Tak mempedulikan ponselnya yang terus berbunyi,
Ia lari masuk kedalam rumah mewahnya yang ternyata tak terkunci,
Terlihat sepi, tak ada seorang pelayan pun disana, bahkan penjaga juga tak ada,
'kemana mereka semua?' tanya nya dalam hati,
Ia sudah menebak jika yoobum merencanakan sesuatu,
Hanya saja dia tergiur dengan kesepakatan yang yoobum katakan padanya."Ya ko yoobum, dimana kau" teriaknya mengelilingi seluruh isi rumahnya,
Satu tempat yang belum ia datangi,
Kamarnya.Ia membuka kamarnya, terlihat sangat berantakan, bahkan ranjang besarnya sudah berdiri menutupi pintu balkon, mengakibatkan ruangan terlihat gelap yang hanya mengandalkan satu cahaya dari lampu tidurnya,
Tak melihat Yoobum,
Ada pria lain di dalam sana,"Ayaaaah, ayah kau disini" teriaknya yang langsung mendekati ayahnya yang ternyata pingsan di sofa miliknya,
"Ayah bangunlah, ayah" teriaknya mulai menangis,
Ia melihat disekitarnya, tak ada siapapun,
Ia seperti pernah melihat suasana seperti ini,
Ruangan gelap dengan pencahayaan minim dan kursi besi ditengah ruangan,
Serta satu tali besar yang diikat diatas lalu dibawahnya membentuk lingkaran.Ia mundur beberapa langkah dari jatak ayahnya,
Nafasnya tiba-tiba sesak,
Terus mundur hingga bersandar ditembok dekat meja riasnya,
Bahkan meja rias yang berantakan juga mengingatkannya dengan suasana itu,Ia memejamkan mata ketakutan,
Ia terduduk tak berdaya memegangi kedua kakinya,Ia teringat kejadian pembunuhan berdarah antara ibu dan kekasih ibunya dulu,
Sontak ia berteriak sangat kencang,
Ia benar-benar ketakutan dan tak tau harus bagaimana, kakinya terasa susah digerakkan bahkan hanya untuk menopang tubuh kecilnya.Datanglah kedua wanita yang langsung meraih tangannya,
Menyeret nya yang terlihat lemas ke sisi kursi besi, mendudukannya
Dan mengikatnya kencang,Ia yang sudah sangat paham dengan keadaan ini, tak menampilkan ekspresi yang berarti,
Hanya diam dengan tatapan kosong.Kedua wanita tadi meninggalkannya,
Ia melihat kearah ayahnya yang belum sadar,
Merasakan hembusan angin meniup setiap sudut celah ruang itu,
Memejamkan mata beberapa kali,
Berusaha mengendalikan diri,
Berusaha mengatur emosi,
Tak didapati apapun selain kosong
Kekosongan,
Benar-benar kosong,
Tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada kehidupan dimasa lalu nya hingga harus hidup tersiksa di masa ini,
Kutukan apa pula yang menghampirinya hingga tak pernah mendapat ketenangan dalam jiwa,Rasanya lebih baik ia mati saat itu juga,
Tak ada lagi yang tersisa dari hidupnya,Lelaki yang berjanji selalu melindungi pun tak ada,
Bahkan ia juga butuh pertolongan,
Haruskah mereka hancur bersamaan.Ceklek.....
Suara pintu terbuka, menampilkan seorang pria dengan balutan kaos hitam lengan panjang, dengan celana panjang hitam yang terlihat lusuh,
"Ko Moonyoung, sepupu ku tersayang, wanita tercantik yang pernah ku kenal, meski sudah pernah hamil tubuhmu masih tetap indah seperti dulu ternyata, hmm apalagi ya yang ku tahu dari salah satu pelayanmu itu,
Ah, tentang kebodohanmu mencintai pria bodoh yang miskin itu, bahkan setelah dia membuatmu tersiksa, kau masih bertahan dengannya, waah bagaimana jika ayahmu yang sedang terkapar tak sadar ini tau apa yang pria itu lakukan pada anaknya,
Paman pasti akan membunuhnya saat ini juga"
Moonyoung hanya melihatnya dengan tatapan tajam,
Ia sangat tak berdaya,
Ingin segera menuntaskan hari ini, entah dengan mati atau kembali gila lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here for listen (SELESAI)
FantasySeperti lantunan lagu dalam bahasa lain, Jika terlalu rumit dan sulit Terkadang hidup tidak perlu di mengerti, hanya cukup di nikmati. -SYJ- Seperti sebuah luka lebam atau berdarah, hanya yang mengalami lah yang tahu rasa sakitnya. -...- Maaf ka...