Bagian 43

66 9 6
                                    

Dia memang sangat memukau, aku tahu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia memang sangat memukau, aku tahu itu.
~Jonathan Auriga~

~••~

Hari terus berganti, warna-warna langit terus berubah sepanjang waktu, tangis dan tawa bergiliran mendatangi kita dan pada akhirnya kita memang harus terus menyambutnya dengan tangan terbuka. Perputaran semesta tidak berpusat pada diri kita, kita bukanlah pemeran utama di alam raya ini, kita hanyalah satu bagian kecil yang tak kasat mata namun turut andil meramaikan setiap perayaan di muka bumi.

Seperti halnya setiap semoga yang kadang tidak pernah terwujud, ada kalanya kita memang tetap harus lapang dada menerima setiap hal yang menghampiri. Harus terus bersyukur tentang setiap hari yang tidak selalu menyenangkan. Dan tetap berusaha bahagia dan membahagiakan agar setidaknya kita merasa lega sudah lahir ke dunia.

Tidak terasa hari pernikahan Deka dan Laluna sudah tiba, tiga bulan terlampau singkat untuk dinikmati. Banyak juga yang terjadi pada tiga bulan terakhir termasuk Nakula yang melamar Nayanika tanpa persiapan. Katakan saja Jonathan adalah manusia paling tidak bisa ditebak, tapi nyatanya Nakula adalah manusia dengan spontanitas tinggi dan jauh lebih tidak terduga lagi.

Hari ini, di salah satu ballroom hotel ternama nampak dekorasi serba putih menghiasi setiap sudut ruangan, semua mata tertuju pada bagaimana memukaunya Laluna Mirea dengan gaun putihnya yang sedang berjalan berdampingan dengan sang ayah. Sementara Deka Alteza sudah gugup bukan main diujung sana, memandangi gadis cantik yang sebentar lagi menjadi istrinya.

Setelah perjalanan panjang, mereka berdua akhirnya sampai di titik ini. Tidak banyak yang tahu seberapa kerasnya Deka meyakinkan Ayah dari gadis yang dirinya cintai, tidak banyak yang tahu bagaimana rumitnya Deka membujuk orang tuanya sendiri. Restu adalah hal yang sangat sensitif untuk mereka, jadi lebih baik menunggu sedikit lebih lama dari pada tergesa-gesa dan berakhir sia-sia. Dan setelah semua hal yang mereka usahakan Deka dan Laluna berhasil, mereka bahkan bisa melihat para orang tua tersenyum haru di tempatnya.

Setelah janji suci diucapkan seluruh ruangan riuh dengan tepuk tangan, air mata bahagia tumpah dimana-mana. Tak terkecuali Hara yang saat ini sedang mengandung, wanita itu terlampau sensitif dan bahkan menangis hingga sesenggukan.

"Kak, upacaranya udah selesai loh, berhenti dong nangisnya." Bintang mencoba menenangkan wanita itu sembari terus menyodorkan kotak tissue.

"Kamu gak tau apa kalau Kakak lagi terharu?" ujarnya memekik ringan.

Sementara Jonathan dan Aditya menghela napas di belakang mereka, entah mengapa Hara yang notabene selalu menyukai segala tingkah Bintang sekarang jadi anti pati sekali, apapun yang Bintang lakukan selalu salah dimatanya. Mungkin bawaan bayi?

"Kak, ini Mahen bawain jus, diminum dulu ya?" dengan air mata yang masih mengucur deras Hara menerima uluran gelas dari Mahendra dan menenggaknya hingga tuntas.

Langit Biru || Johnny Suh (Completed)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang