They don’t know about the things we do
They don’t know about the I love you’s
But I bet you if they only knew
They will just be jealous of us
Udara berhembus kencang, cahaya matahari terlihat begitu cerah, kicauan burung-burung terlihat bernyanyi gembira. Terlihat seorang gadis bersama seorang pria sedang berjalan bergandengan tangan menyusuri sebuah tempat yang sudah tak asing lagi bagi mereka. tangan gadis itu memegang erat tangan pria tersebut selama menyusuri tempat tersebut. Terlihat pria itu memberikan senyuman damainya agar gadis tersebut tetap terlihat tenang.
Berikan kami keajaiban Tuhan batin gadis tersebut berulang-ulang kali
Tuhan tau apa yang dia perbuat untuk kita batin pria itu dan tetap memasang ekspresi tenangnya, walaupun jantungnya juga berdetak tak kalah hebatnya.
Terlihat mereka membuka sebuah pintu dan langsung disambut oleh seseorang berpakaian putih serta memeliki steteskop yang dikalungkan dileher jenjangnya.
“ghelzie dan justin?” ucap orang tersebut dan menghampiri pasangan tersebut
“hei dokter :)” ucap justin
“seperti biasa kami ingin control lagi” ucap justin dan mempererat genggaman tangannya pada gadis tersebut.
“baiklah pasangan perfectku. Ayo kita keruangan pemeriksaannya sayang” ucap dokter tersebut ramah dan menggiring justin dan ghelzie menuju ruang pemeriksaan mereka.
Beberapa menit berlalu, kini tinggal menunggu hasilnya, terlihat mereka berdua menunggunya dengan setia. Langkah seseorang langsung menyadarkan mereka, seorang gadis berpakaian serba putih juga dengan beberapa lembar kertas ditangannya.
“baiklah hasilnya telah selesai, kemarilah cute couple ku” ucap dokter tersebut dengan senyuman hangatnya
Ghelzie terlihat menggenggam erat, bahkan sangat erat tangan justin. Pria itu hanya membalasnya dengan mengelus lembut punggung gadis tersebut.
Tuhan… ku mohon batin gadis itu sekali lagi
Terlihat dokter tersebut sedang membaca hasil test nya. Dia menaikkan sebelah alisnya sambil mengedipkan matanya beberapa kali. Dokter tersebut menghembuskan nafas beratnya lalu memandang justin dan ghelzie dihadapannya.
“sepertinya ghelzie harus ditambah beberapa obat. Kesehatan kalian menurun. Apakah sesuatu terjadi?” ucap dokter tersebut dan membuat ghelzie melemas dari ketegangannya.
“tidak :)” ucap ghelzie pelan
“ingat, jangan terlalu lelah sayang. Jangan terlalu banyak beban pikiran juga yah” ucap dokter tersebut menyarankan
“dan justin kesehatanmu menurun tetapi setidaknya ini bisa diperbaiki jika kau lebih rajin mengonsumsi obatmu, aku akan menambahkan dosisnya” ucap dokter itu lagi
“baiklah… kau memang suka melihatku tersiksa dengan obat-obatanmu itu” ucap justin bercanda untuk mencairkan suasana
“kau tau itu, aku memang suka melihatmu tersiksa, karena setidaknya setelah itu kau akan terlihat lebih baik” balas dokter tersebut.
***
Setelah selesai menerima hasil test yang tak sesuai dengan harapan tersebut, justin segera membawa ghelzie kerumahnya. Selama dijalan gadis tersebut hanya diam. Dia memeluk tubuh justin dari belakang sangat erat. Justin juga mengendarai motornya dengan lambat untuk menikmati waktu berdua mereka. kepala ghelzie diletakkannya dibahu justin dan dia bisa memandang lurus kedepan jalanan kota. Sesekali justin melirik gadisnya yang terlihat berubah menjadi pendiam. Justin berdehem sebentar sebelum dia mengucapkan sesuatu.