Harapan itu serupa ilmu sihir,
tidak terlihat namun penuh kekuatan magis.
(Adinata Bersaudara)~••~
Kalau saja mega merah di ufuk barat saat ini bisa menceritakan banyak hal, sudah bisa dipastikan perkara jatuh cinta dan patah hati akan jadi yang paling panjang di jelaskan. Sebagaimana dirinya menyaksikan ribuan pasang manusia menantikan hadirnya dengan suka cita atau bahkan saat dia menjadi saksi perpisahan paling sadis meski tidak ada hujan setelahnya.
Seumpama langit yang setia menantikan senja meski setelah pertemuan saling rindu itu muncul perpisahan juga, seperti itulah cara ikhlas paling nyata yang diajarkan semesta, dengan harapan esok akan bertemu fajar menuju awal baru dari setiap cerita rumpang yang kita jalani.
"Kenapa kamu lebih suka sunset dari pada sunrise, Ra? Kan sama-sama mega merah, cuma beda tempat aja."
"Pernah dengar soal perpisahan lebih mudah di kenang dari pada pertemuan gak? Ya itu jawabannya."
"Padahal lebih menyenangkan pertemuan, Ra."
"Setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Sama kayak matahari yang muncul pagi hari dan tenggelam malam hari, besok juga akan muncul fajar baru dan senja lagi."
"Jadi tadi pagi kita bangun nyambut matahari itu cuma buat ditinggalin?"
"Bukannya itu cara kerja semesta, ya? Kita ketemu juga akhirnya tetap akan dipisahkan, cuma caranya aja yang beda-beda. Kadang perpisahannya manis kayak sore ini, kadang juga nyakitin kalau lagi hujan lebat, kadang tenang-tenang aja karena mendung. Tapi gimanapun bentuknya perpisahan ya perpisahan, kan? Rasa gak ikhlasnya pasti ada."
Pria itu terdiam memandang gadis di sampingnya. Kata-kata yang terlontar selalu saja membuat dirinya kembali mengingat pada kepingan-kepingan puzzle dalam ceritanya yang sempat hilang.
"Tapi percaya deh, setiap perpisahan yang pahit akan selalu ada pertemuan yang manis. Mungkin kalau hari ini kita di hadapkan kehilangan, nantinya kita akan di berikan pertemuan baru juga, bisa jadi ceritanya akan jauh lebih luar biasa dari pertemuan yang sebelumnya."
Mereka kembali menikmati korelasi warna langit di hadapannya tanpa berpaling, meresapi setiap moment hari ini dan perlahan menyimpannya pada kotak kenangan di sudut hati, lantas mencoba mengikhlaskan kepergian mentari yang kemudian berjanji akan kembali esok hari.
~••~
Cast
Jonathan Auriga
Warna langit itu cantik dan akan selalu cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Biru || Johnny Suh (Completed)✓
Fanfiction//Bagian Pertama Adinata Bersaudara// [Kita Yang Selalu Ingin] Bukankah langit setia memeluk senja? Entah saat masih merah merekah bahagia, Atau bahkan saat hitam legam penuh duka. Sampai akhirnya senja hilang ditelan malam, Berganti esok fajar deng...