"Sampai kau kembali padaku"

371 43 6
                                    

"Aaaaaw, sakit" teriak gangtae,
membuat moonyoung menoleh kaget dari lamunannya,

Melihat tangan gangtae yang terkena cutter miliknya,

Sontak dia berlari mengambil kain basah, obat merah serta kassa untuk merawat luka gangtae yang disebabkan olehnya,

Meraih tangan gangtae yang luka tanpa mempedulikan tangannya yang lebih banyak terluka,

"Maafkan aku, aku bersalah, aku tak tau jika kau...."

"Ssssst, aku yang salah karna sengaja mendekatkan pergelangan tanganku untuk merasakan sesakit apa yang kau rasakan, maafkan aku"

Jawab gangtae menenangkan moonyoung dari kepanikannya yang berlebihan,

Setelah Lukanya selesai diobati, ia langsung meraih tangan moonyoung yang memiliki luka lebih parah darinya,
Membersihkan dan merawat dengan hati-hati, tak terjadi penolakan apapun dari pemilik luka,

Moonyoung hanya melihatnya dengan tatapan sendu.

"Maaf karna membiarkan mu mengobati luka gores disaat luka besar tertancap di punggungmu, maafkan aku"

Kali ini gangtae tak bisa menahan airmata nya,
Tiba-tiba Ia menangis, meletakkan kepalanya di pangkuan moonyoung dan menggenggam erat tangan gadis itu lalu menciuminya,

"Maafkan aku, maafkan aku, kau tak melakukan kesalahan apapun, semuanya aku, aku yang bersalah, tolong jangan menyiksa dirimu karna kesalahanku"
Gangtae menangis lebih kencang,

Tak berselang lama, di tengah tangisnya, ia merasakan tangan mengusap kepalanya lembut,

Ia mendongak mencoba menatap apa yang terjadi,

Terlihat moonyoung yang menatap lurus kedepan tanpa ekspresi, tetap diam,
Hal itu membuatnya terdiam dari tangisnya,
Ia tak percaya,

Meski belum menatapnya,
Moonyoung mulai memberi sentuhan menenangkan padanya,

Meski kecil kemungkinan, tapi respon yang moonyoung berikan sangat berarti untuknya,

Haruskah ia selalu menangis agar moonyoung meresponnya,
Ah bahkan dia bisa mengeluarkan airmata se ember dalam 1 jam.

Ia mulai menenang, moonyoung masih berada pada posisi itu,
Tak ingin kehilangan moment berharga ini, gangtae tetap setia tidur di pangkuan moonyoung dalam diam.

Malam ini entah kenapa menjadi malam yang tenang dan melegakan baginya.

***

Mentari kembali terbit, menyeruap menyusuri setiap celah kamar mewah ko moon young, gadis cantik dengan beberapa kekurangan.

Gangtae membuka mata nya perlahan, menguap, mulai menyadarkan diri, masih tertelungkup di ranjang yang semalam, tak mendapati moonyoung di ranjang tempatnya terlelap, ia segera memanggil dan mencari gadis itu,
Kamar mandinya tak tertutup menandakan ia tak ada di dalamnya,
Sangking linglung dan takut, ia buka semua lemari antik besar milik moonyoung dan tak ada,

Ia segera keluar, mengelilingi sepanjang ruangan lantai dua, lantai dasar, hingga ruang kerja tuan lee, hanya terlihat beberapa pelayan,
Tak ada sosok wanita yang ia cari,

Bermaksud menelpon tuan lee yang sedang dalam perjalanan bisnis,
ternyata ponselnya tertinggal di kamar moonyoung semalam,
Ia kembali ke kamar mengambil ponsel,

Berinisiatif melihat balkon mewah bak negeri dongeng milik moonyoung,

Ia membuka balkon itu, menatap arah pemandangan yang sangat indah,

Sesaat pandangannya tertegun,
Oleh sosok yang sedari tadi ia cari,
Ko moonyoung,

Gadis itu berada di halaman luar rumah, membelakanginya, berdiri dalam diam, seperti sedang menikmati suasana pagi,

i'm here for listen  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang