I’ll find the words to say
Before you leave to day
Angin berhembus kencang menerpa dua sejoli yang berdiri kaku dengan jantung yang berdegub kencang sendari tadi.
“ma,maaf” ucap gadis tersebut dengan wajah yang memerah, mungkin melewati kata merah
“tidak! Seharusnya aku yang minta maaf” ucap pria itu dengan keadaan yang sama
“tapi, ini aku yang memulai dan tentu aku–“ ucap gadis itu terpotong ketika pria itu menatap matanya
“tak bisakah kita melupakannya? Ciuman tadi itu tak disengaja” ucap pria itu sambil menggaruk belakang lehernya
“yah…lupakan” jawab gadis itu seperti tak rela mengucapkannya
"Aku Jazlyn Gibie Bieber, dan kau?” ucap gadis itu memperkenalkan dirinya
“Harry, Harry Wittenberg :)” jawab manis harry
“kau kakak glemarie dan ghelzie” ucap jazlyn sambil memperhatikan Harry dari atas sampai kebawah
“yaah…dan kau adiknya Jason. Dia temanku” jawab harry
Akhirnya mereka kembali bingung harus bicara apa selanjutnya. Keduanya terdiam ditempat masing-masing tanpa ada niat ingin beranjak sedikitpun. Jazlyn memainkan jari-jarinya sambil berpikir, apa yang harus diucapkannya agar Harry tetap berada didepannya sedangkan Harry dengan sikap polosnya hanya tersenyum jika mata mereka bertabrakan.
“kau ingin ke toko buku, bukan? Sepertinya jason akan menemani adikku” ucap Harry sedikit gugup
“yah sepertinya aku harus membelinya sendiri” jawab jazlyn dan menggigit bibir bawahnya
“mungkin aku bisa menemanimu” ucap Harry ragu namun Jazlyn langsung menatapnya dengan berbinar-binar
“maksudku aku juga ingin membeli beberapa buku dan jam setelah ini aku kosong :)” ucap Harry dan berdehem kecil :)
“itu bagus. Yah aku senang kau mau menemaniku” ucap jazlyn begitu senang
“apa kita bisa pergi sekarang, aku jamin kau tak akan terlambat” ucap harry dengan senyuman mautnya
“baiklah, ayo” ucap jazlyn dan segera menggandeng tangan harry
oops, maaf” ucapnya sadar dan segera melepaskan tangannya dari harry
“tak apa :)” ucap Harry lalu kembali menggandeng tangan jazlyn
Dua remaja ini melangkah menuju parkiran dimana mobil Harry berada. Keduanya terlihat tersenyum canggung dan merasa aneh. Rasanya jika mereka berdua berdekatan seperti ada sengatan listrik yang menjalar hingga membuat mereka merasakan sebuah sensasi yang aneh. Selama berada di perjalanan, Jazlyn terlihat kaku walaupun sesekali dia selalu menyempatkan melirik Harry yang menyetir disampingnya. Sedangkan Harry sepertinya merasa panas, dia sampai-sampai berkeringat dengan rasa gelisah. Tak terasa toko buku yang dimaksudpun tiba. Rasanya perjalanan ini terlalu cepat. Mereka berharap jika perjalanan ini lebih jauh dari yang mereka tau, agar mereka bisa merasakan sensasi yang tercipta ketika berduaan.
“kau akan membeli buku apa?” ucap Harry dan berjalan disamping Jazlyn mengikutinya melihat-melihat buku
“biologi, matematika dan fisika” ucap Jazlyn dan focus pada deretan buku-buku didepannya
“sepertinya aku tau buku yang kau cari, ayo ikuti aku” ucap Harry dan menarik tangan Jazlyn untuk mengikutinya
Harry tersenyum ketika memegang tangan Jazlyn sama halnya dengan Jazlyn yang berpura-pura biasa padahal dalam hatinya dia sudah meledak tak karuan dan ingin sekali rasanya melompat setinggi-tingginya.