Happy Reading🐝
Sepulang sekolah, seperti yang Sintia katakan tadi, kini gadis itu pulang bersama dengan Lia. Awalnya ia ingin di jemput oleh abang sepupunya, tapi di tolak karena sudah ada tumpangan.
Tapi, yang ikut bukan hanya Lia saja. Akan tetapi, Nuri, Bella, Cika dan Naumi juga ikut serta.
SINTIA HOUSE
"Assalamu'alaikum!" Teriak mereka sembari masuk kerumah Sintia.
"Waalaikumussalam!" Ibu Sintia menyahuti.
"Mama udah pulang? Kok tumben?" Tanya Sintia sembaru menyalami sang ibu, diikuti oleh seluruh teman-temannya.
"Iya, soalnya kerjaan mama udah siap duluan, yaudah sana ganti baju."
Sintia mengangguk, kemudian mengajak teman-temannya untuk pergi ke ruangan tempat mereka biasa berkumpul.
10 menit kemudian, akhirnya yang ditunggu-tunggu pun datang. Pintu ruangan dibuka dari luar, dan tampaklah deretan para lelaki tampan yang juga baru pulang dari study mereka.
"Hai sayang!" Sapa Joshua, yang langsung menghampiri Sintia yang tengah rebahan di sofa.
Tindakan Joshua itu pun lantas mendapatkan tatapan tak menyenangkan dari Kang Dino.
"Tuh, Kang. Lia udah gue bawa kesini! Mana gaji gue!?" Tagih Sintia.
"Gaji?"
Sintia mengeluarkan senyum kudanya. "Tidak ada yang gratis di dunia ini, sayang!" Ucapnya.
Joshua semakin bingung. "Ini, wda apa sih sebenarnya?"
"Ih dasar lo, nih." Ucap Kang Rudi, sambil memberikan beberapa tumpukan kertas yang pasti itu adalah uang. "Giliran gini aja berbinar mata, lo."
"Huhuy! Iya dong pasti! Makasih akang sayang."
Kang Rudi terkekeh. "Hehe! Sama-sama."
"Ini ada apa, sih?"
"Nggak ada! Cuma, sedikit berbisnis, hahaha!" Ucap Sintia dan Kang Rudi bersama. Berakhir mereka saling bertos ria.
"Wait! Jadi, ngapain Kang Rudi manggil Lia kesini?" Tanya Lia to the point.
Kang Rudi mengalihkan atensinya. "Ha? Mmm gimana ya? Oke Rudi! Serius!" Ucapnya pada diri sendiri. "Hm Lia! Karena gue orangnya anti-meanstrim, jadi langsung aja ya! Gue, gue, hmmm." Ucap Kang Rudi yang tiba-tiba menjadi gugup. "Gue... Suka sama lo."
Lia tersentak. "Ha? Gi—"
Bukan hanya Lia. Namun, yang lain —kecuali Sintia— juga ikut terkejut dengan ungkapan Kang Rudi.
"Nah kan, bener! Lia dijadiin pacar sama Kang Rudi!" Sela Naumi.
"Ssstttt diam, ah! Belum juga di jawab."
"Jadi Lia. Gimana?" Tanya Kang Rudi.
"Hm.... Gimana ya!?"
"Mau diterima tapi ragu. Cuma kalau nggak diterima rugi! Kapan lagi kan bisa pacaran sama cogan." Batin Lia.
"Kalau lo nggak bisa jawab sekarang nggak papa kok, gue ngerti ini memang tiba-tiba. Tapi, gimana ya, gue udah lama sebenarnya suka sama lo, lebih tepatnya itu dari gue ketemu sama lo di rumah sakit waktu itu, cuma gue pendem aja, hehe. Kalau lo udah ada jawabannya, chat gue atau telepon gue aja ya, nih nomornya." Ucap Kang Rudi kemudian memberikan nomor telepon pribadinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IPS📚 (Terbit)
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] [PART MASIH LENGKAP] Info pemesanan bisa hubungi kontak office Lintang Semesta Publisher yang terdaftar. 1) 087737793270 (Erlina) 2) 085591485610 (LDC) 3) 085233772561 (Aini) 4) 085217041832 (Penulis) Atau bisa melalui Shopee dengan n...