Spesial part pt.1

38 39 6
                                    

Sebelum baca vote dulu biar nggak lupa...
Ayoo absen nama yang udah baca part-part sebelumnya.... 😆😆

Berharap banget ada kritik dan saran biar tulisannya bisa di perbaiki, agar para readers sekalian jadi nyaman buat membaca.❤️❤️

Selamat menikmati cerita💜

Happy Reading🐝

Disinilah mereka, dua insan yang tengah asik duduk dikursi taman, dengan es krim yang berada di tangan masing-masing.

"Ih! jangan banyak-banyak gigit es krimnya, ah!"

"Nanti beli lagi, sayang."

"Yaudah kamu beli lagi sana! Nggak usah makan-makan punyaku. Hush, hush."

"Nggak mau. Aku maunya makan satu tempat sama kamu."

"Modus terus, sampai mampus!"

Joshua terkekeh. "Hih, gemes banget! Pacar siapa sih kamu, ha?!"

Sintia memicingkan matanya. "Emang aku punya pacar, ya?!"

Joshua membelalakan matanya. "Heh! Kok gitu, sih?"

"Wlee!"

"Dasar!"

"Eh! Lihat itu, ya ampun imut banget(≧▽≦)."

"Lihat tuh, dia lari kesini."

Kedua insan itu lantas beranjak dari tempat duduk mereka, karena melihat seorang balita berumur sekitar 3 tahun berlari ke arah mereka sambil tertawa girang. Terlihat juga seorang wanita dewasa yang berlari mengejar balita itu.

"Eh, dek! Jangan lari-lari nanti jatuh." Resah Sintia, kemudian ikut berlari menghampiri balita tersebut.

"Ya ampun, kamu kenapa lari, sih Vano? Aduh dek, maaf ya." Sesal seorang wanita dewasa itu..

Sintia lantas memberikan balita lelaki bernama Vano itu kepada wanita dewasa yang dia duga sebagai ibunya. Bukannya melepaskan tangannya. Vano kecil justru malah memeluk erat leher Sintia dengan tangan mungilnya dan menangis histeris.

"E-eh kok, nangis? Kenapa sayang, hm? Cup, cup, cup."

Joshua menghampiri sang kekasih. "Ada apa, sayang?" Tanyanya, seraya sebelah tangan mengusap surai Vano.

"Nggak tau. Tiba-tiba adeknya nangis pas aku mau kasih ke, mamanya."

"E-eh?! Saya bukan mamanya, saya kakak nya, hehe."

Sintia tersentak. "A-ah! Gi-gitu, ya? Hehe.. Maaf ya kak, saya nggak tau." Canggung Sintia.

"Iya nggak papa. Jangan gugup gitu."

"Biarin aja kak dedeknya sama saya."

"Tumben banget loh, Vano mau sama orang asing." Ungkap Wanita tersebut.

"Ha? Masa sih, kak?"

"Iya. Biasanya dia takut kalau ketemu sama orang yang nggak di kenal. Tapi sekarang, dia malah nggak mau lepas sama kamu."

"Hahaha, mungkin dia tau kali, kalau saya suka anak kecil."

"Hahaha. Mungkin, ya?!"

IPS📚 (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang