Happy Reading🐝
Ketika mereka memasuki ruangan. Para remaja itu terhenti, karena saat baru saja membuks pintu, mereka melihat ada seorang lelaki memakai masker yang sedang duduk di kursi samping brangkar Sintia.
"Siapa, tuh?" Batin mereka.
"Itu pacaranya, Sintia." Sahut Bang Maulana, seakan tahu apa yang sedang di pikirkan oleh para remaja itu.
"Ha?! Sejak kapan Sintia punya, pacar?!"
Bang Aldo menggidikkan bahunya. "Entah."
Tidak ingin ambil pusing, para remaja yang sedang penasaran itu langsung saja memasuki ruangan lebih dalam dan mengintrogasi lelaki tampan, yang sedang duduk sembari memegang tangan Sintia.
"Eh, sejak kapan lo pacaran ma Sintia?" Tanya Giana to the point.
"....." Tidak ada jawaban.
Seketika ruangan itu menjadi hening, karena mereka semua sedang menunggu jawaban dari sang empu.
Naumi mengendus kesal. "Woy! Jawab kek! Punya mulut kan lo!"
"Kenapa diam?"
"Hey! Hello? Ada orang?"
"Astaga! Gue ketiduran! Ini, apalagi ribut-ribut?" Batin si lelaki.
"Ck! Ih ni, orang! Bicara ngapa, woy!"
"Wo—"
Tok Tok Tok.
Mereka semua mengalihkan atensinya, kala mendengar adanya seseorang yang mengetuk pintu.
"Masuk!" Teriak Bang Maulana.
Ceklek.
"Hai..." Sapa Kang Dino, orang yang mengetuk pintu.
"Eh! Kang Dino! Hai... Hehe."
Sontak panggilan dari Rumi mendapat tatapan geli dari yang lainnya. Pasalnya, gadis itu memanggil dengan gaya yang sedikit genit.
"Nggak usah genit bisa? Centil banget sih jadi, cewek!" Lala bergidik.
"Ngapain lo sewot. Kang Dino aja nggak sewot kok, wlee."
"Heh, lo! Untung aja ini dirumah sakit, kalau nggak udah gue gampar lo!" Emosi Lala.
"Wlee!" Ejek Rumi.
"Lo—"
"Udah lah! Nggak bakal siap kalau debat sama tuh, bocah!" Lerai Citra.
Kang Dino hanya bisa tersenyum saat melihat perdebatan para remaja labil di depannya ini. Tapi tak lama kemudian, senyum indah bak malaikat milik Kang Dino seketika langsung luntur, kala dirinya melihat seorang lelaki memakai masker tengah duduk di samping brangkar Sintia tempat biasa dia duduk. bahkan lelaki itu memegang tangan Sintia.
Kang Dino mendekat. "Woy, siapa lo?! Ngapain pegang-pegang tangan doi, gue!"
"....." Posisi sama, tak ada jawaban.
"Ih! Itu orang bisu apa, ya! Dari tadi ditanyain malah diam, aja! Jawab kek!"
"He—"
Lelaki itu pun berdiri. "Gue pacar nya! Apa lo?! Mau marah sama gue?!" Tanya Xarqy Joshua Verandra santai, namun terlihat tegas.
Kang Dino menaikkan alisnya sebelah. "Ha?! Sejak kapan Sintia mau pacaran?!" Bingungnya. "Eh, gak usah bohong! Jangan ngaku-ngaku, lo!" Lanjtnya.
"Ngapain gue bohong!"
"Heh! Sintia sendiri yang bilang kalau dia nggak mau pacaran! Sekarang kok malah, lo?"
"Oh! Jadi Sintia nggak cerita ya sama kalian, kalau dia udah punya pacar? Haha, sayang banget."
KAMU SEDANG MEMBACA
IPS📚 (Terbit)
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] [PART MASIH LENGKAP] Info pemesanan bisa hubungi kontak office Lintang Semesta Publisher yang terdaftar. 1) 087737793270 (Erlina) 2) 085591485610 (LDC) 3) 085233772561 (Aini) 4) 085217041832 (Penulis) Atau bisa melalui Shopee dengan n...