Penguasaan terhadap rasa sakit fisik dan mental sangat mengindikasikan bahwa seseorang benar-benar telah menguasai pikirannya. :*
Pagi tiba, terlihat seorang wanita sedang menyiapkan makanan kedalam kotak bekalnya. Serta orange juice kedalam tempat tehnya. Dia merasa semangat hari ini, membuat orang-orang disekitarnya juga merasakannya.
“Harry apa aku cantik?” ucap wanita itu sebelum keluar dari mobil
“hah? Kenapa bertanya seperti itu?” ucap Harry merasa aneh pada adik perempuannya ini
“kau jelek :P sama seperti glemarie haha” ucap grayson dan langsung berlari meninggalkan mereka
“hey, kau bilang aku apa? Kemari kau!!!” ucap glemarie dan mengejar grayson adiknya
“Harry, aku jelek?” Tanya wanita itu lagi
“cantik :) graysonkan buta” ucap Harry dan membantu adiknya ini turun dari mobil
“benarkah? Jangan bohong padaku” ucap ghelzie dan merapikan tampilannya.
Harry hanya tersenyum geli melihat adiknya ini benar-benar dimabuk asmara. Diacak-acaknya poni ghelzie hingga membuat gadis itu merasa kesal. Tapi Harry tak berhenti dia tetap melanjutkannya sampai gadis ini memukul tangannya dengan tenaga seadanya dan cubitan diperutnya. Harry tertawa geli membuat ghelzie semakin geram.
“hey dude. Kelas akan dimulai. Ayo” ucap Zayn teman Harry bersama kawanan lainnya.
“benarkah?” ucap Harry dan melihat jam ditangannya
“ghelzie atau glemarie?” ucap Louis salah satu dari mereka sambil memperhatikan adik Harry
“Ghelzie. Aku selalu memakai jaket dan kulitku pucat. Itu yang membedakan kami” ucap ghelzie dan memamerkan senyum manisnya
“dan ramah, yupz! Glemarie galak -,-“ tambah Zayn dan mendapat sorotan dari mereka semua
“kenapa kau yang tau tentang adik-adikku, hah?” ucap Harry menyelidik
Terlihat Zayn menjadi salah tingkah, dia hanya tersenyum bodoh dan menggaruk rambutnya yang tak gatal
“adikmu kan adikku juga :)” ucap Zayn akhirnya
“alasan -__-“ ucap nial memandang sinis pada Zayn
“aku serius” ucap Zayn dan memainkan bibirnya
“apa aku cantik?” ucap ghelzie tiba-tiba dan membuat kawanan itu memandangnya aneh
“oh ayolah ghelzie, hentikan! Kau membuatku malu” ucap Harry dan menutup wajah ghelzie dengan topi jaketnya.
“cantik! Semua wanitakan cantik. Dan kau tentu termasuk” ucap Liam sambil memasukkan tangannya kedalam kantong celananya
“hihihi sekarang aku sudah percaya diri, thanks pangeran” ucap Ghelzie dan merapikan rambutnya
“pangeran?” ucap nial merasa tak mengerti
“itu panggilan untuk saudara laki-lakinya” ucap Harry memberitau
“berarti dia juga menganggap kami saudara laki-lakinya ya?” ucap nial berbinar-binar
“ihh hanya aku, kalian tidak” ucap Harry bergidik
Kawanan itupun tertawa geli sambil melanjutkan candaan mereka. lalu mata ghelzie menangkap sebuah sosok dari arah parkiran motor. Terlihat seorang pria sedang duduk diatas motor besarnya dan mengamatinya dari sana. Mata pria itu terlihat tajam, menambah suasana seram apalagi jika ditambah dengan wajahnya yang pucat. Ghelzie melambaikan tangannya dan tersenyum pada pria itu, tapi seperti ketahuan sedang mengawasi, pria itu membuang muka dan turun dari atas motornya lalu melangkah menuju kelasnya. Ghelzie terlihat menanti sampai pria itu melewatinya walaupun dia tau pria itu pasti tak akan memperdulikannya.