirik kearah mereka berdua.