Auri, aku (masih) mencintaimu.
~••~
Selena terbangun dari lamunan panjang yang menyesakkan. Ternyata dirinya sudah duduk sangat lama di sofa dingin ini, kamar unit 189 selalu menjadi teman saat dirinya berkunjung ke kota ini, Chicago. Sudah hampir lima tahun sejak kepergiannya tapi rasanya luka itu masih basah dan belum mengering dengan sempurna.
Ini adalah Januari keempat tanpa dirinya dan Selena masih menangisi betapa menyakitkannya April lima tahun lalu. Bagaimana dirinya begitu menunggu kehadiran sang tuan yang akhirnya tidak akan pernah sampai pada dekapan. Mulai hari itu April tidak lagi sama, tidak lagi Selena tunggu-tunggu kehadirannya. Karena semenjak hari itu April serupa mimpi buruk baginya.
Dihadapannya sudah terbuka sebuah box putih berisikan satu buku bersampul coklat dan juga kamera beserta sebuah flashdisk kecil. Selena tidak pernah bosan untuk kembali membuka satu persatu hasil jepretan milik sang pujaan hati yang dominan dengan seorang gadis cantik.
Buku yang selalu Selena buka berkali-kali mungkin bisa disebut buku diary, berisikan sebuah kenangan panjang yang pria menyenangkan itu ringkas dengan beberapa potong kata juga hasil bidikannya yang sempurna.
Pada halaman pertama akan ditemui beberapa foto pria itu dengan kedua adiknya, foto sahabatnya, dan juga orang tuanya. Sebuah pembuka yang sungguh menbuat Selena ingin berhenti berlama-lama disana, karena sekumpulan potret itu nampak begitu menenangkan jiwa. Dan pada halaman-halaman berikutnya akan ditemui banyak sekali tempelan foto juga secuil kata yang terkadang tidak Selena mengerti. Satu hal yang dapat Selena simpulkan dari banyaknya halaman dalam buku ini, pria itu sangat mencintai kekasihnya bahkan hingga saat terakhir. Bagaimana bisa Tuhan memberikan rasa cinta seluas itu pada sepasang manusia yang bahkan tidak akan bisa menyatu?
Pada akhirnya Selena kembali membuka halaman terakhir, tinggal tersisa sebuah halaman dibagian paling akhir yang akhirnya Selena isi dengan tulisan tangannya. Sebuah foto polaroid milik pria itu juga terpasang disana sebagai pelengkap.
27 Januari 2024
Pada akhirnya akan selalu tetap Hara Syafira yang menjadi alasan kamu tertawa lepas atau bahkan sakit hingga sekarat, pada akhirnya akan selalu Hara Syafira yang menjadi serupa langit untukmu, meskipun bagi gadis itu kamu hanyalah semburat senja, yang ada namun tidak lama. Tapi aku mengerti sebagian dari hal-hal di dunia ini justru begitu menyakitkan karena waktu yang dimiliki tidak cukup lama.Dan aku akhirnya memberanikan diri kembali ke kota ini, Chicago. Kota yang punya banyak sekali kenangan di setiap sudutnya, kota yang menjadi awal dan mungkin akhir dari perasaan yang tiba-tiba memberontak karena intensnya kebersamaan kita. Setelah begitu banyak luka yang aku terima di masa lalu kehilangan kamu untuk selamanya adalah luka yang paling hebat, karena mau sampai ke ujung dunia sekalipun kamu tidak akan pernah ku temukan, bahkan sesederhana bayangan pun tidak bisa aku tilik kembali.
Kamu begitu jauh pergi dan rasa penyesalan yang sampai saat ini menyakitiku adalah aku tidak pernah berani mengatakan aku mencintaimu begitu dalam selama ini. Pada akhir dari hari yang mungkin tidak akan bisa kita nikmati bersama aku berdoa, semoga kamu bisa merasa lega karena segala yang kamu usahakan sudah berdiri pada tempatnya.
Auri, jatuh cinta padamu memang bukan sebuah kesalahan, setidaknya begitulah yang aku yakini selama ini. Tapi mungkin aku harus belajar pada Hara Syafira yang mencintai sebuah kenangan, menggenggamnya, menyulamnya hingga menjadi sebuah kisah romansa yang indah dan tidak pernah menyesal telah menemukanmu diantara ribuan manusia. Aku harus belajar banyak padanya, tentang menerima apa yang Tuhan berikan, tentang menikmati patah hati dan kehilangan, tentang mengikhlaskan banyak keinginan demi sebuah hari yang bisa saja jauh lebih menyenangkan.
Sebagai seorang wanita yang mencintai pria sesempurna dirimu mungkin aku ingin sekali meminta duplikatmu pada Tuhan, tapi sebagai seorang adik dari kawan baik aku tau kamu akan mendoakan kebahagiaanku dengan pria lain yang mungkin saja jauh lebih baik dari kamu. Aku tidak ingin melewati batas yang sudah kamu buat Auri, jadi untuk menghargai hubungan baik kita aku mohon doakan kebahagiaanku dari atas sana. Doakan adik perempuanmu ini agar bisa melepaskan cinta pertamanya dengan bijak.
Terima kasih sudah hadir di dunia, terima kasih sudah lahir sebagai sulung Adinata, terima kasih telah menjadi kakak yang sempurna untuk Mahendra dan Bintang, terima kasih sudah setia menjaga Deka dan Nakula selayaknya saudara, terima kasih telah mencintai Hara Syafira tanpa jeda, dan terima kasih sudah membuat gadis tidak tau diri ini mencintaimu.
Kepada Jonathan Auriga Adinata yang begitu sempurna terima kasih sekali lagi telah ada di bumi, dari gadis yang masih mencintaimu Selena Candravika.
Selena kembali mendongak setelah membacanya, menatap gamang jauh keluar jendela dimana badai salju tiba-tiba muncul beberapa saat lalu. Tiba-tiba terbesit sebuah kalimat pendek dikepalanya yang segera dia tuangkan di separuh lembar terakhir buku bersampul coklat ini. Kata yang akan menjadi penutup buku rumpang yang pria itu tinggalkan.
28 Januari 2027
Ketika semuanya mulai membaik tapi masih belum bisa disebut baik-baik saja.
Untuk menjadi seperti cara lautan aku tidak akan pernah sanggup, Auri. Karena meredam semua rasa yang membuncah begitu hebat padamu akan selalu menyakitkan, tapi aku mencoba untuk mengikisnya perlahan, mencoba menerima semua yang terjadi meski sempat berkali-kali memaki takdir. Seperti katamu, aku harus berbahagia, harus!____________________________
"Mengenang adalah cara paling nyata meminang luka."
YanaNote:
Dan akhirnya cerita ini resmi rampung pada 29 Januari 2023, terima kasih untuk pembaca yang sudah dan mungkin saja baru menemukan cerita ini. Terima kasih untuk semua dukungannya. Dari Yana untuk kalian semua sekali lagi terima kasih banyak.Semoga lekas membaik kepada kalian yang sedang tidak baik-baik saja, setiap awal pasti memiliki akhir, setiap pertemuan juga akan menemui perpisahan, tapi percayalah setelah badai topan yang begitu dahsyat akan selalu ada warna cerah juga pelangi yang datang. Kepada kita semua semoga lekas pulih.
Terimakasih sudah berkenan membaca sampai akhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit Biru || Johnny Suh (Completed)✓
Fanfic//Bagian Pertama Adinata Bersaudara// [Kita Yang Selalu Ingin] Bukankah langit setia memeluk senja? Entah saat masih merah merekah bahagia, Atau bahkan saat hitam legam penuh duka. Sampai akhirnya senja hilang ditelan malam, Berganti esok fajar deng...