Setiap orang memiliki keputusan masing-masing yang dianggap terbaik dalam hidupnya,
Gangtae juga manusia biasa yang menginginkan kebahagiaan dalam keputusannya,
Meski begitu, bukankah egois jika ia hanya memikirkan bahagia nya,
Sore ini, seperti janji nya,
Ia menemui moonyoung kembali,
Selain rindu,
Ia juga sudah menyetujui keinginan ny.sooyoung untuk membujuk gadisnya agar bisa kembali demi masa depannya,Kembali untuk sementara atau selamanya, biarlah itu menjadi pilihan moonyoung,
Tugas nya hanya meyakinkan jika semua akan baik-baik saja nanti.Membuka pintu moonyoung yang ternyata di kunci dari dalam,
Dia langsung panik Membayangkan hal-hal yang tak ia inginkan,Tuan lee mengatakan jika Moonyoung memang tak keluar kamar sejak semalam setelah berbicara berdua dengan ibunya.
"Moonyoung, ini aku, bisa kau buka pintunya" gangtae semakin gencar mengetuk pintu yang tak kunjung dibuka,
"Moonyoung......"
Dia terus memanggil wanita itu hingga tuan lee datang membawa kunci cadangan yang sempat ia cari karna Terselip di lipatan meja kerjanya,"Tuan lee, kau turunlah bersama nyonya sooyoung, biar aku yang mengurusnya didalam" ucap gangtae yang langsung diangguki tuan lee.
Ia membuka pintu kamar perlahan,
Melihat moonyoung yang juga melihatnya, lalu berdiri memandang arah luar pintu kaca balkon,Mengunci pintu kembali dan berjalan mendekati gadis itu,
Gadis itu hanya meliriknya sebentar lalu mengabaikannya kembali,"Kenapa dikunci, aku kan belum datang hmmm" ucap gangtae yang langsung memeluknya dari belakang dengan sayang.
"Tenang saja, aku tak akan melakukan sesuatu yang membahayakan, aku masih memikirkan nasibnu jika kehilanganku lagi" jawabnya santai dan datar,
Diam sebentar, memejamkan mata, menikmati pelukan gangtae yang semakin kencang dan sesekali menciumi lehernya,
Tiba-tiba ia melepas pelukan gangtae dan berjalan menuju sofa di sebelah pintu masuk kamarnya, lalu duduk dengan ekspresi wajah kesal,
"Aku menguncinya karna aku malas dengan mereka semua, lihatlah bahkan ibuku datang bukan karna merindukanku, tapi hanya memintaku pulang untuk menyelamatkan perusahaan dari sepupu sialanku yang berhasil menghasut ayahku untuk menggantikan posisi ku"
Ujarnya penuh kekesalan, seperti wanita marah pada umumnya, tak terlihat sendu, takut, atau panik,
Dia benar-benar terlihat biasa saja,Syukurlah, gangtae sangat lega setelah tau jika moonyoung hanya mengurung diri karna kesal, bukan karna hal menakutkan apapun.
Ia kembali mendekatinya dan duduk disamping wanita itu,
Menepuk paha kirinya memberi kode pada moonyoung untuk duduk dipangkuannya yang langsung dimengerti wanita itu,
Duduk menghadap lelaki didepannya, mengalungkan tangan di lehernya, dan menyandarkan kepalanya di dada lelaki didepannya,"Kau juga mau membujukku seperti mereka, kau ini tak pengertian sekali padaku, aku hanya ingin disini, aku ingin hidup seperti ini saja, mereka semua jahat dan tak menyayangiku, lihatlah, bahkan ibuku yang sudah lama tak mengunjungiku, datang mengatakan rindu, lalu memintaku pulang"
Gangtae yang sedari tadi hanya mengelus surai hitamnya dalam diam masih setia mendengar semua kegelisahannya,
Moonyoung terdiam, menatap pria didepannya, ibu jarinya mengelus pipi pria itu dengan lembut,
"Kau tak ingin kembali?" Tanya gangtae,
"Kembali kemana?"
"Tentu ke rumahmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here for listen (SELESAI)
FantasiaSeperti lantunan lagu dalam bahasa lain, Jika terlalu rumit dan sulit Terkadang hidup tidak perlu di mengerti, hanya cukup di nikmati. -SYJ- Seperti sebuah luka lebam atau berdarah, hanya yang mengalami lah yang tahu rasa sakitnya. -...- Maaf ka...