Good relationship don’t just happen. They take time patience, and two people who truly want to be together
malam hari tiba, ghelzie sedang sibuk di dapur ditemani oleh mom membuat chocolate cake. Dia terlihat serius dan bersemangat, mom heran melihat anaknya ini, tiba-tiba sekali dia ingin membuat cake malam-malam begini. Mulai dari mengolah sampai menghias dilakukannya sendiri dan menolak apabila mom ingin membantunya.
“wah princess sedang apa disini?” ucap dad yang tiba-tiba datang
“king? Aku membuat kue untuk pangeran berkuda putihku” ucap ghelzie tetap focus pada hiasan di cake.
“wow? Pria yang beruntung” ucap dad dan membantu ghelzie memberikan sedikit polesan lagi.
“yeee selesai, dad lihat ini. Cantik atau bagus?” Tanya ghelzie
“haha cantik dan bagus sama princess daddy” ucap dad dan menggiring anaknya ini ke kamar karena jam menunjukkan pukul tengah malam.
Dad dan mom berjalan bersama menggiring ghelzie ke kamarnya. Saat melewati ruang TV glemarie ada disana. Glemarie yang hendak ingin ke kemarnya juga terhenti langkahnya ketika melihat mom dan dad dengan cerianya mengantarkan ghelzie ke kamar.
Rasa bencinya kini bertambah. Dia terlihat kesal dan marah.
Mulai aku dilahirkan mom dan dad tak pernah bersikap seperti itu padaku. Tapi ghelzie? Aach…! Kami dilahirkan bersama, tapi kenapa aku dibedakan?! Batin glemarie marah, dia menatap sinis kearah ghelzie yang sedang tertawa senang sambil menaiki tangga
Dia terus menatap ghelzie sinis sampai gadis itu menghilang di balik tangga. Matanya memerah dan nafasnya mulai tak teratur menahan rasa iri dan marah dihatinya. Harry yang melihat adiknya seperti itu, segera mematikan TV dan menghampiri glemarie. Dipegangnya pundak glemarie hingga gadis itu menatapnya.
“ayo tidur…” ucap Harry tersenyum manis pada adiknya. Dia mencoba menjadi mom dan dad bagi adiknya jika parentsnya sedang sibuk bersama ghelzie.
“aku mau dad atau mom yang mengatakan itu bukan kau :’(“ ucap glemarie bergetar dan menundukkan kepalanya
“aku bisa menjadi dad untukmu. Kau mau seperti ghelzie kan? Baiklah ayo princess kita tidur :’) “ ucap Harry dan menarik tubuh adiknya menuju kamarnya.
Glemarie menurut walau tak terukir senyum diwajahnya. Hanya saja matanya berkaca-kaca karena terlalu iri rasanya dia terhadap ghelzie. Harry selalu berusaha menjadi dad dan mom bagi glemarie, hingga membuat glemarie lebih menyayangi Harry daripada Ghelzie dan Grayson serta kedua orangtuanya.
Sebelum ke kamar glemarie, tentunya mereka melewati kamar ghelzie yang berada tepat didepan kamar glemarie. Pintu kamar ghelzie terbuka hingga membuat glemarie dan Harry bisa melihat kedalamnya.
“ayo princess kita tidur” ucap dad dan menyelimuti tubuh ghelzie
“kau sudah makan obatmu apa belum?” Tanya mom yang duduk disamping ranjangnya
“tentu sudah king dan Queen yang terhormat, akukan harus tetap hidup untuk pangeran berkuda putihku :’) “ ucap ghelzie dan menarik mom untuk mengecup keningnya.
Mom dan dad secara bergantian mengecup kening ghelzie. Mereka terlihat tersenyum dengan mata berkaca-kaca mendengar ucapan ghelzie. Anak mereka kini mulai merasakan jatuh cinta saat umurnya sudah tak panjang, itu lebih baik, paling tidak dia pernah merasakan jatuh cinta pada seseorang sebelum akhirnya dia pergi :’’)
Glemarie bertambah iri melihat kejadian itu, dia meremas jari-jarinya. Airmata yang terbendung sendari tadi kini sudah berjatuhan dipipinya. Dengan kesal dia membalikkan tubuhnya dan segera masuk ke kamarnya. Harry mengikuti adiknya dengan sabar.