Selamat hari sabtu
🥰🥰🥰🥰
***2 hari gangtae berada di tempat ini, berbagai cara ia lakukan untuk berkomunikasi dengan yeaji nya,
Ia selalu ikut setiap sungjae mengantar makan pada moonyoung, yang hampir selalu tak di sentuh,
Hanya minum susu saja, Dan berbagai vitamin penambah gizi,
Serta obat kejiwaannya.Bahkan bisa dihitung dengan hitungan jari berapa sendok moonyong menyentuh makanan dalam sehari,
Berkali-kali ia mengusir gangtae keluar dari kamarnya, mengatakan pada sungjae untuk tak ingin melakukan terapi apapun,
Karna hidupnya memang ditakdirkan untuk seperti ini.Gangtae merasa masih sedikit beruntung bisa selalu mendekatinya saat ia tertidur, meski tak bisa membelainya seperti dulu,
Duduk di kursi sebelah ranjang, bisa memandang dari jarak dekat, berakhir dengan senyuman kelegaan,
Seakan ia tak butuh apapun selain pemandangan iniSore ini sungjae yang akan mengantar makanan pada moonyoung di hadang gangtae di depan pintu, ia mengambil nampan yang sungjae bawa dan mengatakan akan memberinya pada gadis itu, untuk kesekian kalinya, ia masih ingin mencairkan hati wanita itu lagi,
Meski tak bisa lagi memanggil nama gadis itu 'yeaji' atau 'sayang' setidaknya ia senang bisa melihatnya kembali,
"Selamat sore, nona Ko, aku bawakan makanan kesukaanmu, ada juga kesukaanku, nasi bulgogi dan sup pangsit ini sangat lezat,Ah dan ada jus strawberry smothie kesukaanmu"
sapa gangtae sambil meletakan nampan di atas nakas sebelah ranjang moonyoung,
Ia duduk di sebelah moonyoung yang memalingkan pandangan darinya,
Terlihat lelah sudah selalu mengusir pria ini tapi tak menyerah,"Makanlah dulu, nanti kau sakit" ujar gangtae pelan, dengan hati berdebar, bersiap menerima teriakan, pengusiran bahkan kekerasan berupa pukulan kecil di tubuhnya yang tentu tak akan terasa sakit,
"Aku memang akan selalu sakit, sampai mati aku akan terus sakit,
Kenapa kau masih disini, bukankah aku sudah memintamu pergi, dari rumahku kepala perawat moon"Ucapnya dingin, masih tak ingin menoleh ke arah gangtae,
"Nona Ko, kau pernah sangat bahagia karena bisa memakan apapun dengan porsi banyak, aku tau kau ingin bahagia lagi, untuk itu makanlah yang banyak, aku yakin setelah ini hidupmu akan kembali bahagia"
Ucap nya pelan,
"Kepala perawat moon, apakah aku harus benar-benar membunuhmu agar kau tak menggangguku lagi"
"Yasudah bunuh saja aku, roh ku akan tetap berada disini, menjaga dan sesekali mengganggumu"
Sahut gangtae santai, ia sudah berjanji pada dirinya untuk bisa mengendalikan diri di depan wanita dingin, kaku, dan tak tersentuh ini,
Ia harus lebih kuat dari sebelumnya, ia ingin menyembuhkan pujaan hatinya perlahan.
"Sebelum membunuhku, setidaknya kumpulkan tenagamu dulu dengan memakan makanan ini, kau tau aku seorang pria, tenaga ku lebih kuat darimu, sebelum berhasil membunuhku, kau akan kalah terlebih dahulu denganku" jawab gangtae,
"Kalau begitu aku saja yang mati" sahut moonyoung, Tak membuat gangtae takut justru semakin lega mendengar moonyoung yang semakin responsif padanya,
"Jika kau mati, aku dengan siapa, hmm? Baiklah sesuai janjiku dulu, jika kau mati aku akan menyusulmu, kemanapun kau pergi aku akan menyusulmu"
"Yeaji, kekasihku, dengarkan aku, kumohon makanlah, aku tak ingin melihatmu semakin lemah, setelah makan, kau bisa mengajakku bertengkar atau meneriaki ku sepuas hatimu, apapun yang kau lakukan, yang penting kau makan lebih dulu"
KAMU SEDANG MEMBACA
i'm here for listen (SELESAI)
FantasiaSeperti lantunan lagu dalam bahasa lain, Jika terlalu rumit dan sulit Terkadang hidup tidak perlu di mengerti, hanya cukup di nikmati. -SYJ- Seperti sebuah luka lebam atau berdarah, hanya yang mengalami lah yang tahu rasa sakitnya. -...- Maaf ka...