14🌶️

50 51 2
                                    

Happy Reading🐝

Hari ini, salah satu dari anak remaja itu harus merasakan sakit hati. Akibat egoisme seorang lelaki. Niat awal ingin menghampiri dua pasutri itu untuk melabraknya, terpaksa mereka urungkan, karena tiba-tiba salah satu dari anggota mereka berseru.

"Woy, woy, woy! Jangan disamperin!" Cegah Cika.

Naumi mengernyit. "Apa sih, lo! Minggir nggak! Ini nggak bisa di biarin! Gue harus labrak, mereka!"

Naumi emosi benar-benar tidak terkendali, akibat mendapati pasangannya yang ternyata selama ini selingkuh darinya.

"Sabar, anying! Gue punya rencana!"

"apa?!"

"Ya selow dong, bosque."

"CEPAT BILANG!"

Kesal dengan Cika, dengan refleks mereka langsung berteriak, hingga seluruh atensi para pengunjung mall tertuju pada mereka. Sadar dengan situasi. Mereka lantas sedikit membungkuk meminta maaf kepada para pengunjung lain. Beruntung dua pasutri itu telah pergi ke lantai dua. Kalau tidak, mungkin rencana yang akan di berikan oleh Cika, akan berakhir dengan sia-sia.

"Apa sih rencana, lo?"

Cika menyuruh teman-temannya mendekat. "Kita jangan langsung labrak. Tapi kita cari tau dulu siapa tuh si cewek ular. Terus juga tentang hubungan mereka, udah berapa lama mereka bareng, udah sedeket apa mereka dan lain-lain. Kita nggak bisa gitu aja ambil kesimpulan." Ucapnya sedikit berbisik.

Wajar saja mereka tidak tahu siapa wanita yang bersama Rafa, karena memang wanita itu memakai masker. Jadi, sulit untuk mereka mengenali wajahnya. Sebenarnya Rafa juga memakai masker. Namun, Naumi mereka dapat mengenalinya, karena Rafa memakai baju hadiah pemberian Naumi saat lelaki itu berulang tahun.

"Kenapa waktu itu lo nggak buat rencana kaya gini, waktu gue labrak Fajar." Tanya Citra.

Semua menoleh, ada benarnya juga. "Oh, kalau itu kan emang udah jelas, ceweknya siapa. Kalau yang ini kan belum. Bisa aja mereka baru pacaran, biasanya kan gitu tuh kalau selingkuh. Pasti pakai masker, biar nggak dikenali." Jawab Cika.

"Iya juga ya. Kita aja kenal karena baju itu kan yang dikasih sama, Naumi." Sahut Lia.

"Hm! Gimana, ya?" Bingung Nuri. "Boleh juga sih kalo kata gue, mah." Lanjutnya.

"Boleh lah."

"Nggak buruk juga sih, biar pas ngelabrak itu enak, kitanya."

Naumi mengangguk. "Oke! Bisa, asalkan kalian mau bantuin." Ucapnya seraya menaik turunkan alisnya.

"Aman!"

"Jadi, kapan kita mulai?"

"Kapan lagi kalau bukan sekarang?"

"Iya! Kita selidiki dari sekarang, mumpung mereka ada di sini."

"OKE!"

Berakhirlah mereka pergi ke lantai dua mall itu, untuk memulai penyelidikan. Tak lupa juga mereka memakai masker agar tak di curigai. Setelah menemukan keberadaan target. Mereka lantas segera mengikuti kemanapun dua pasutri itu pergi. Bukan maksud menjadi penguntit. Hanya saja, mana ada orang yang akan diam ketika ia melihat pasangannya selingkuh. Jika ada, artinya antara orang itu memang tidak benar-benar mencintai pasangannya, atau memang ia saja yang bodoh.

Naumi mengacak rambutnya frustasi. "Aakhh! Sialan! Kenapa sih harus pakai topi hoodie segala!" Teriaknya saat mereka sampai di taman.

"Heh! Sabar woy, kan besok masih ada hari."

"Tenang Mi..."

"Kalau nggak hari ini, pasti bisa besok, aman pokoknya, okey!"

Naumi mengangguk patuh. "Hm! Bener, besok pasti bisa!"

"Eh, woy! Gue saranin sih jangan kasih tau masalah ini sama Sintia, kalian tau kan sekarang keadaan dia, gimana?"

Teman-teman Sintia memang mengetahui masalah penyakitnya, karena terlalu penasaran tempo hari, mereka langsung saja bertanya kepada ibu gadis itu, dan akhirnya mengetahui alasan mengapa sang ibu tak memberitahu hal sebenarnya kepada Sintia.

"Iya sih, gue setuju. Bersikap kaya biasa aja di depan dia, seakan nggak terjadi apa-apa."

"Bener! Sama kaya kita ke Rafa, kita harus bersikap kaya kita nggak tau apa-apa, oke?"

Citra menoleh ke arah Naumi. "Lo nggak papa kan, Mi?"

Naumi tersentak. "Ha-a? O-oh iya, gue, nggak papa." Sahutnya gugup.

Romi menaikan alisnya sebelah. "Kenapa lo? Aneh banget."

"Nggak ada! Yaudah balik aja kaya rencana, oke?" Ucapnya yang berusaha mengubah topik.

Yang lain mengangguk. "okey!"

Setelah itu mereka segera pergi meninggalkan taman, dan pulang kerumah masing-masing, mengingat hari yang sudah semakin sore.

🌻🌻🌻

Mohon maaf sebagian part di hapus untuk kepentingan penerbit.
Info pemesanan bisa cek di Shopee >>> lsp_bookshop.


TBC


Jan lupa vote and coment and follow...
Borahae💜

ViARMY1

IPS📚 (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang